Meet Again

1.7K 161 13
                                    

Typo.. ✌✌
Selamat membaca.. 😘😘


















Saint Pov

Plakk!!

Ini yang ke sekian kalinya aku merasakan tamparan teman kencanku, dan mengetahui ini teman-teman ku masih saja terus mengirimkan mereka padaku.
Aku lelah..
Aku menyerah dengan hubungan apapun saat ini, meskipun sudah hampir 10 tahun lamanya dia meninggalkan ku, tapi aku masih belum bisa melupakannya.
Dan rasa sakit yang dia tinggalkan masih membekas di hati ku.

Ting

Satu pesan masuk di grup chat ku, sekumpulan teman-teman gila ku selalu saja mengirim wanita tak jelas pada ku.

"Bagaimana kencannya?"

Hahhh...
Aku menghela nafas sebelum membalas chat mereka yang super kepo.

"Buruk!!" balasku singkat.

Dan kembali memasukkan ponselku ke dalam saku celanaku.
Aku memutuskan untuk kembali ke apartemen sebelum terlalu larut malam.
Dan malam ini benar-benar melelahkan.
Kencan yang tak jelas, dan juga klien yang cerewet, membuat ku ingin cepat-cepat merebahkan tubuh ku di atas tempat tidur ku.

Sampai di apartemen, aku putuskan untuk membersihkan diri sebelum benar-benar membenamkan diriku di atas ranjang nyamanku.

Segaar...

Setidaknya aku masih mempunyai ke hidupan yang ku inginkan di sini.
Bersama dengan kenangannya, rasanya sakit jika di ingat, tapi aku cukup menikmati memandang wajahnya meskipun itu hanya di balik bingkai ini.
Ayahku selalu mengatakan jika dia memang terlahir untukku, maka dia akan kembali padaku, seberapa lama pun itu.
Dan entah kenapa aku selalu tenang saat mengingat perkataan ayah.

"Aku harap kau baik-baik saja di manapun itu."  itu doaku setiap hari, sebelum aku memejamkan mataku.

-----------------------------------------
----------------------------------

Ocean city

Perth Pov

Sudah sekian tahun lamanya.. Apakah dia masih sama?
Masihkah dia mencintaiku?

Entah kenapa aku merasa gugup saat ini, Bangkok adalah tempat di mana kami bertemu dan bersama hampir 2 tahun lamanya..
Tapi..
Karena ke egoisan ke dua orang tuaku, aku terpaksa meninggalkan nya.
Mungkin sekarang dia sudah membenci ku.

"Perth.. Apa kamu sudah siap?"

"Khab.. Semuanya sudah siap."

Aku menyeret koper ku keluar dari apartemen ini, dan menuju ke bandara, ayah memutuskan untuk memberikan perusahaannya padaku, setelah perdebatannya dengan ibuku.
Mereka yang becerai, tapi aku yang menanggung semua ini.

Aku bahkan tak bisa memilih ke senanganku sendiri, aku putra satu-satunya mereka, tapi mereka berdua seolah tak ingin mendengar apa yang aku inginkan selama ini.
Aku ingin segera mengakhiri semua ini, dan melangkah pada jalan yang ku inginkan.
Dan mungkin ini awal dari semua yang ku harapkan selama ini.

Aku akan memperbaiki semua kesalahanku padanya, dan berharap dia mau mengerti ke adaan ku selama ini.
Dan aku harap aku belum terlambat untuk me mintanya kembali padaku.

.
.
.
.

Bangkok 20:30 wib

Kami akhirnya sampai di kediaman ayah ku dan keluarga baru nya.
Karena adik-adikku masih kecil, jadi ayah memutuskan untuk memberikan tanggung jawab perusahaannya padaku.

One/Two shoot LBC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang