"Hai, boleh Gue gabung?" ucapnya
"Sivanna?" ucap Agatha ragu.
"Iya Gue, baru aja siang tadi kita ketemu." ucap Sivanna, nadanya pun tetap sinis. Yah, memang begitulah Sivanna. Membuat semua orang gemas ingin mengkulitinya hidup hidup. Hehe:v
"Loh, Lo?" ucap Vano kaget dari belakang.
"Hai Al, apa kabar?" tanya Sivanna, kali ini senyumnya Ia tunjukan. Senyuman yang begitu Vano rindukan dari gadis di depannya ini.
"Kok Lo bisa ada disini?" tanya Vano bingung
"Yah tadi Gue kesini, terus di depan sepi yaudah Gue ke belakang. Eh ada Dia." ucap Sivanna.
Memang tadi semuanya ada di kamar masing masing, Gita tengah mandi di kamarnya. Begitu juga dengan Anthonio dan Varo, hanya dirinya yang mandi di kamar mandi bawah. Sedangkan Rey menunggu di kamarnya bersama Vano, karena Anthonio tadi beralasan ingin pup jadi yah cowok itu mandi disana.
"Lo tau darimana Villa kita?" tanya Vano
"Gue tadi ikutin kalian hehe." ucapnya seperti tanpa malu.
Vano pun hanya diam dan membantu Agatha memanggang. Sedangkan Sivanna duduk di gazebo dan memandang mereka berdua. Ia tak sabar melihat reaksi semuanya ketika melihat dirinya ada disini, terutama Rey.
Tak lama kemudian, sesuai harapan Sivanna semuanya telah datang. Semua melongo melihat Sivanna yang duduk manis di gazebo seraya melambaikan tangan dan tersenyum.
"Lah tuh orang ngapain? Gue halusinasi apa gimana?" ucap Rey pada Anthonio dan Varo.
"Lo beneran liat tuh kunti bego! Perlu Gue siram cabe biar melek." ucap Anthonio seraya memandang sinis Sivanna.
"Udah diem Lo pada! Kita liat aja, apa maksud tuh cewek. Rey, jangan lengah awasin Agatha." ucap Varo
"Git! Lo juga, Lo udah Gue ceritain kan tadi?" lanjutnya pada Gita yang berjalan di depannya, Gita hanya mengangguk.
Ia tak akan membiarkan cewek itu merusak atau mengganggu hubungan Agatha. Lihat saja nanti jika sampai berani macam macam, akan Ia buat botak nanti.
"Wuih! Enak nih, makan dong!" ucap Anthonio ketika melihat sosis bakar yang melambai pada matanya.
"Tuh ambil piringnya." ucap Agatha
Anthonio segera mengambil piring dan membawanya ke Agatha. Ia sungguh tak sabar, apalagi semuanya terlihat mengguggah selera.
"Eits! Gue gak pake sayuran!" ucap Agatha ketika Ia mau memberikan sayurannya pada piring Anthonio, Gita tadi memang sengaja tidak mencampur antara sayuran dan daging seperti baberaque pada umumnya.
Karena kata Varo, Anthonio tak menyukai sayuran. Dan daripada terbuang, lebih baik dipisahkan saja. Akhirnya Agatha hanya mengangguk dan meletakan kembali sayurannya.
"Nih! Rewel awat!" ucap Agatha seraya menyerahkan piringnya pada Anthonio.
"Bodo! Makasi Lilin, cocok deh direkrut jadi salah satu istri Gue." ucap Anthonio dengan cengirannya lalu mengedip genit pada Agatha.
Rey yang mendengar dan menyaksikan itu sontak saja melotot. Beraninya bocah bau kencur itu menggoda ceweknya di depan mata, tadi saja membuat dahinya membiru bahkan sekarang saja belum hilang. Bosan hidup memang Anthonio.
"Heh biji nangka! Nyawa Lo berapa sampek berani ngomong gitu!" ucap Rey tajam lalu berjalan menuju Agatha dan memeluk pinggangnya possessive.
"Ehehe ada Rey, sabar boy. Gue bercanda doang kok." ucap Anthonio
KAMU SEDANG MEMBACA
My Jerk Guy
Teen FictionC O M P L E T E D 'Achazia Reynand' Tampan ✔ Playboy ✔ Badboy ✔ Tukang rusuh ✔ 'Kesayangan' guru BK ✔ Dan beribu sifat buruk lainnya, Ia miliki. Namun ketika Ia mendapat dare gila untuk menaklukan hati seorang Agatha, bukanlah cewek itu yang berteku...