Entahlah beberapa hari terakhir Chaeyoung terlihat selalu menghindar dari Jaehyun.
Ia sangat malu karena sudah memaki Jaehyun beberapa hari yang lalu. Tapi ia juga sadar, Jaehyun yang mulai jarang mengechatnya. Tidak biasanya, Jaehyun yang akan mengechatnya hanya untuk sekedar menanyakan kabar.
"Ayolah, kenapa kau tidak bisa mengembalikannya sendiri sih? Kau yang memakai baju Jaehyun, kenapa jadi aku yang harus mengembalikannya?"ucap Alice yang kesal dengan sikap adiknya itu.
Chaeyoung tetap merengek agar Alice yang mengantar bajunya itu. "Eonnie, ayolah sekali ini aja.."
"Memang ada apa sih?!"
"Aku..aku hanya malu, kau tau lah aku sempat memakinya malam itu.."ucap Chaeyoung sedikit bergumam.
"Ya, aku tau. Kau bahkan masih memakinya saat aku menggantikanmu baju"ucap Alice santai sambil tetap fokus pada masakan yang ia buat untuk makan siang keduanya.
Untuk beberapa hari kedepan Chaeyoung sengaja untuk tinggal di rumah Alice sementara karena kedua orang tua mereka yang harus kembali ke Australia sementara waktu.
"Hey, aku menyuruhmu untuk mengembalikan baju bukan untuk menginap dirumahnya. Apa susahnya sih hanya mengembalikan baju?"ucap Alice sambil meletakkan kedua piring spaghetti yang ia buat.
Chaeyoung pun mendengus kesal lalu memakan makanannya itu.
~
Kini langkah yeoja itu terhenti didepan sebuah pintu apartement. Sambil bernafas berat yeoja itu pun mulai menekan bel yang ada disebelah pintu itu.
Mata Chaeyoung terbelalak saat pintu itu terbuka dan terlihat Jaehyun yang tampak sangat tidak sehat.
Rambut namja itu yang berantakan, tubuhnya yang lusuh, nafasnya yang memburu dengan wajah yang sangat-sangat pucat,
"Chaeng??"
"Are you okay?"
Jaehyun hanya tersenyum paksa, "kau ada perlu apa kemarin?"tanya namja itu parau. "Apa kau sendirian dirumah??"
Lagi-lagi Jaehyun hanya menunjukkan senyumannya. "Ne. Aku sendirian.."
Jaehyun terbaring lemah diatas ranjangnya, Chaeyoung pun menjadi cemas. yeoja itu meletakkan telapak tangannya diatas kening namja itu, mengecek suhu badan namja itu.
"Kau demam, kau sudah minum obat?"tanya Chaeyoung, Jaehyun menggeleng kepalanya lemah. "Kau sudah makan?" Lagi-lagi Jaehyun menjawabnya dengan menggelengkan kepalanya.
"Kenapa kau tidak makan?? Kau mau cari mati?"
"Kepalaku pusing, Chaeng. Aku juga tidak mau terjadi apa-apa nantinya.."ucap namja itu parau.
"Haishh.. Arrasseo, kau tidurlah dulu. Aku akan membuatkanmu makanan.."ucap yeoja itu sambil membangkitkan tubuhnya. Langkah yeoja itu terhenti saat Jaehyun menahan lengannya dan membuat yeoja itu berbalik badan dan menatapnya.
"Gomawo.."
Seulas senyuman pun terukir di bibir yeoja itu sebelum kembali berjalan menuju dapur Jaehyun untuk membuatkan makan dan kembali menghampiri Jaehyun sembari membawa semangkuk cream soup dan segelas air mineral berserta obat.
Chaeyoung pun hanya bisa menatap Jaehyun yang sedang memakan-makanannya. "Kenapa kau tidak meminta Yerin eonnie untuk menemanimu?"
"Dia sedang di Jeju, mengerjakan project disana"
"Jaemin?"
"Sedang ulangan akhir, aku tidak bisa mengganggunya"
"Eomma?"
KAMU SEDANG MEMBACA
For Love [ ✓]
Fanfiction[ 𝘽𝘼𝙃𝘼𝙎𝘼 ] ❛𝑨𝒕 𝒇𝒊𝒓𝒔𝒕, 𝑰 𝒕𝒉𝒐𝒖𝒈𝒉𝒕 𝒍𝒐𝒗𝒆 𝒘𝒂𝒔 𝒂 𝒕𝒊𝒎𝒆 𝒘𝒉𝒆𝒓𝒆 𝒚𝒐𝒖 𝒓𝒆𝒕𝒂𝒊𝒏 𝒔𝒐𝒎𝒆𝒐𝒏𝒆 𝒚𝒐𝒖 𝒍𝒐𝒗𝒆 𝒖𝒏𝒕𝒊𝒍 𝒔𝒉𝒆 𝒄𝒂𝒎𝒆 𝒂𝒏𝒅 𝒕𝒂𝒖𝒈𝒉𝒕 𝒎𝒆 𝒘𝒉𝒂𝒕 𝒕𝒓𝒖𝒆 𝒍𝒐𝒗𝒆 𝒊𝒔❜ 「𝘀𝘁𝗮𝗿𝘁; 𝗔𝗴𝘂𝘀...