Love you forever

3.5K 169 61
                                    

Sorry for typo..
Malas revisi..
Ngetik langsung up.
Siapkan tissue.. jika kalian tidak kuat seperti ku yang mewek sambil ngetik ini cerita..

Happy reading..








Kicau burung terdengar jelas di telinga Saint, Pagi ini adalah awal dari sebuah hubungan yang akan membawanya ke kehidupan yang baru.

Saint tersenyum melihat pantulan dirinya di depan cermin, ia menggunakan tuxedo putih dengan tatanan rambut yang bagus, ia nampak terlihat sangat tampan.

           "Phi sangat tampan."

Saint menoleh melihat seseorang yang sangat ia cintai berdiri di belakangnya dengan senyuman yang mengembang di wajahnya.

           "Benarkah? Ku rasa kau lebih tampan dari phi.."

Saint kembali menatap ke arah cermin di depannya.
Kemudian pemuda yang berdiri di belakangnya memeluknya dari belakang.

          "Perth... Ada apa denganmu hemb?"

Perth yang memeluk tubuh Saint dari belakang semakin mengeratkan pelukannya dan menyandarkan dagunya di pundak Saint.

          "Aku tidak apa.. hanya ingin memelukmu saja.."

Saint tersenyum dan mengusap lembut rambut Perth.

          "Kau sekarang sudah lebih tinggi dari phi.. jangan seperti anak kecil lagi.. phi tidak harus menjagamu saja.."

           "Aku tau.. hanya kali ini saja.. biarkan aku seperti ini.."

            "Baiklah.. jangan membuat phi berubah pikiran Perth.. kau tau ini bukan ke inginan phi.."

            "Tidak phi... Phi berhak bahagia.. jangan berpikir seperti itu, aku akan baik-baik saja.. kita masih bisa bertemu seperti biasanya.."

Perth mencoba untuk tersenyum meskipun ia merasa sesak di hatinya.
Saint bisa melihat kesedihan di mata Perth, kesedihan yang coba ia tutupi agar Saint tidak lagi berbalik dan membatalkan semua rencana orang tuanya.

Perth cukup bahagia saat kedua orang tua Saint saat itu mengijinkannya untuk bersama dengan Saint meskipun kini mereka harus berpisah.

          "Apa phi ingat saat para fans memberikan nama baru untuk kita?"

Perth menatap wajah Saint dari cermin, Saint mengangguk dan tersenyum.

  
         "Tentu saja phi ingat, saat itu aku sempat kesal karena mereka lebih suka dengan PinSon dari pada SonPin."

Perth tersenyum melihat raut wajah Saint yang mengerucutkan bibirnya.

          "Phi tidak pernah bisa menang dariku, tapi percayalah.. PinSon atau SonPin bagiku semua sama.. asal phi selalu melihat ku dan hanya aku yang ada di sini."

Perth meletakkan telapak tangannya di dada Saint, Saint menggenggam tangan Perth dan memejamkan matanya.

Saint POV

Ini sangat sakti, tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa, semua ini tidaklah benar, aku ataupun Perth pasti akan mempunyai kehidupan yang lebih baik dari ini.

Namun untuk merelakan semua ini begitu menyakitkan, aku bisa melihat dia berusaha untuk tidak menangis di depan ku.
Dan aku pun tak ingin menangis di depannya.

Kami masih memiliki kenangan indah bersama, dan aku tidak pernah sekalipun menyesal karena bisa bersamanya hingga saat ini.

Aku tatap matanya dan mencoba untuk berkata semua pasti baik-baik saja.
Namun lidahku Kelu, kami hanya bertatapan tanpa ada kata yang keluar dan menghentikan keheningan ini.

One/Two shoot LBC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang