Foursome

5.2K 207 70
                                    

Haii..
Yang nungguin one shoot ifa...
Ini request dari adek tersayang gw.. fudan_akut23

Gc tau ini ff sama ama yang dia inginkan apa gc..
Ifa cuman nulis sebisa ifa aja..
Selamat membaca..
Dan.. Maaf kan typo ifa.. 😘😘
















Sudah hampir 1 tahun pria manis itu tinggal di rumah saudara tirinya, karena permintaan sang ibu, dia terpaksa mau tinggal di rumah besar itu, dan meninggalkan kampung halamannya.
Saint dia juga harus pindah universitas, dan ternyata dia juga masuk kedalam fakultas yang sama dengan salah satu phi kembarnya itu.

Awalnya Saint biasa saja terhadap ketiga  saudaranya itu, namun lama kelamaan dia jadi sedikit sensi jika ada yang berusaha mendekati para phi nya itu, entahlah..  Mungkin karena ia terbiasa dengan sikap perhatian para phi nya, jadi dia merasa terabaikan jika phinya dekat dengan orang lain.
Seperti saat ini, Saint berjalan menuju ke toilet, dan saat itu ia medengar suara yang sangat familiar di telinganya, suara itu terdengar sangat erotis dan menyebutkan nama salah satu phi nya, di balik bilik pintu toilet yang lain.

"Sial!!" umpat Saint kesal. Namun ia masih saja masuk ke dalam salah satu bilik toilet itu.

"Aahhh... More phiii... hhhh.."

"Shiitt.. Kau sempit sekali.. Aahh.."

Suara itu semakin terdengar jelas di telinga Saint, ia geram, namun tak bisa berbuat apa-apa. Saint segera menyelesaikan urusannya dan segera pergi dari sana.
Dengan wajah sebalnya ia kembali ke ke dalam kelasnya, di sana salah satu sahabatnya menatap heran saat melihat Saint kembali dengan wajahnya kusutnya.

"Ada apa?" tanya Kit bingung. Saint hanya melihat Kit sesaat dan kembali menghembuskan nafasnya. Ia kini juga merasa sebal melihat Kit, karena ia tau jika Kit juga ada hubungan dengan salah satu phi nya.
Saint hanya diam, dia enggan membalas pertanyaan Kit.
Tak lama kemudian salah satu sahabat Saint dengan wajah bahagianya pria manis dan imut datang dengan senyuman lebar di bibirnya.
Saint semakin memanyunkan bibirnya, melihat Bas yang kini sudah duduk di sebelah nya.

"Bas.. Kenapa dengan lehermu?" tanya Kit penasaran, namun Bas segera menutupi lehernya yang di tunjuk oleh Kit.

Saint terus saja diam, dia enggan untuk sekedar menegur ke dua teman barunya itu. Bahkan sampai pulang pun Saint masih terlihat murung.
Ia berjalan masuk begitu saja ke dalam mobil tanpa menjawab pertanyaan Perth maupun Pin yang seperti biasa selalu membuatnya tersenyum.
Dan sesampainya di rumah Saint juga tetap tak mengatakan apapun, ia langsung naik ke lantai atas menuju ke kamarnya.

"Ada apa?" tanya Ae yang sudah lebih dulu pulang ke rumah, dan melihat Saint yang datang dengan wajah masamnya membuat Ae penasaran dan bertanya pada ke dua saudara kembar nya itu.

Perth mengedikkan bahunya, begitu juga dengan Pin.
Kemudian mereka masuk dan duduk di sofa ruang tamu, Perth tersenyum sambil memejamkan matanya.
Sedangkan Pin ia fokus dengan ponselnya, dan juga sesekali tersenyum membalas chat seseorang.
Tak lama kemudian Saint kembali turun dengan koper di tangannya.
Perth Ae dan juga Pin berdiri, mereka terkejut lalu segera menghampiri Saint.

"Kau mau kemana nong?" tanya Ae heran.

Perth mengambil koper dari tangan Saint, Saint berusaha mengambil kopernya kembali namun usahanya sia-sia, ia tidak bisa mengambil koper itu dari tangan Perth.

"Katakan apa yang terjadi!? Dan kenapa kau membawa koper ini?" kini Perth yang berbicara dengan nada tegasnya.

"Aku mau pulang ke ciangmai!! Berikan koper ku!!" jawab Saint, tangannya kembali berusaha untuk mengambil koper nya.

One/Two shoot LBC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang