"Jennie-ya"
"Eoh? Jisoo eonnie?"
"Ada yang ingin aku bicarakan denganmu, bisa kita bertemu di W Café?"
"Ne, eonnie aku akan menemuimu"
"Eoh? Kau mau kemana??"
Jisoo mematikan telfonnya lalu memakai topi hitamnya dan menyalakan mobilnya.
"Aku memang harus segera memusnahkanmu Jennie sebelum Taeyong benar-benar berpaling denganmu.."gumam yeoja itu.
~
"Kau mau kemana?"
Taeyong terlihat bingung saat melihay Jennie yang bersiap keluar dari apartment.
"Hanya keluar sebentar"ucap Jennie.
"Biar aku temani" Ucap Taeyong.
"Ah, ani.. Tidak usah, kau istirahatlah kembali.."ucap Jennie menahan namja itu.
"Kau yakin?"
"Ne, aku hanya pergi sebentar kok.."ucap Jennie sambil tersenyum tipis.
"Arrasseo.. Hati-hati eoh? Kalau ada apa-apa telfon aku"ucap Taeyong.
"Arrasseo, tuan Lee"ucap Jennie yang membuat namja itu terkekeh pelan.
Taeyong mengacak-acak pelan rambut Jennie sebelum Jennie keluar dari apartmentnya.
Jennie berjalan kaki menyusuri trotoar menuju Café yang disuruh Jisoo karena tidak jauh dari tempat tinggalnya.
Hendak saja Jennie menyebrangi jalan raya, sebuah mobil hitam menabrak yeoja itu dan membuatnya terkapar di aspal tak sadarkan diri.
"Kim Jennie!"
Seorang namja yang tak lain adalah Johnny terlihat berlari menghampiri yeoja itu. Mobil itu pun meninggalkan mereka.
" Jennie-ya!! Jennie-ya! C'mon wake up.."ucap Johnny panik sambil menggoncang-goncangkan tubuh Jennie yang sudah dipenuhi darah.
"Oh shit!"
~
"Seo Johnny!!"
Taeyong berlari menghampiri Johnny yang kini terduduk dibangku tunggu di rumah sakit dengan bajunya yang dipenuhi darah.
"Jennie, Jennie dimana?? Apa dia baik-baik saja??"tanya Taeyong panik.
"Hey. Sabarlah, dokternya belum keluar"ucap Johnny berusaha menenangkan Taeyong. Wajah namja itu terlihat sangat pucat ketakutan.
Tak lama kemudian terlihat dokter yang keluar dari kamar perawatan Jennie dan menghampiri keduanya.
"Siapa wali dari Kim Jennie?"tanya sang dokter.
"Saya suaminya, Dok"ucap Taeyong.
"Ia terbentur lumayan keras hingga mendapatkan luka yang lumayan berat, Tapi beruntung organ dalamnya tidak apa-apa.. Dan dia sudah siuman sekarang.."ucap sang Dokter.
Kaki Taeyong lemas, ia bisa bernafas lega saat ini. Setidaknya, yeoja itu tidak terluka parah.
"Ghamsahabnida, Dok" ucap Taeyong sambil membungkuk sebentar pada Dokter itu, begitu juga Johnny.
Taeyong pun mendudukkan dirinya lemas di sebelah Johnny.
"Gomawo, kau menyelamatkannya"ucap Taeyong. Johnny hanya tersenyum lalu menepuk-nepuk pundak Taeyong.
"Apa pelakunya kabur?? Haish.. Aku harus segera menemukannya"ucap Taeyong.
Johnny terdiam sejenak, namja itu pun menepuk-nepuk pundak Taeyong.
"Aku tau siapa pelakunya, Yong.."
Taeyong pun menatap Johnny bingung.
"Jangan sakit hati saat mendengarkannya"ucap Johnny.
"Siapa??"
Johnny pun menghela nafas berat dan menatap namja itu serius.
"Yeojachingumu, Kim Jisoo"
"Nde??!"
"Ne, aku sempat melihatnya menggunakan topi hitam sambil memegang kendali mobil itu. Dia terlihat sengaja menabrak Jennie. Awalnya aku tidak percaya, tapi aku punya seorang teman yang bekerja di bagian pengawasan lalu lintas. Aku pun memintanya untuk memeriksanya dan dia mengirimkan ini padaku"ucap Johnny sambil menunjukkan sebuah foto dilayar handphonenya.
Taeyong benar-benar terkejut melihat foto itu, itu benar-benar Jisoo.
Kini Taeyong berjalan memasuki kamar perawatan Jennie dan menghampiri yeoja yang terbaring lemas diatas ranjang itu.
"Hey, how do you feel?"ucap Taeyong lembut sembari mengusap rambut yeoja itu.
"It's hurt.."ucap yeoja itu lirih.
"Mianhae.."
"It's not your fault oppa..you didn't do anything.."
Taeyong tersenyum miris lalu mendudukkan dirinya disamping Jennie dan mengusap punggung tangan yeoja itu sesekali mengecupnya lembut.
"I'm sorry Jennie-ya..."
~
"Lalisa, ireona!!"
Chaeyoung mengguncang-guncangkan tubuh Lisa dengan kencang mengingat yeoja itu memang paling susah dibangunkan.
Lisa memang menyuruhnya untuk menginap dirumahnya karena yeoja itu ingin curhat-curhatan dengan Chaeyoung.
"Lalisa!!"
"Haish.. Kau berisik sekali, Rosie! Ada apa sih?!"
"Johnny oppa menelfonku! katanya Jennie eonnie kecelakaan! C'mon! We should go to the hospital!"ucap Chaeyoung sambil memakai jaketnya.
"Nde?! Rumah sakit mana?!"
Lisa pun segera bersiap-siap dan mengambil kunci mobilnya untuk segera bergegas kerumah sakit.
Sesampainya dirumah sakit, terlihat keluarga Lee dan Kim berkumpul bersama Chaeyoung dan Lisa.
"Eonnie, eonnie gwenchana??"
Jennie terkekeh pelan mengacak rambut Chaeyoung yang menatapnya khawatir.
"Aigoo, kenapa kalian datang malam-malam begini."ucap Jennie.
"Tentu saja! Kami mengkhawatirkanmu eonnie, bagaimana kalau..hiks.."
Jennie tertawa saat melihat Lisa menangis,
"hey Rosie, sejak kapan dia menjadi cengeng begini? Kau menularinya?"canda Jennie
"Eonnie!"
Jennie terkekeh saat melihat Chaeyoung yang cemberut.
"Kau tidak kesusahan membangunkannya?"tanya Jennie yang disambut wajah kesal dari Lisa.
"Aigoo.. I'm just kidding, gurl.."ucap Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
For Love [ ✓]
Fanfiction[ 𝘽𝘼𝙃𝘼𝙎𝘼 ] ❛𝑨𝒕 𝒇𝒊𝒓𝒔𝒕, 𝑰 𝒕𝒉𝒐𝒖𝒈𝒉𝒕 𝒍𝒐𝒗𝒆 𝒘𝒂𝒔 𝒂 𝒕𝒊𝒎𝒆 𝒘𝒉𝒆𝒓𝒆 𝒚𝒐𝒖 𝒓𝒆𝒕𝒂𝒊𝒏 𝒔𝒐𝒎𝒆𝒐𝒏𝒆 𝒚𝒐𝒖 𝒍𝒐𝒗𝒆 𝒖𝒏𝒕𝒊𝒍 𝒔𝒉𝒆 𝒄𝒂𝒎𝒆 𝒂𝒏𝒅 𝒕𝒂𝒖𝒈𝒉𝒕 𝒎𝒆 𝒘𝒉𝒂𝒕 𝒕𝒓𝒖𝒆 𝒍𝒐𝒗𝒆 𝒊𝒔❜ 「𝘀𝘁𝗮𝗿𝘁; 𝗔𝗴𝘂𝘀...