Always Love You

1.8K 133 12
                                    

Hai..
Ifa datang bawa sad story..
Tapi tenang.. Pasti happy end koq..
Selamat membaca..
Dan maafkan typo ifa..








Tidak tau seberapa besarnya cinta ini..
Yang ku rasakan hanyalah aku tetap mencintainya..
Senyumannya yang manis, perhatian dan tingkah lakunya yang selalu membuat ku tersenyum bahagia..
Kini..
Kebahagiaan itu seolah lenyap begitu saja..
Aku tak tau apa kesalahanku..
Dia pergi saat aku benar-benar membutuhkannya..
Dia tersenyum bersama orang lain.. Dia bahagia buka denganku..

Aku terus menyesali keputusan ku waktu itu..
Seandainya.. Aku tak pernah pergi.. Seandainya aku membawanya bersamaku..
Mungkin senyuman itu akan selalu menjadi milikku..

Dia terlihat sangat jelas di depanku..
Namun.. Aku benar-benar tak bisa menggapainya atau pun menyentuhnya lagi..
Bau harum tubuhnya masih bisa aku hirup, bahkan aku juga masih bisa bicara dengannya..
Seharusnya aku bisa melupakannya setelah sekian tahun lamanya..
Dia masih sama..
Pria manisku yang ceria.. Dan tak pernah memperlihatkan rasa sakit nya pada siapapun.
Dia juga pandai berbohong...
Dia akan selalu mengatakan jika dia baik-baik saja.. Meskipun nyatanya dia sangat terluka..

Phi...
Aku hanya ingin kau melihat ku sekali saja..
Aku masih sama..
Aku masih mencintaimu..
Aku masih Perth yang dulu..
Aku masih menunggumu..
Aku masih berharap kau kembali padaku..

🌷🌷🌷🌷

Praangg..

Seorang pelayang berlari menuju asal suara itu, Pelayan itu terkejut melihat tuan mudanya kini berdiri di depan kaca yang sudah pecah, dengan tangannya yang berlumuran darah.
Dengan langakah oelae pelayan itu mendekati tuan mudanya dengan wajah menunduk, kemudian ia membersihkan serpihan kaca itu.

Ini bukan yang pertama kalinya Perth menghancurkan beberapa benda di kamarnya.
Setelah hampir 2 tahun ia tinggal di luar negri untuk pengobatannya, ia kini kembali dengan tubuh sehat namun tidak dengan jiwanya.
Ke dua orang tuanya sudah tak bisa lagi membujuk Perth agar tak selalu emosi dan melukai dirinya sendiri.

"Aakkhh... Untuk apa aku sembuh kalau pada akhirnya aku tetap tidak bisa bersamamu.."

Ctakk
Praaangg...!!

Perth menarik lampu tidur di atas nakas dan melemparnya ke jendela, hingga membuat jendela kamarnya pecah.
Pelayan yang masih ada di sana lagi-lagi menunduk takut.
Perth tidak seperti dulu lagi, Perth yang dulu tidak pernah sekalipun marah atau memperlihatkan emosinya pada siapapun.
Kini ia berubah menjadi orang yang berbeda sejak ia mengetahui jika kekasihnya pergi meninggalkannya.

Flashback

Perth tersenyum bahagia..
Ia benar-benar kembali ke negara asalnya, dan dia juga tak sabar ingin bertemu dengannya..
Orang yang selalu menyita perhatiannya..
Terlebih lagi hampir 1 tahun ia tak bisa menghubungi kekasihnya itu.

Perth membawa ranselnya dan memutuskan untuk menaiki taksi dari pada mobil jemputannya.
Dan menyuruh supirnya untuk membawa barang-barangnya yang tersisa pulang ke rumahnya.
Perth terus saja melihat ke arah jam yang melingkar di pergelangan tangannya.
Macet membuatnya sedikit kesal karena dia tak kunjung tiba di tempat tinggal kekasihnya.

Hingga beberapa menit kemudian.. Ia akhirnya sampai di sebuah apartemen yang cukup mewah, dengan kunci duplikatnya, Perth berlari menaiki lift menuju ke lantai 5 di mana kekasihnya tinggal.

One/Two shoot LBC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang