Jisoo sendirian, semua orang sudah mengetahui kalau dirinyalah yang membuat Jennie kecelakaan. Semua orang menjauhinya dan membencinya.
Dan kini dirinya hanya bisa terduduk dipinggir danau ditemani dengan sekaleng bir yang ia beli tadi.
Matanya terus teruju pada danau yang sangat indah itu di tengah malam.
"Sendirian?"
Suara itu berhasil mengalihkan perhatian dan membuat yeoja itu menatap kearah suara itu.
Terlihat Doyoung yang tersenyum manis kearahnya sambil menunjukkan sekantong plastik yang ia bawa di tangannya.
"Aku membelikkanmu ayam dan tteobokki"ucap namja itu sebelum mendudukkan dirinya disebelah Jisoo lalu mengeluarkan semua makanan yang ia beli itu dan menatanya rapi didepan Jisoo.
"Makanlah..lupakan diet untuk hari ini, kau semakin kurus"ucap Doyoung lalu menatap kearah danau itu.
Tidak ada respon dari Jisoo, ia hanya bisa mendengar sebuah isakan tangis yang membuatnya kembali menatap kearah Jisoo.
"Kau..kenapa kau masih peduli denganku? Apa kau lupa? Aku yang mencelakai Jennie dan membuat semua orang membenciku sekarang...aku melakukan kesalahan yang fatal, aku juga sempat menjauhimu"ucap Jisoo parau. Doyoung tersenyum tipis dan mengusap air mata yeoja itu.
"Setidaknya kau menyadari kesalahanmu, itu sudah membuatku lega..semua orang pernah melakukan kesalahan,noona. Itulah kenapa manusia tidak sempurna.. Dan aku memakluminya, aku juga pernah berfikir sepertimu. Bedanya aku masih bisa menahan diriku." Ucap Doyoung.
"Dan aku juga tidak suka melihatmu menangis seperti ini, Aku ingin menghiburmu. Aku tau kau butuh teman.."ucap Doyoung sambil tersenyum. Jisoo pun menundukkan wajahnya dan menangis dalam diam.
Doyoung pun menarik yeoja itu kedalam pelukannya. "Aku memang sangat jahat, Doyoung-ah.. Aku sudah melukai Jennie..."
Doyoung hanya bisa terdiam dan mengusap punggung Jisoo. Ia tidak bsia berkata apa-apa selain berusaha menenangkan yeoja itu.
Setelah tenang namja itu pun berani membuka pembicaraan.
"Kau mau menemuinya, besok?"tanya Doyoung pada yeoja yang masih berada dipelukannya itu.
"Aku takut..bagaimana kalau dia membenciku??" Doyoung tersenyum kecil mendengar ucapan Jisoo
"dia tidak akan membencimu.. Justru ia masih mencarimu selama ini, temui dia.. Dia sangat merindukanmu"ucap Doyoung.
"Kau yakin tentang hal ini?"tanya Jisoo.
"Tentu saja..."ucap Doyoung, "bisakah kau temani aku untuk menemuinya?"
"Arrasseo... Sekarang makanlah, kau tau betapa susahnya aku mendapatkan ini malam-malam?? Aku bahkan hampir berdebat dengan namja paruh baya untuk mengantri ini"ucap Doyoung.
Jisoo terkekeh pelan mendengar ucapan Doyoung. "Aigoo.. Gomawo"
Doyoung terkekeh saat melihat Jisoo mulai memakannya, ia pun ikut memakan makanannya itu.
~
"Eoh? Doyoung-ah! Kau datang!"ucap Jennie sambil tersenyum melihat Doyoung yang berjalan menghampirinya yang kini masih terduduk diranjang rumah sakit.
"Bagaimana keadaanmu sekarang?"tanya Doyoung. "Much better"ucap Jennie senang.
"Thanks for coming, bro"ucap Taeyong yang duduk disofa tak jauh dari mereka.
"Actually, I'm not alone"ucap Doyoung.
Pandangannya tertuju pada pintu kamar Jennie dan terlihat seorang yeoja yang berjalan menghampiri mereka.
Taeyong hanya tersenyum tipis melihat kehadiran yeoja itu yang tak lain adalah Jisoo lalu menatap istrinya yang terkejut dan terbelalak melihat kehadiran yeoja itu.
Jisoo memang sudah bilang padanya kalau akan mengunjungi Jennie. Awalnya Taeyong ragu namun mengingat Jennie yang sangat merindukan yeoja itu, ia pun mengizinkan Jisoo untuk datang bersama Doyoung.
"J..Jisoo eonnie"
Jisoo tersenyum tipis lalu menghampiri yeoja itu dan duduk di sebelahnya.
"Hai, jendeukie"
Airmata Jennie mengalir seketika menatapi yeoja yang ada dihadapannya.
"Let's give them some privacy, sekalian temani aku makan"ucap Taeyong lalu merangkul Doyoung keluar dari kamar Jennie meninggalkan keduanya."E..eonnie.."
"Hmm??"
"Bogoshipeo..."ucap Jennie lirih, air mata sudah tidak dapat kembali dibendung olehnya.
Jisoo pun menariknya kedalam pelukannya. Jennie pun menangis didalam dekapan Jisoo. Airmata Jisoo tidak bisa dibendung lagi, ia pun ikut menangis sambil mendekap Jennie.
"Mianhae Jennie-ya... Mianhae..aku sudah menyakitimu..seharusnya aku membiarkanmu bahagia dengan Taeyong..mianhae..aku sudah merusak rumah tanggamu..aku..aku terlalu egois..mianhae.."kata Jisoo dengan suaranya yang bergetar. yeoja itu sangat menyesal, ia sudah menyakiti Jennie.
"Ani eonnie, justru aku yang harus mengatakan itu. Aku sudah merusak hubunganmu dengan Taeyong oppa. seharusnya aku menolak perjodohan itu. aku..aku tidak tau kalau ia adalah namjachingumu. mianhae, aku terlambat..aku terlambat melepaskannya..aku sudah merusak hubungan kalian..mianhae.."
"Ani, kau tidak merusak hubungan kami.. Berhenti berkata seperti itu"ucap Jisoo sambil melepaskan pelukannya dan mengusap airmata Jennie.
Yeoja itu tersenyum kearah Jennie yang masih menangis."Sekarang, bahagialah dengan Taeyong, eoh? Kau harus bahagia dengannya.. Aku sudah merelakannya untukmu."
"Eonnie.."
"Kau harus berjanji padaku, kau harus bahagia dengannya.."
Jennie mengangguk kecil, Jisoo pun tersenyum lalu mengusap rambut yeoja itu pelan.
"jadi..bisakah kita akur kembali?"tanya Jisoo.
Jennie mengangguk sambil tersenyum lembut."gomawo.."kata Jisoo sambil memeluk Jennie lagi.
"Kalau dia jahat padamu laporkan saja padaku, eoh? Aku akan menghajarnya kalau dia menyakitimu"kata Jisoo yang disambut kekehan pelan Jennie
"arrasseo eonnie.."
~
"Aigoo! Lihatlah.. Pemenangnya sudah tiba!!"
Di sebuah club itu, Junhoe terlihat berjalan layaknya seorang pemenang diantara teman-temannya itu.
"Sekarang, mana uangnya??"ucap Junhoe pada seorang namja yang kini memberikannya koper.
Junhoe terlihat berteriak senang, begitu pula teman-temannya yang menyorakinya.
"Setelah ini apa yang akan kau lakukan pada mereka, hyung?"
Senyuman sinis terukir dibibir Junhoe, "entahlah, membuangnya? Mereka semua sangat tidak menarik"ucap Junhoe.
"Karena aku hanya tertarik dengan satu yeoja selama ini"ucap Junhoe lalu mendekati seorang yeoja yang berdiri tak jauh darinya lalu mendorong pinggul yeoja itu merapat padanya.
"Stella.. Aku menyukaimu"ucap namja itu lalu melumat bibirnya dalam.

KAMU SEDANG MEMBACA
For Love [ ✓]
Fanfiction[ 𝘽𝘼𝙃𝘼𝙎𝘼 ] ❛𝑨𝒕 𝒇𝒊𝒓𝒔𝒕, 𝑰 𝒕𝒉𝒐𝒖𝒈𝒉𝒕 𝒍𝒐𝒗𝒆 𝒘𝒂𝒔 𝒂 𝒕𝒊𝒎𝒆 𝒘𝒉𝒆𝒓𝒆 𝒚𝒐𝒖 𝒓𝒆𝒕𝒂𝒊𝒏 𝒔𝒐𝒎𝒆𝒐𝒏𝒆 𝒚𝒐𝒖 𝒍𝒐𝒗𝒆 𝒖𝒏𝒕𝒊𝒍 𝒔𝒉𝒆 𝒄𝒂𝒎𝒆 𝒂𝒏𝒅 𝒕𝒂𝒖𝒈𝒉𝒕 𝒎𝒆 𝒘𝒉𝒂𝒕 𝒕𝒓𝒖𝒆 𝒍𝒐𝒗𝒆 𝒊𝒔❜ 「𝘀𝘁𝗮𝗿𝘁; 𝗔𝗴𝘂𝘀...