"eh eh.. kalian tau gak sih gosip yang lagi hot viral di departemen kita?" Meta tiba-tiba datang dari pintu mengagetkan Ridwan dan Laras yang sedang bekerja.
" Astaga ya ampun Laras.." meta segera berlari menghampiri Laras. Tidak sabar menceritakan apa yang ingin disampaikannya.
"Kamu tau gak ras, pak Rangga ternyata belum beristri.. dia itu cuma punya tunangan. Tapi yang lebih parah, katanya dia putusin tunangannya. Ya ampun. Astaga ini tu lagi hot banget di kantor kita."
Laras yang tadinya sudah siap menulikan telinganya segera tertarik dengan topik yang dibicarakan Meta.
Belum beristri? Tapi bertunangan? Dan sekarang batal?
Laras tidak menyangka jika itu benar terjadi. Karna setelah kejadian seminggu yang lalu. Laras masih berfikir Rangga adalah pria beristri dan mempunyai wanita lain di belakangnya.
"Lho kamu bilang kemarin dia sudah beristri."
Meta menyengir
" Iya sih. Aku juga dengernya dari kabar burung. Eh tapi yang penting sekarang dia singel dong. Bisa kita Pepet " Meta tertawa cekikikan.Laras sedikit merasa bersalah sudah berprasangka buruk pada pria itu. Apalagi dengan sikapnya di depan lift. Laras menunduk sambil merutuki kejadian yang lalu.
"Dan kamu tau ngga? Mereka itu putus karna si cewek selingkuh. Parah kan? Apa coba yang di cari dari cowok lain kalo pak Rangga aja udah sempurna. muka ganteng, badan atletis, dewasa, Tajir lagi. tapi sebelnya sih dia diem-diem keras banget kalo urusan kerja. Kita aja ngga di kasih nyantai. Ahh biarin deh yang penting sekarang ngga ada yang bakal marah kalo kita ganjenin. Haha"
Mata asik berbicara dengan rencana yang mungkin sudah tersusun di otak cantiknya.
"Kamu kan udah punya pacar meta. Kasian kalo kamu selingkuhi."
"Ya iyasih." Meta membalikan tubuhnya menghadap laras.
"Maksudku itu kamu yang harus pepet pak Rangga. Jujur aja sih aku juga pengen. Tapi ya Bian juga tajir kok. Jadi lebih baik setia."Laras hanya mengangguk mengiyakan tanpa benar-benar menyimak.
Pintu terbuka. Muncullah seorang perempuan dengan tubuh tinggi semampai, pakaian mewah dengan make up yang cantik. Wajahnya tegas dan matanya tajam.
Dia membuka pintu dengan santai. Menghiraukan semua pandangan yang tertuju padanya.
Laras menatapnya dengan datar. Lain dengan meta yang mengagumi setiap barang yang di pakai wanita itu.
Wanita itu berjalan dengan high heels yang cantik. Menghampiri Ridwan dengan dengan langsung mengubah ekspresinya menjadi tersenyum ceria.
"Hai sayang. Aku bawa makan siang buat kamu. Aku masak sendiri susah susah. Kamu makan ya." Katanya sambil langsung duduk di pangkuan pria itu.
Sedangkan pria yang dipanggil Ridwan itu tergagap dengan kelakuan istrinya. Ia memperbaiki kacamatanya menatap sungkan pada Laras dan meta. Ia berdiri sambil menarik keluar istrinya yang merupakan cucu dari pemilik perusahaan. Sedangkan perempuan itu memberenggut.
Laras menarik sudut bibirnya. Perempuan itu ntah kenapa sering sekali mengganggu mereka di kantor. Terkhususnya Ridwan.
Laras menatap pada Ridwan yang sudah menghilang di balik pintu.
Ridwan adalah pria culun. Ia selalu memakai kacamata. Pakaiannya selalu rapi. Dia sangat pendiam dan anti sosial kepada Laras dan meta. Dan bahkan tidak pernah menggunakan kendaraan ke kantor.
Dulu Laras dan Meta tidak terganggu dengan hal itu sampai sebuah kabar mengejutkan bahwa dia telah menikah. Dengan cucu pemilik perusahaan yang sangat kaya. Hal itu terkadang membuat Laras canggung harus bersikap seperti apa kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LNRN
RomanceJika kamu merasa terluka, jangan coba-coba membandingkannya dengan luka ku. -L- Jika kamu tau di mana letak keberanian itu, maka tolong beritahu aku. -N- Jika kamu mencari kebahagiaan, maka jangan jauh-jauh. Cukup datang kepadaku. -R- Jika kamu bel...