Rey mengompres dengan telaten Agatha. Gadisnya tengah demam tinggi, Ia begitu tak tega melihatnya. Rasa shock juga masih mendominasi Agatha. Beberapa kali gadis itu meracau dalam tidurnya.
"Get well soon sayang." ucap Rey
Cup
Rey mengecup sayang dahi Agatha. Lalu beranjak dari sana, Ia akan melakukan sesuatu bersama ketiga temannya.
"Git, Lo jagain Agatha yaa? Temenin aja di kamarnya. Ntar kalau kebangun gak ada Gue takutnya Dia panik." ucap Rey
"Siap Bos." ucap Gita lalu menuju kamarnya dan Agatha.
"Idih sok dibutuhin bats Lo!" ucap Anthonio.
"Diem Lo! Makannya pacaran, biar tahu rasanya!" ucap Rey
"So, siapa yang mau tinggal di Villa? Gak mungkin kita berempat pergi semua. Apalagi Agatha lagi sakit, kalau ada apa apa masa Gita sendirian?" ucap Varo
Betul juga, Rey tak memikirkan hal ini.
"Tayo aja gimana?" tanya Rey
"Uenak aja Lo! Gak gak, Gue mau ikut!" ucap Anthonio setengah berteriak.
"Jangan kenceng kenceng! Cewek Gue baru bisa tidur!" ucap Rey
"Suara Lo juga kenceng!" ucap Anthonio
"Woy! Diem Lo pada! Udah Anthonio aja yang tinggal, ntar Lo malah ngerusuh disana." ucap Varo
"Gak seru Lo, Gue mau ngasih hadiah yang paling spesial padahal." ucap Anthonio seraya mengerucutkan bibirnya dan melangkah lemas menuju sofa.
"Berangkat sekarang aja, keburu malem." ucap Rey tak memperdulikan Anthonio.
"Ayo, Kita berangkat. Jaga baek baek para cewek!" ingat Varo
"Buodo amat!" ucap Anthonio
Varo dan yang lainnya segara keluar dari Villa menuju tujuan mereka.
Di dalam mobil ketiga cowok tampan itu terdiam, sibuk dengan pikiran masing masing. Namun, yang paling terlihat cemas adalah Rey. Ia sungguh tak tega meninggalkan Agatha di Villa walau ada Anthonio dan Gita yang menjaganya.
Ia merasakan usapan pada bahunya, dan mendapat Vano menatapnya dengan tatapan 'Lo gapapa?'.
"Gue khawatir sama Agatha." ucap Rey lalu menghela nafas panjang.
"Calm, bro. Di sana ada Anthonio sama Gita yang jagain. Dan juga masih ada tetangga di sekitar villa itu." ucap Varo menenangkan
"Iya Lo tenang aja, walau si Tayo begitu tapi tetep bertanggung jawab kok." ucap Vano lalu tertawa kecil untuk mencairkan suasana, berharap Rey sedikit tenang.
"Iyasih, Lo beneran ikut Van?" tanya Rey hati hati
"As you see, Gue disini." jawabnya tenang
"Dan... Gak usah berpikiran macem macem, Gue gapapa kali. Lagian Dia emang salah, apa iya Gue bela melulu? Udah saatnya Dia harus sadar." lanjutnya
"Thanks dan maaf Van, mungkin selama ini kita buat Lo gak nyaman ketika Kita bersikap buruk pada Sivanna." ucap Rey
Yups, orang yang akan mereka 'kunjungi' adalah Sivanna.
"Gapapa Rey, lagian Dia emang udah kelewatan selama ini. Jadi sikap kalian sama sekali nggak salah, Gue juga udah lupain semua perasaan Gue sama Dia. Itu cuma cinta masa remaja kali." jelas Vano
Mereka pun mengangguk mengerti dan membahas hal lain. Berbincang singkat, dan sesekali Rey mengkhawatirkan kekasihnya. Membuat kedua temannya berdecak. Sejak berpacaran dengan Agatha, Rey menjadi berubah. Dirinya sering uring uringan kala Agatha tak ada kabar dan jarang melakukan hal hal negatif.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Jerk Guy
Teen FictionC O M P L E T E D 'Achazia Reynand' Tampan ✔ Playboy ✔ Badboy ✔ Tukang rusuh ✔ 'Kesayangan' guru BK ✔ Dan beribu sifat buruk lainnya, Ia miliki. Namun ketika Ia mendapat dare gila untuk menaklukan hati seorang Agatha, bukanlah cewek itu yang berteku...