Main cast
Mean- seme
Perth- uke
Saint- seme
Happy reading.. 😘😘Remaja yang baru saja lulus dari sekolah menengah keatas itu berlarian menuju ke arah seseorang yang sedang menunggunya di depan sebuah mobil.
"Phi lihat.. Perth lulus dengan nilai tertinggi.. dan.. hadiah apa yang aku dapatkan dari phi.."
Remaja itu menengadahkan tangannya pada pria tampan dan tinggi serta matanya yang agak sipit saat tersenyum.
Pria yang di panggil Phi itu mengusak rambut Perth lalu membukakan pintu mobil untuk bocah yang sangat ia cintai itu."Nanti kau akan tau. Phi punya kejutan untukmu."
Perth tersenyum lebar dan mengangkat kedua jempolnya.
Kemudian mobil yang membawa mereka segera melesat pergi meninggalkan pelataran sekolah Perth.Mereka sampai di sebuah cafe yang cukup bagus dan nyaman.
Di sisi jendela yang menghadap ke taman di samping cafe itu ada seseorang pemuda manis sedang menunggu kedatangan mereka."Hai.. apa sudah lama menunggu kami?"
Pria itu tersenyum lalu menggeleng, Perth tau siapa yang ada di depannya itu langsung berhambur kedalam pelukan pemuda manis itu.
"P'Saint.. kenapa phi tidak mengabariku? Aku merindukanmu.."
Saint adalah pemuda manis yang sedang menunggu kedatangan Perth dan juga temannya itu.
"Tadi pagi, phi sengaja ingin memberikan kejutan untukmu. Nah.. bagaimana dengan hasil ujianmu baby?"
Perth yang masih bergelayut manja di pelukan Saint itu segera memberikan kertas hasil ujiannya kepada Saint.
"Seperti biasa.. dia akan selalu jadi yang terbaik."Jawab seseorang yang dari tadi mengamati keduanya dengan tatapan terluka, ketika Saint sedang sibuk dengan kertas hasil ujian kekasihnya itu, tangan mungil itu perlahan menggenggam tangan orang yang dari tadi menahan api cemburu di dalam hatinya.
"Ah.. Mean.. trimakasih sudah menjaganya untukku. Aku tidak tau jika tidak ada kau mungkin dia akan terus merajuk saat aku tinggal waktu itu."
Saint tersenyum lalu mengecup kepala Perth. Dan Mean membalas ucapan Saint hanya dengan senyuman.
"Ah.. apa kau sudah memesan makanan? Bocah ini pasti sudah kelaparan."
Ujar Mean sambil mengusak rambut Perth. Perth cemberut karena dia memang sudah lapar dari tadi.
"Aku sudah memesannya, nah.. makanannya sudah datang.."
Seru Saint dan mereka bertiga makan siang bersama dengan tenang.
Sesekali Mean melihat kedua orang di depannya itu sedang saling menyuapi.
Mean memegang erat sendoknya, meskipun dia tau dia hanya seorang pengganti bagi bocah itu, tapi tidak bisa di pungkiri bahwa Mean juga mencintainya.
Jika Saint bukan sahabatnya mungkin sudah lama Mean akan merebut Perth dari Saint."Phi... Kenapa P'Mean tidak makan? Apa makanannya tidak enak?"
Pertanyaan Perth membuyarkan lamunannya, Mean tersenyum lalu menggeleng.
Perth menyendokkan makanannya dan mengarahkannya pada Mean."Phi bisa mencicipi punyaku.. aa'.."
Mean segera melahap makanan yang di suapkan oleh Perth, Saint hanya tersenyum melihat keduanya tanpa menaruh rasa curiga sedikitpun.
Perth tersenyum senang melihat Mean kembali tersenyum padanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
One/Two shoot LBC
Short Story🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞 Berisikan konten dewasa. Harap bijak dalam memilih bacaan. Dosa tanggung sendiri ya.. 😁😁