Epilog

2.1K 59 18
                                    

1 tahun kemudian

      The Boss tengah berkumpul di base camp. Ditambah Farez dan juga Gita. Yah Farez, sejak kejadian satu tahun lalu mereka semakin dekat. Walau terkadang Rey dan Farez sering bertengkar kecil.

Omong omong soal Rey, cowok itu keadaanya kian membaik. Dapat dilihat jika saat ini Ia tengah bermain playstation bersama Anthonio.

"Babi! Lindungin bagian belakang bodoh! Gue jadi ketembak!" teriak Rey

"Gue takutlaa! Lo aja sana!" bela Anthonio

"Itu cuma game Tayo goblog!" umpat Rey

Varo yang melihat kelakuan mereka sungguh muak. Andai saja ada Agatha disini, pasti semua kekacauan ini teratasi. Lihat saja tempat ini layah disebut rumah kumuh, dari pada sebuah apartemen.

"Diem! Berisik banget Lo pada! Ada Agatha disini, dihajar satu satu Lo!" ucap Varo

Rey yang tengah asyik bermain gamenya sontak berhenti. Wajahnya telihat kusut dan murung.

"Gak usah sebut sebut Dia." ucap Rey

"Kenapa? Gak terima? Udahlah Rey, biarin Dia pergi. Mau Lo Dia pergi terus kepikiran pacar brengseknya ini?" ejek Varo

"Sialan Lo!"

"Udah sii, biarin Agatha. Dia juga butuh ketenangannya." ucap Farez

"BUKAN ITU BEGO! MASALAHNYA INI DIA PERGI SAMA COWOM BRENGSEK!" teriak Rey menggema

Tukk

Ringisan keluar dari mulut Rey kala sebuah botol mendarat mulus di kepalanya. Ia mendapati pelakunya yang saat ini tengah melotot ke arah dirinya. Nyalinya menyusut tiba tiba.

"Siapa yang brengsek?! Satu satunya yang brengsek itu Lo!" ucap Agatha tajam

Rey mengerucut mendengar hal itu. Semua teman temannya tertawa melihat ketidak berdayaan Rey. Mulai tadi saja marah marah, sekarang sudah ada orangnya malah mati kutu.

"Kenapa wajah Lo? Gak terima Gue pergi sama Dito? Salah sendiri Gue minta anter buat beli bahan bahan praktikum gak mau!" ucap Agatha lalu pergi menuju sebuah kamar yang biasa digunakan Rey jika menginap di base camp.

Cewek itu kesal, karena tadi Agatha meminta Rey untuk mengantarnya membeli bahan praktikumnya. Namun Rey mengatakan jika besok saja sekalian dengan dirinya karena praktikum di kelas Rey masih lusa.

Fyi, setelah naik kelas 12 ini Agatha terpisah dengan Rey. Agatha, Farez, dan Anthonio sekelas. Rey dengan Vano, dan Gita satu kelas dengan Varo. Awalnya Rey tak terima karena Agatha harus satu kelas dengan Farez. Namun, setelah diancam Agatha jika Ia berani mengubah keputusan sekolah. Dirinya langsung diam.

"Thaa! Jangan pergi, nanti Dia sableng lagi!" ucap Anthonio

"Dia gak bisa tanpa Lo Tha, Lo itu kebahagiaannya!" ejek Vano

Rey mendengus melihat kelakuan temannya. Ia selalu diejek perihal kejadian 1 tahun yang lalu. Rey merasa dirinya memang konyol saat itu.

Flashback On

"Maaf hal ini harus Saya katakan, setelah beberapa saat Kami periksa. Detak jantung pasien berhenti dan denyutnya semakin lemah. Kami sudah mencoba defibrillator pada pasien dan untungnya berhasil. Pasien juga telah sadar, namun Ia pingsan karena tubuhnya terlalu lemah."

Teman temannya menghela nafas. Mereka mencari keberadaan Rey yang ternyata sudah ada di ICU. Mereka menyeringai dan menyusun rencana untuk mengerjai Rey.

Mereka memutuskan masuk dan memberi kode untuk diam pada Sang Dokter yang menatap Rey bingung. Bagaimana tidak, pasiennya baru saja sadar walau sekarang pingsan dan kekasihnya bukannya senang malah bertingkah jika seakan akan Agatha telah tiada.

Mereka mencoba menarik Rey dari Agatha takut jika terjadi sesuatu pada gadis itu. Namun Rey tetap kekeh tak ingin melepasnya. Varo menatap Dokter itu. Untungnya Dokter itu peka, Ia mengangguk tanda tak apa.

Varo pun membiarkannya, Ia memulai dramanya. Gita rela mengeluarkan air matanya dan dipeluk Vano. Namun tangannya sudah berada di perut rata Vano, Ia sudah bersiap siap mencubit cowok itu.

Varo mengucapkan jika dirinya harus merelakan Agatha pergi. Ia terus berkata dan mewejangi Rey akan kepergian Agatha. Membuat cowok itu semakin sedih.

"I'm release you dear."

Gotcha!

Semua orang tersenyum, karena melihat romantisnya Rey. Dan juga rencana setan mereka berhasil. Mereka pun tertawa. Membuat Rey menatap mereka kesal, bisa bisanya mereka seperti itu di tengah suasana seperti ini.

Eungh

Rey seperti tersengat listrik, Agatha bergerak di pelukannya dan mengeluarkan suaranya. Ia menatap Agatha, yang kini mulai menampakan mata indahnya. Mata yang sudah Ia rindukan selama ini.

"Permisi, pasien harus Saya periksa lebih lanjut."

Rey benar benar merasa bodoh, Ia sadar jika telah dibodohi. Ia menatap tajam semua temannya.

"Mati Lo pada!" desis Rey

Flashback off

Mereka semua tertawa melihat wajah masam Rey. Membuat cowok itu semakin dongkol, Ia memilih pergi dari sana dan menuju Agatha yang berada di kamarnya.

"Thaa! Mereka ejek Gue!" rengek Rey

Agatha mendengus kesal, cowoknya ini setelah dirinya koma semakin manja dan possessive. Lihat saja tingkahnya, Ia selalu mengadu pada Agatha jika sudah disudutkan.

"Bodo amat, kalau gak suka tonjok sana satu satu." ucap Agatha acuh, Ia kembali fokus pada ponselnya.

Rey mendengus kesal, Ia mendekat pada Agatha yang duduk di ujung ranjang. Rey merangkak naik pada ranjang dan memeluk Agatha dari belakang.

"Jangan marah sayang, maafin Gue yaa?" ucap Rey seraya mengecupi pipi Agatha membuat cewek itu merasa geli.

"Ih stop!" ucap Agatha lalu tertawa kecil.

"Tadi aja ngomel marah marah, Lo pikir Gue gak tau?" lanjutnya

"Gue gak suka Lo pergi tanpa Gue. Gue gak mau kejadian yang sama terulang lagi." ucap Rey seraya mengeratkan pelukannya.

Agatha meletakan ponselnya dan memegang erat tangan Rey yang ada di perutnya. Dan menyandarkan tubuhnya ke dada bidang Rey.

"I'm never leave you. Lo tau juga sendiri, waktu Gue koma Gue juga balik." ucap Agatha

"Sstt! Jangan ungkit itu lagi." ucap Rey

Agatha mengangguk dan semakin mendekatkan dirinya pada Rey. Ia sangat beruntung memiliki Rey di hidupnya. Kekasihnya itu begitu tulus pada dirinya.

Ia telah mendengar semua cerita tentang Rey saat dirinya terbaring koma dari Gita. Hatinya menghangat saat mendengar semuanya.

Dirinya bersyukur masih diberikan kesempatan untuk hidup. Ia tak terbayang jika saat itu Ia benar benar pergi, Rey pasti akan semakin hancur.

"I love you, I'm promise always standing beside you in our happiness and sadness." ucap Agatha

"Love you more, bebe."

E N D

Eaaaaa gimana gimana? Makanya jangan baku hantam dulu.

Aku ucapkan terima kasih to all my readers. Thanks for your vote and comment<3

Semua comment dan vote kalian itu bener bener bantu saat lagi males update hehe^_^

See you next story yaaaa♡

~Love you all

My Jerk GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang