"Halooo!" seru Agatha
Dirinya menjelajahi tanah kosong di hutan berkabut ini. Sekelilingnya hanya ada pepohan dan kunang kunang yang menemani langkahnya. Ia terus berjalan berharap menemukan seseorang yang bisa menolongnya.
Agatha terus berjalan tak tentu arah. Ia terus mengikuti kata hatinya. Hingga Ia menemukan sebuah pondok kecil. Agatha benar benar senang dan segera berlari menuju kesana.
Tok tok tok
"Permisi!" ucap Agatha
Gadis itu mengeraskan sedikit ketukannya, bukan bermaksud tak sopan sebenarnya. Hal ini dilakukan agar seseorang yang ada di dalam mendengarnya.
Agatha memberhentikan ketukannya, tangannya sedikit memerah karena terlalu banyak mengetuk. Ia mengerucut akan hal itu, hal itu terlihat sangat kontras dengan kulit putihnya.
Baru saja Ia akan berbalik, Agatha mendengar suara ketukan sepatu pada lantai kayu. Ia menduga jika seseorang yang ada di dalam pondok tersebut tengah berjalan menuju pintu.
Ceklek
Agatha sontak membalikan badannya, tubuhnya menegang kala melihat seseorang yang ada di pintu tersebut.
"Agatha sayang." ucap pria paruh baya tersebut seraya tersenyum hangat.
"Papa." ucap Agatha lirih
Agatha segera menghambur ke pelukan Papanya. Ia memeluknya erat dengan air mata yang tak berhenti mengucur. Badannya bergetar hebat, Ia tak kuasa menahan kebahagiaan ini.
Rasa rindunya menguar. Ia begitu merindukan sosok di depannya saat ini. Tak lama seseorang menginstrupsi kegiatan peluk memeluk mereka.
"Nggak mau peluk Mama nih?" tanya seorang wanita yang masih cantik dalam balutan dressnya.
Agatha menguraikan pelukannya pada Sang Papa, dan melihat ke arah belakang Beliau. Senyumnya merekah dengan indah Ia berjalan melewati Papanya dan memeluk Sang Mama dengan erat.
"Agatha kangen Mama!" ucap Agatha
Agatha merasakan jika seseorang memeluk mereka lagi. Dapat dipastikan jika itu adalah Papanya.
"Keluarga kecil Papa, manisnya hmm." ucap Papanya
Agatha tersenyum, Ia kembali merasakan hangatnya keluarganya. Demi apapun, Agatha bersyukur moment ini kembali datang.
"Ayo masuk, kita lanjut di dalam." ucap Papanya
Ia menggiring kedua orang yang paling Ia sayangi di 'dunia' ini. Mereka duduk melingkar di meja makan.
Agatha mengusap air matanya dan menggenggam erat tangan kedua orang tuanya. Senyum indahnya Ia pancarkan, paras cantiknya telihat semakin berseri seri.
"Kamu kenapa bisa ada disini sayang?" tanya Mamanya lembut
Oh, Agatha benar benarer merindukan suara lembut nan penuh keibuan tersebut.
Agatha hendak menjawab pertanyaan Sang Ibu, namun sontak Ia kembali bersedih mengingat sesuatu.
"Agatha bertengkar sama Rey Ma." ucap Agatha yang kini terlihat sendu.
"Pacar Kamu itu yaa?" tanya Papanya, Agatha mengangguk.
"Iya Pa, kok Papa tau?" tanya Agatha dengan ekspresi bingungnnya.
"Papa sama Mama selalu tau segala hal tentang Kamu sayang." ucap Mamanya, yang disambut kekehan oleh Papanya.
"Segala masalah yang terjadi di antara kalian harus kalian selesaikan baik baik. Jangan menghindari masalah, itu akan membuatnya semakin rumit." nasehat Papanya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Jerk Guy
Teen FictionC O M P L E T E D 'Achazia Reynand' Tampan ✔ Playboy ✔ Badboy ✔ Tukang rusuh ✔ 'Kesayangan' guru BK ✔ Dan beribu sifat buruk lainnya, Ia miliki. Namun ketika Ia mendapat dare gila untuk menaklukan hati seorang Agatha, bukanlah cewek itu yang berteku...