Part 29

974 42 5
                                    

Beberapa hari sebelumnya

     Seorang anak lelaki berumur 11 tahun, seperti biasa tengah menunggu sahabatnya sejak kecil. Ia tersenyum tak sabar melihat ekspresi gadis kecil itu ketika melihat boneka koala pink yang Ia janjikan minggu kemarin.

"Alvano!" panggil gadis itu seraya berlari menuju Vano, yah anak laki laki itu adalah Vano. Dan gadis kecil itu adalah.....

"Sivanna!"

Sivanna berhenti di depan Vano dan tersenyum manis, senyum yang selalu menjadi favorit Vano sejak dirinya kecil.

"Nih, seperti yang Aku janjiin kemarin." ucap Vano

Sivanna menerimanya dengan mata berbinar, Ia segera memeluk boneka itu erat erat.

"Makasih Vano, oh iya dan sesuai janjiku. Aku akan kasih tau Vano siapa pangeran Ku." ucap Sivanna

Vano kecil merasa gugup, jantungnya tak berhenti berdebar. Ia sungguh yakin jika pangeran yang disebut Sivanna sebagai pemilik hati gadis itu adalah dirinya. Karena dirinya yang selalu ada disisi Sivanna, menjadi pengisi di setiap harinya, dan menjadi sandaran sekaligus tamengnya.

"Pangeran Sivanna itu..... Reynand!" ucap Sivanna lalu menutupi wajahnya dengan boneka pemberian Vano.

Deg

Hancur sudah perasaan Vano, Ia memang memiliki perasaan pada Sivanna. Ia menyayanginya lebih dari sahabat, namun mengapa Ia malah menyukai sahabatnya? Rey?

Bagaimana bisa Sivanna mengenal Rey? Apa yang harus Ia lakukan sekarang? Demi Tuhan, Vano benar benar menyayangi gadis di depannya ini. Pertama kalinya di dalam hidupnya, Ia menyayangi seorang gadis setelah Ibunya. Walau terkesan cukup dini untuk merasakan perasaan ini, namun perasaan ini tulus hadir begitu saja.

"Reynand? Rey temen Aku?" tanya Vano memastikan dengan wajah pias.

"Iya, Rey temen Al." ucapnya dengan riang, tak menyadari wajah terkejut Vano.

"Kok Kamu bisa tahu Rey hm?"

"Yah, Sivanna waktu itu gak nggak sengaja liat Dia di rumah Al. Waktu itu Aku mau main, eh ternyata banyak temen Al yaudah Aku balik. Tapi waktu di gerbang, ketemu sama Dia. Saat itu juga, Sivanna keinget Rey terus. Dan saat Papa ajak Sivanna ke acara bisnisnya gitu, dan disana Aku ketemu sama Dia. Terus waktu di rumah Aku tanya Papa ternyata itu namanya Rey dan Anak temennya Papa." ucap Sivanna dengan senyuman yang terlukis selalu, Vano hanya menanggapinya dengan senyuman kaku.

"Dan Al tau apa yang buat Sivanna seneng? Ternyata Rey sama Sivanna dijodohin! Dan kita bakal ditunangin minggu depan!" ucapnya riang seraya memegang tangan Vano sehingga boneka koala itu jatuh.

Sudah hancur, makin remuk tak berwujud hatinya sekarang. Vano ingin marah, namun kepada siapa? Baik Rey maupun Sivanna sama sama tak bersalah.

"Tapi, apa nggak terlalu kecil buat Kamu jalani itu? Kita ini baru aja naik kelas 6 loh." ucap Vano

"Nggaksih kata Papa." ucap Sivanna seraya tersenyum.

Tin tin tin

Sebuah mobil hitam berhenti di dekat mereka, dan keluarlah seorang lelaki berjas yang berjalan ke arah mereka.

"Nona, Tuan memerintahkan Saya untuk menjemput Nona. Karena Nyonya akan berangkat menuju Swiss saat ini." ucapnya dengan sopan seraya membungkuk hormat.

"Loh? Yaudah deh, Papa udah di bandara?" tanya Sivanna

"Sudah Nona." ucapnya

"Yaudah. Al, Aku pulang dulu yaaa! Byeee!" ucapnya lalu berjalan menuju mobil.

My Jerk GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang