Agatha terbangun dengan kondisi tubuh yang lebih baik pagi ini. Ia tak mendapati Rey disisihnya, karena seingatnya saat dirinya terbangun tadi malam cowok itu tengah tertidur di sebelahnya seraya mendekapnya erat.
Mengingat segala perhatian Rey membuat Agatha menutup wajahnya seraya menendang nendang selimut tak jelas.
Ceklek
Gita yang baru keluar dari kamar mandi mengernyit heran menatap temannya itu.
"Demam Lo makin tinggi? Kok step segala Lo?" ucap Gita seraya menarik selimut yang menutupi wajah Agatha.
"Enak aja Lo! Do'ain temen Lo sendiri begitu?!" ucap Agatha garang.
Gita benar benar yakin sekarang jika temannya ini telah sembuh. Melihat mode garangnya kembali.
"Lagian mencak mencak gak jelas." ucap Gita lalu mencari baju untuk Ia pakai karena saat ini Ia memakai baju kemarin.
"Bodo amat dah, eh Rey mana?" tanya Agatha seraya turun dari ranjang dan melipat selimutnya.
"Di belakang sama yang lain habis berenang tadi." ucap Gita lalu masuk kembali ke kamar mandi untuk mengganti bajunya.
Agatha segera keluar kamar dan turun ke dapur untuk membuatkan Rey coklat hangat. Ia membuatnya seraya bersenandung dan jangan lupakan senyuman yang tak pernah luntur dari wajahnya. Hal itu karena hatinya benar benar senang pagi ini entah kenapa.
Setelah selesai berkutat dengan coklat hangatnya, Agatha melangkahkan kaki jenjangnya menuju halaman belakang.
Ia sekarang melihat Rey dan juga teman temannya tengah duduk di tepi kolam seraya berbincang bincang. Ide jahil Agatha muncul di kepalanya cantiknya.
Dirinya akan mengageti keempatnya lalu mendorongnya, karena posisi ini sungguh pas dengan mereka yang membelakangi Agatha.
Ia berjalan mengendap endap tak lupa dengan cangkirnya yang Ia pegang erat takut jatuh. Dan saat semakin dekat, Agatha mulai berancang berancang.
Satu
Dua
Tig---
"---Lo bisa secare itu sama Agatha padahal awalnya Dia taruhan doang. Gue salut." ucap Varo
Deg
Agatha berdiri dan menatap terkejur ke arah mereka yang belum menyadari kedatangan Agatha. Gadis itu berharap apa yang Ia dengar sebuah kesalahan.
Niat awalnya yang ingin membuat mereka terkejut malah yang ada dirinya yang dibuat terkejut dulu.'Gue pasti salah denger, gak mungkin Rey gituin Gue.' batin Agatha meyakinkan dirinya.
Tak lama Rey tertawa seraya memainkan kakinya di air. Membuat Agatha menatapnya intens dan menajamkan pendengarannya. Ia yakin jika ini semua hanya salah satu lelucon konyol mereka.
"Lo bener Agatha emang cuma taruhan Gue dulu, tap--"
Pranggg
Runtuh sudah semua kata kata yang meyakinkan Agatha pada dirinya sendiri. Jantungnya seperti berhenti berdetak dan seluruh tubuhnya lemas. Ia menatap ke empatnya yang juga menatap dirinya dengan tatapan terkejut. Sedangkan Agatha hanya terdiam seraya perlahan mengeluarkan air matanya.
Rey yang melihat itu segera bangkit dan menuju Agatha untuk mengecek keadaan kaki gadisnya. Baru saja dirinya mau melangkah Agatha berjalan mundur seraya menampilkan sorot terlukanya pada Rey.
Hal itu sukses membuat Rey bingung, Ia tau arti tatapan itu. Apa jangan jangan Agatha mendengar apa yang Ia bicarakan dengan teman temannya tadi?
Rey mendadak panik, demi Tuhan gadisnya salah paham sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Jerk Guy
Teen FictionC O M P L E T E D 'Achazia Reynand' Tampan ✔ Playboy ✔ Badboy ✔ Tukang rusuh ✔ 'Kesayangan' guru BK ✔ Dan beribu sifat buruk lainnya, Ia miliki. Namun ketika Ia mendapat dare gila untuk menaklukan hati seorang Agatha, bukanlah cewek itu yang berteku...