My Boy

1.9K 152 17
                                    

Gc tau apa part ini ngena di hati kalian..
Ifa udah berusaha mengimbangi tulisan dewa Nc fudan_akut23
Semoga yang baca dan yang udah nungguin gc kecewa..
Selamat membaca..
Dan abaikan typo ifa.. 🤗🤗

















"Selesaikan tugas kalian!! Aku tidak mau tau, jika dia masih berkeliaran aku yang akan menghabisi kalian satu persatu!!" geram Saint pada beberapa orang di hadapannya.

Perth perlahan bangun dari tidurnya, ia sedikit mendengar ucapan Saint yang sedikit keras dari luar kamar, karena memang kamar itu tak sepenuhnya di tutup oleh Saint.

"Sshhh.." eluh Perth, karena bagian belakangnya terasa ngilu.

Tak lama kemudian Saint kembali masuk ke dalam kamarnya dan mendapati Perth yang berusaha bangub dari tempat tidurnya.

"Mau kemana!?" tanya Saint seraya menaikkan satu alisnya.

"M_master?" Perth sedikit pusing saat melihat Saint ada di depannya masih denga barthop yang ia kenakan semalam.

Saint mendekat dan mencengkram rahang Perth, Perth yang masih tidak bisa berbuat apa-apa, hanya menatap bingung dengan sikap Saint.

"Tidur saja, tak ada tugas untuk mu hari ini. Karena.. Semalam kau benar-benar membuat ku puas." Saint melepaskan cengkramannya, dan pergi meninggalkan Perth.

"Aahh.. Apa maksud nya tadi? Dan di mana aku?" Perth duduk sambil memegangi kepalanya yang sedikit pusing.

Tiba-tiba ia terkejut sendiri saat melihat tubuhnya polos tanpa sehelai benang pun. Dan sekelebat ingatanya tentang ke jadian semalam melintas di benaknya.

"Siall!! Dia menjebakku." umpat Perth, kemudian ia berusaha bangun dari ranjang dan mencari pakaiannya, namun tak ada satu pun pakaian yang berserakan di sana.

"Sial!! Bagaimana caranya aku bisa keluar dari sini?"

Baam!!

Pintu kamar itu di tutup secara kasar, Perth sedikit terkejut mendengarnya dan melihat siapa yang kembali masuk ke kamar itu.

"Bukankah sudah ku katakan untuk dia di sana? Atau kau ingin kita mengulangi adegan semalam?" seringai di wajah Saint sedikit membuat Perth gugup.

"Saya hanya ingin mencari pakaian saya master." jawab Perth tegas.

Saint mendekat, menarik dagu Perth masih dengan seringainya.

"Aku suka keberanianmu. Tapi.. Aku lebih suka melihat mu seperti ini."

Saint menyibakkan selimut yang menutupi sebagaian tubuh Perth, dan kini area selatan Perth terlihat jelas oleh Saint
Seperti tak mengingat apa yang terjadi semalam, bahkan Perth tak menujukkan rasa malunya di depan Saint.

Perlahan tangan Saint yang bebas, memegang penis Perth yang masih tertidur, ibu jarinya mempermainkan ujung penis itu, dan tatapan keduanya masih tidak terputus.
Perth berusaha untuk menahan rasa nikmat yang seakan menjlar di tubuhnya.
Saint tau jika Perth mulai terangsang, karena penis yang awalnya tertidur itu kini sedikit mengeras.

"Masih gigih dengan pendirianmu, hemb?"  Saint menaikkan satu alisnya.

Kemudian Saint menunduk dan membuat Perth terkejut saat ia memasukkan penis Perth ke dalam mulutnya.
Perth terus menggigit bibirnya menahan desahannya, rasa nikmat itu bahkan melebihi dari apa yang kekasihnya berikan.

"Uugghh.." Perth meremas seprai yang dari tadi menjadi pelampiasannya.

Saint menelan habis sperma milik Perth, saat Perth mendapatkan klimaksnya.
Kemudian mencium bibir Perth, meskipun dengan sedikit paksakan.

One/Two shoot LBC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang