Last Only For You

2.3K 148 57
                                    

Maaf... Bukan lanjut yang lain malah bikin ff pendek lagi..
Request dari yang nunggu SonPin.. Semoga gc bikin kalian kecewa..
Siapkan hati..
Bebas mengumpat jika mau..
Selamat membaca.. 🤗🤗












Kehidupan Cinta tak selalu berjalan dengan mulus, atau seperti apa yang kita inginkan, Seperti saat ini, aku di temukan dengan cobaan yang begitu berat sehingga aku tidak tau harus membaginya dengan orang-orang yang ku cintai atau tidak.
Kedua orang tuaku sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, namun mereka tetap menyayangiku.
Dan aku memiliki seorang kekasih yang sangat perhatian padaku, tapi.. Akhir-akhir ini sikapnya sedikit berubah.

Aku tidak tau apa kesalahanku, saat itu dia membentakku dengan keras, padahal selama ini dia tidak pernah bersikap seperti itu, kami sudah menjalin hubungan hampir 3 tahun lamanya, dan mungkin ujian cinta kami datang kali ini.

Namaku Pin Tanpon, aku mahasiwa tingkat dua saat ini dan aku mempunyai seorang kekasih bernama Saint, dia seniorku di kampus dan di sekolahku dulu, dan kami berpacaran saat aku masih SMA.
Aku tidak tau kenapa dia bisa menyukaiku yang terbilang sedikit pendiam, namun aku sangat bahagia saat dia menyatakan perasaannya padaku, karena aku juga sangat mengaguminya.
Hubungan kami selama ini baik-baik saja, sampai seseorang dari masalalu P'Saint datang, awalnya aku tidak mencurigai apa yang terjadi pada mereka, namun aku melihatnya sediri di depan mataku mereka berciuman.
Aku begitu terpukul, selama ini aku sangat mempercayainya dan berusaha mengerti apapun yang dia inginkan, dan ini balasan yang ku dapatkan.
Aku lelah.. Di saat seperti ini seharusnya dia ada untukku bukan malah menghianatiku.

"Bagaimana kabarmu hari ini nong Pin..?"

Aku tersadar dari lamunanku, dan tersenyum pada pria mungil di hadapan ku ini, dia yang selalu ada untukku saat ini, meskipun aku tau sebenarnya dia mempunyai perasaan padaku.
Aku tidak bisa membalasnya karena aku sangat mencintai P'Saint ku.

"Sudah lebih baik phi.. Besok aku bisa pulang, apa phi memberi tahu Mae tentang kondisiku saat ini?"

Dia menggeleng, dan memegang tanganku. Aku bisa melihat kesedihan di matanya, namun aku mencoba untuk tersenyum agar dia tidak sedih melihat kondisiku saat ini.

"Sampai kapan kau akan menyembunyikan semua ini Pin?"

"Aku tidak tau, aku tidak ingin Mae dan Pho sedih phi.."

Aku menunduk, memelukku erat, aku berharap jika P'Saint yang berada di posisi P'Plan saat ini. Memperhatikanku dan selalu menjagaku, tapi yang terjadi dia justru semakin jauh dariku, ini memang salah ku karena tak mengatakannya secara langsung padanya, tapi apakah dia benar-benar tidak menghawatirkanku?

"Besok phi akan membantumu berkemas, jangan lupa untuk meminum obat mu na.."

Dia tersenyum dan mengusap lembut pipiku, aku segera memakan makanan yang P'Plan bawakan untukku.
Aku bisa melihat dia terus menatapku seolah dia bisa merasakan rasa sakit yang ku rasakan saat ini.

"Err.. Aku ingin bertanya sesuatu padamu."

"Apa!?"

"Kenapa kau bisa pingsan di jalanan kemarin? Dan seharusnya kau bersama dengan Saint kan?"

Aku berhenti mengunyah makananku dan menelannya kasar, aku bingung harus menjawab apa pada nya.
Aku tidak ingin P'Plan tiba-tiba marah dan mendatangi P' Saint jika aku mengatakan yang sebenarnya.

"Pin.. Kenapa kau diam?"

"Ah.. Kemarin aku tidak bertemu dengannya phi.. P'Saint tidak ada di apartemennya jadi aku pulang sendiri."

P'Plan mengangguk percaya dengan ucapanku, aku terpaksa berbohong agar masalah ini tidak rumit, aku harus bertahan karena aku sangat mencintai P'Saint.
.
.
.
.
.

One/Two shoot LBC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang