Dikuntit. .Bagian 26

28 3 24
                                    

Jika kamu terus datang saat aku butuh, bagaimana bisa bentengku tetap utuh?

Laras sedang mengetik di laptopnya ketika mendengar suara ketukan pintu kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laras sedang mengetik di laptopnya ketika mendengar suara ketukan pintu kamarnya.

"Mbak, lagi sibuk? "

Laras tersenyum melihat Naomi berdiri dengan kepala melongok ke dalam kamarnya.

"Ngga kok, kenapa?"

"Ngga papa. Cuma mau nemenin mbak aja. "

"Kenapa harus di temenin?"

"Hmm, sebenarnya mau nanya, Jumat depan mbak pulang jam brapa?"

"Kaya nya agak malem. Memangnya ada apa?"

"Gak papa. Gak jadi deh"

"Kenapa? Mungkin mbak bisa bantu."

"Tadinya mau minta tolong dandanin aku."

"Emang kamu mau ke mana?"

"Hmm mau jalan-jalan"
Dia melihat pipi adik bungsunya itu memerah. Laras tersenyum tipis.

"Sama Arya ya?"

Naomi mengangguk malu-malu.

"Yaudah nanti mbak usahain pulang cepet ya.."

Bungsunya tersenyum senang. Kemudian duduk di samping Laras dan memeluknya.

"Makasih mbak. Sayang deh"

Naomi melirik ke meja Laras dan matanya menemukan sebotol tempat obat yang Naomi tau. Senyumnya memudar.

"Mbak.."
Naomi memanggil dengan suara hati-hati.

Laras menoleh.

"Mbak kenapa? Kenapa masih minum pil ini?"

Laras mengambil botol yang dilirik Naomi cepat-cepat.

"Ngga papa. Ini buat jaga-jaga aja. "

Tapi perempuan itu masih menatap laras ragu. Laras menyuguhkan senyum meyakinkan untuk adiknya.

"Yaudah aku keluar dulu. Mau bantu bunda."
Laras mengangguk. Tapi sesaat menahan lengan adiknya

"Nao, mbak gak papa. Jadi jangan kasi tau bunda. Jangan buat bunda khawatir. Oke?"

Naomi awalnya terdiam. Ia menatap laras lekat sebelum kemudian mengangguk menyetujui.
Naomi beranjak. Tapi ketika di daun pintu, ia berhenti.

"Mbak, masih ingat kan? Dulu kata ayahku, obat terbaiknya itu berdamai dengan diri sendiri. "

Laras menatap Naomi yang tersenyum sesaat setelahnya Naomi keluar dan menutup pintu kamarnya.

Dan Laras juga tidak bisa berbohong ketika mendengar getar dalam suara gadis kecil itu.

LNRNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang