part 31

1.4K 96 11
                                    

Fanya sedang menikmati makan siang yang lokasinya tidak jauh dari kantor, dengan ditemani Hendra.

Hendra ternyata sudah seminggu ini berada di Medan. Karena secara kebetulan, perusahaan Hendra sedang mengadakan kerjasama bisnis dengan kantor cabang. Tempat dimana Fanya bertugas saat ini.

"Aku senang, akhirnya ada orang yang aku kenal di kota ini." Ucap Fanya ringan, sambil memainkan sedotan di dalam gelas.

"Aku juga senang bertemu denganmu Fanya," balas Hendra sambil tersenyum manis. Lelaki itu menopang buku jari kanannya pada sisi dagu dan menatap Fanya lembut.

"Berapa lama kau di Medan."

"Mungkin sekitar dua bulanan. Tapi aku bisa tinggal lebih lama lagi di sini, jika kau inginkan," Balas Hendra dengan kerling menggoda.

"Oh tidak terimakasih, aku tidak mau kau melalaikan pekerjaanmu demi aku."

"Aku bisa mengambil cuti."

"Cuti itu untuk urusan yang sangat mendesak."

"Tidak harus seperti itu Fan, tapi kalau kamu tidak mau aku temani lebih lama, ya juga tidak apa-apa. Walau sebenarnya aku ingin sekali kau menjawab sebaliknya." Balas Hendra pura-pura sedih. Fanya hanya tertawa ringan menanggapi pernyataan Hendra.

"Kau ini ada-ada saja," Kekehnya ringan, yang hanya dibalas Hendra dengan tatapan datar.

"Eh, pesanan es krim ku sudah datang," Ucap Fanya senang, saat melihat seorang pelayan sedang menuju ke arah meja mereka.

Fanya menyambutnya dengan senyum ramah, tak lupa ucapan terimakasih. Saat wadah cekung berisi tiga sekop es krim dengan aneka toping tersebut sampai di mejanya.

"Habiskan dulu makananmu," Tegur Hendra pelan.

"Nanti saja, aku mau makan ini dulu," Bantah Fanya sambil menggeser piring makannya.

"No, kamu harus menghabiskan makananmu dulu, sebelum menyantap es krim ini." Ucap Hendra tegas, sambil menjauhkan wadah es krim milik Fanya.

Fanya menanggapinya dengan wajah cemberut. Tapi akhirnya Fanya menuruti perintah Hendra dengan kembali memakan makanan miliknya hingga habis.

"Gadis pintar," Ucap Hendra senang, sambil menepuk-nepuk pelan kepala Fanya.

"Sekarang, kembalikan es krim ku!" Ucap Fanya pura-pura galak.

"Siap tuan puteri," Balas Hendra sambil meletakkan kembali es krim milik Fanya.

Fanya menikmati es krim nya dengan mata berbinar senang, sedang Hendra yang menyaksikan tingkah laku gadis itu, hanya membalasnya dengan senyum geli.

Suara dering telpon mengintrupsi fanya yang sedang menikmati es krim. Senyum di bibir wanita itu makin melebar, saat mendapati siapa yang kini tengah menelponnya.

"Halo Ervan," Sapa gadis itu riang. Fanya langsung bangkit dan berjalan sedikit menjauh dari posisi duduk Hendra. Dari tempat duduknya Hendra dapat melihat, Fanya yang tidak berhenti tersenyum bahagia selama berteleponan dengan lelaki tersebut.

"Fan, nanti malam kita keluar yuk," Ajak Hendra, saat Fanya kembali ke mejanya.

"Kemana?"

"Jalan-jalan aja, sekalian ngenalin kamu tentang tempat ini. Kamu belum pernah kemari sebelumnya kan."

"Belum."

"Nah, aku bakal jadi guide kamu deh selama aku di sini, biar kamu tahu jalan, sehingga bisa cepat beradaptasi."

"Gimana, Mau jalan nggak?" Tanya Hendra, saat dilihatnya Fanya hanya diam.

"Kurasa usulmu bagus juga. Oke deh, aku ikut."

mengejar cinta brondongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang