Chapter 11

1.6K 148 2
                                        

Chaeyoung melangkahkan kakinya menuju apartment Jaehyun, ditekannya belnya berkali-kali tapi tidak ada yang membukakan pintunya.

"Apa Jaehyun sedang keluar? tidak mungkin, Jaemin bilang Jaehyun akan mendekam dirumah sehari sebelum hari peringatan kematian eommanya.."gumam Chaeyoung.

sebuah ide terlintas di benak Chaeyoung dan dengan segera ia pun mengambil handphonenya di sakunya.

From : Chaeyoung

Jaemin-ah, apa kau tau password apartment Jaehyun?

From : Jaemin
hari ulang tahun Jaehyun Hyung

Chaeyoung pun langsung menekan beberapa tombol di layar password itu dan benar saja, pintunya pun terbuka.

mata yeoja itu terbelalak saat melihat isi apartment itu yang berantakan seperti kapal pecah, dengan cepat matanya menangkap seorang namja yang membawa sebotol bir terduduk dipojokan ruangan sambil tertunduk.

"Jung Jaehyun!"

ia pun berlari menghampiri namja itu, "hey, are you okay??"

"Chaeyoung-ah..."

"Oh, God! You drunk"

Chaeyoung pun membantu Jaehyun membobong namja itu ke kamarnya.

Jaehyun tersenyum dan menatap yeoja dihadapannya itu mabuk. "you know what? you look so beautiful, Chaeng.. as always.." ucap namja itu. kedua tangannya terangkat menggenggam tangan Chaeyoung yang kini berdiri dihadapannya.

"Jay, stop it"

"mianhae, karenaku.. kau pada akhirnya tidak bisa mewujudkan impianmu dengan Junhoe. aku terlalu egois sampai tidak memikirkan dirimu"

"aku sangat mencintaimu, Chaeng..aku sangat-sangat mencintaimu. aku selalu ingin mengatakan hal itu padamu. tapi aku tidak bisa, kau bukan milikku walaupun statusmu adalah tunanganku.. aku sangat ingin menjadikanmu milikku. tapi aku tidak bisa karena hanya Junhoe lah yang pantas memilikimu. aku bahagia bersamanya, Chaeng.."ucap namja itu sambil menatap Chaeyoung nanar.

Chaeyoung terbelalak membeku mendengarkan ucapan Jaehyun yang sangat membuatnya terkejut.

"aku sangat cemburu melihatmu dengan Junhoe, aku iri dengannya.. dia bisa memelukmu, menciummu kapan saja dia mau.. aku hanya terlalu berharap untuk itu semua..aku memang sangat brengsek karena merusak kebahagiaanmu."ucap Jaehyun dengan air matanya yang mulai terbendung.

air mata Chaeyoung pun mulai mengalir, ia tidak pernah tau Jaehyun merasa seperti itu.

"aku lelah, aku sangat lelah hidup seperti ini Chaeng.. aku lelah karena selalu dihantui ketakutan seperti ini.. eommaku bahkan tidak menginginkanku untuk hidup.. dia bilang, dia bilang seharusnya aku mati dari awal..seharusnya aku tidak lahir di bumi ini.."ucap Jaehyun dengan air matanya yang ikut mengalir kencang. tangisan namja itu pun pecah, Chaeyoung yang tidak tega pun menariknya kedalam pelukannya.

"mianhae"

~

"Kau bodoh hyung! Kau tidak seharusnya ikut campur urusan mereka!"ucap Doyoung kesal saat ia mengetahui kalau Johnny menghajar habis-habisan Taeyong.

"Apa kau lupa? Taeyong menyelingkuhinya, Kim Doyoung! dan Jennie pada akhirnya harus menanggung akibat dibenci oleh Jisoo dan Taeyong!"ucap Johnny dengan nadanya yang semakin meninggi.

"Aku tau kalau kau masih belum bisa move on dari Jennie, tapi bukan begini caranya, Hyung!"

"Lalu bagaimana denganmu? Kau tetap merelakan Jisoo dengan Taeyong disaat kau sedang jatuh cinta pada yeoja itu saat ini? Kau mau kehilangan Jisoo setelah kau merelakan Sejeong?"

Doyoung bungkam seketika, hela nafas ia hembuskan dengan berat dan dipejamkannya matanya sambil menunduk.

"Sampai kapan kau akan terus mengalah"ucap Johnny dengan sinis.

Doyoung hanya diam, dirinya bimbang sekarang. Pikirannya terus tergelayut kedalam perkataan Johnny tadi.

"Apa itu benar Kim Doyoung??"

DEG..

Suara itu pun berhasil membuat kedua namja itu menoleh kearah seorang yeoja yang kini menatap mereka terkejut di depan pintu ruang musik dimana mereka berada.

"J..Jisoo noona.."

Yeoja itu pun melangkahkan kakinya dengan besar meninggalkan mereka. Doyoung pun dengan cepat berlari mengejar Jisoo dan menahan lengan yeoja itu.

"Noona.."

"Jadi selama ini kau menyuruhku merelakan Taeyong agar kau bisa mendapatkanku?!"ucap Jisoo dengan air matanya yang mulai membendung sembari menghempaskan kasar genggaman Doyoung.

"Noona, kau salah paham.."

"Aku kira kau namja yang baik, Doyoung-ah..."

Jisoo pun melangkah pergi meninggalkan namja itu sendirian, Doyoung hanya bisa menatap punggung yeoja itu nanar.

~

"Kau sudah makan?"

Ucap Taeyong yang berhasil menghancurkan lamunan Jennie yang sedari tadi menatap lurus keluar jendela mobil Taeyong.

"Ehm..belum.."

"Kau mau makan apa?"tanya Taeyong sambil tetap fokus menyetir. "Aku..aku bisa makan dirumah saja, oppa.."ucap Jennie menolak.

"Hey, apa kau belum puas membuat tubuhmu yang sekurus ini? Kau bahkan lebih kurus dari saat pertama kita bertemu"ucap Taeyong yang membuat Jennie bungkam dan menunduk.

Taeyong pun menghentikan mobilnya disalah satu restorant dan membawa Jennie kedalamnya.

"Apa ini tidak terlalu mewah?"ucap Jennie sambil melihat kearah seluruh penjuru ruangan sebelum mengikuti Taeyong dan duduk dihadapan namja itu.

"Sekarang, kau mau makan apa? Tidak boleh salad!"ucap namja itu.

"Hmm..tenderloin steak?"ucap Jennie.

"Okay, 2 tenderloin steak, 1 spaghetti olgio olio, 1 mashes potato, 2 orange juice"ucap Taeyong pada seorang pelayan sebelum meninggalkannya pergi.

"Apa tidak terlalu banyak??"tanya Jennie sambil tersenyum miring yang mendapat tatapan kesal dari Taeyong dan membuat yeoja itu tertunduk.

"Ah arrasseo, mianhae.."ucap yeoja itu.

Taeyong menghela nafas dan menatap Jennie dihadapannya itu " lenganmu.. Apa baik-baik saja??"

"Nde? Ah ne...na gwenchana"ucap Jennie sambil tersenyum.

Taeyong pun menarik lengan Jennie dan membuka sedikit jaket yeoja itu dan menampakan lengan yeoja itu yang masih memerah.

"Kau mau kedokter? Mianhae.. Ini karenaku"ucap Taeyong. "A.Ani, tidak perlu.. Tidak terlalu parah kok"

"Kau yakin?"

"Ne,oppa..."

Tak lama kemudian pesanan makanan mereka pun tiba. Taeyong terlihat memotong steaknya sebelum menukarkannya dengan punya Jennie.

"Ehmm..gomawo.."ucap yeoja itu, Taeyong hanya tersenyum tipis sebelum kembali memotong steaknya itu dan memakannya.

Sederhana namun sangat berarti bagi Jennie, ia akui dirinya sudah mulai mencintai Taeyong. Namun ia tidak mau merusak hubungan namja itu dengan Jisoo.

Bagaimanapun Jisoo juga sangat berarti baginya

For Love [ ✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang