"Jung Jaehyun!"
Jaehyun yang sedang sibuk bermain basket sendiri dilapangan yang sepi pun mengedarkan pandangannya kearah seorang yeoja berambut pirang yang kini terduduk di tribun disebelahnya.
"wae?"
"kau mau telat datang ke acara ulang tahunnya Hyemi??kau bahkan belum bersiap-siap"
Jaehyun terkekeh pelan lalu menghampiri Chaeyoung yang kini menatapnya kesal. Jaehyun pun menghampiri yeoja itu dan duduk di sebelahnya sambil mengelap keringatnya dengan handuk yang ia bawa.
"cepatlah siap-siap! kau mau terlambat?"
"okay"ucap Jaehyun lalu berlari kecil membawa tasnya menuju locker room untuk bersiap-siap.
Chaeyoung hanya menghela nafas dan menggelengkan kepalanya. tak lama kemudian terlihat Jaehyun yang keluar dari locker room dengan pakaiannya yang rapi namun santai menghampirinya.
"kau benar-benar sudah mandi??"tanya Chaeyoung penuh selidik. "kau pikir aku sejorok itu??"
"hmmm...arrasseo, kajja kita pergi. kau sudah bawa hadiahnya kan?"tanya Chaeyoung sambil berjalan bersama Jaehyun menuju mobil namja itu yang terparkir di parkiran.
kini keduanya tiba dirumah keluarga besar Jung untuk merayakan ulang tahun Jung Hyemi, anak dari Jung Yerin dan suaminya Kim Taehyung itu.
"uwoh! Jaehyun-ah! Chaeyoung-ah! kalian datang juga!"sambut nyonya Jung sambil memeluk mereka satu persatu.
"uncle Jaehyun! auntie Rosie!!"sambut Hyemi sambil berlari kearah Jaehyun dan memeluknya. Jaehyun pun membawanya kegendongannya. "aigoo, lihatlah, kau sudah besar sekarang"ucap Jaehyun sambil sesekali mengecup pipi tembam Hyemi yang ada digendongannya
"oh ya, kami membawakan hadiah untukmu"ucap Jaehyun lagi. "jinjja? mana??"tanya Hyemi dengan penuh semangat.
"ini untukmu, honey!"ucap Chaeyoung sambil menyodorkan sebuah kotak berukuran lumayan besar pada Hyemi. Jaehyun pun menurunkan Hyemi dari gendongannya dan membiarkan Hyemi berlari dengan penuh semangat menghampiri hadiah itu.
"kau mau membukanya sekarang??"tanya Jaehyun. "tentu saja!"
Jaehyun pun tersenyum dan membantu Hyemi membuka bungkus kado itu. "Uwaah!! appa! eomma! lihat apa yang aku dapat!"ucap Hyemi senang.
Jaehyun dan Chaeyoung hanya terkekeh pelan melihat kelakuan Hyemi yang sangat imut. "kau suka?? Auntie Rosie yang memilihkannya untukmu"ucap Jaehyun sambil menatap Chaeyoung sebentar sambil tersenyum.
"thank you uncle and auntie!"ucap Hyemi girang yang membuat kedua orang itu gemas.
"auntie!"
"wae?"
"let's play together!"
Chaeyoung tersenyum lalu mengangguk kecil, Hyemi pun menarik yeoja itu untuk bermain dengannya dan meninggalkan Jaehyun yang kini tersenyum menatapi keduanya itu.
~
dsisi lain terlihat Taeyong yang baru saja pulang dari kampus, namja itu terlihat sangat kacau setelah mengalami sedikit masalah dengan temannya akibat tugasnya.
Jennie pun yang menyadari Taeyong sudah pulang pun menghampirinya dengan segelas teh hangat yang ia buat.
"ehm.. ini aku buatkan teh untukmu.."ucap Jennie sambil menyodorkan teh itu pada Taeyong. "tidak usah..". "setidaknya minumlah sedikit, ini bisa membantumu untuk menenangkan pikiran.."ucap Jennie lagi.
"KUBILANG TIDAK USAH!!"
PRANGG!!
"akh!!"
Taeyong melempar segelas teh itu hingga mengenai lengan Jennie dan gelasnya pecah dilantai. Jennie hanya bisa meringis memegangi lengannya yang tersiram teh panas itu dan menahan rasa sakitnya.
"bisakah kau tidak menggangguku, Kim Jennie?? belum puas kau hampir menghancurkan hubunganku dengan Jisoo?! dan sekarang apa lagi yang kau inginkan?! hah!!"bentak Taeyong sebelum meninggalkan yeoja itu sendirian.
kaki Jennie melemas, air mata pun mengalir di pipinya. dengan hati-hati pun ia berusaha membereskan pecahan gelas itu dan teh yang ia buat.
"akh!" ia kembali meringis kecil saat jemarinya tergores pecahan itu.
Jennie pun tertunduk dan menangis dalam diam
~
"Lalisa!"
Lisa yang baru saja pulang dari minimarket untuk membeli beberapa bahan makanan karena stock dirumahnya hampir habis pun menoleh kearah suara itu dan terkejut saat melihat Bambam yang ada disana.
"eoh? Bambam?? kau kenapa ada disini??"
Bambam pun menarik yeoja itu kedalam pelukannya dan membuat Lisa terdiam terkejut. "aku merindukanmu.."ucap namja itu parau.
entah apa yang membuat Lisa melemas dan pasrah dalam pelukan namja itu. jujur, ia sangat merindukan pelukan hangat ini. pelukan hangat yang sudah lama ia tidak rasakan.
"seharusnya aku percaya dengan perkataan Yuta kalau begini"
DEG..
suara itu..
Lisa dengan cepat melepaskan pelukan Bambam saat pandangannya tertuju pada seorang namja yang berdiri tak jauh dari hadapannya dan menatapnya dingin.
"P..Phi Ten.."
"jadi, apa yang dia katakan itu benar??"ucap Ten sambil tersenyum sinis dan menghampiri keduanya.
"kau, memacariku, agar kau bisa melupakan Bambam. kau, hanya menjadikanku pelarianmu saja?!"
Lisa terdiam, lidahnya benar-benar keluh saat ini dan nyalinya mengecil seketika. ia tidak pernah melihat Ten semarah ini.
pandangan Ten tertuju pada Bambam yang ada disebelahnya. dengan penuh amarah ia pun menghajar habis-habisan namja itu dan tidak memberikannya ruang.
"no! stop it!!"
Lisa dengan cepat pun menarik tubuh Ten dan berusaha melindungi Bambam yang tergapar lemah.
"cih! lihatlah.. kau bahkan lebih memilih untuk melindunginya."ucap Ten sinis dan membuat Lisa terbeku. "Phi Ten.. kumohon dengarkan aku"
"tidak ada yang perlu dijelaskan lagi, Lalisa! semua sudah jelas! kau lebih memilihnya,kan?!"ucap namja itu sebelum berjalan meninggalkan keduanya dengan langkah yang besar dan penuh amarah.
kaki Lisa melemas saat menatapi kepergian Ten. "Phi Ten...."
air mata mengalir deras melihatnya, ia pun tertunduk dan menangis. hatinya terasa sakit seketika saat ini

KAMU SEDANG MEMBACA
For Love [ ✓]
Fanfic[ 𝘽𝘼𝙃𝘼𝙎𝘼 ] ❛𝑨𝒕 𝒇𝒊𝒓𝒔𝒕, 𝑰 𝒕𝒉𝒐𝒖𝒈𝒉𝒕 𝒍𝒐𝒗𝒆 𝒘𝒂𝒔 𝒂 𝒕𝒊𝒎𝒆 𝒘𝒉𝒆𝒓𝒆 𝒚𝒐𝒖 𝒓𝒆𝒕𝒂𝒊𝒏 𝒔𝒐𝒎𝒆𝒐𝒏𝒆 𝒚𝒐𝒖 𝒍𝒐𝒗𝒆 𝒖𝒏𝒕𝒊𝒍 𝒔𝒉𝒆 𝒄𝒂𝒎𝒆 𝒂𝒏𝒅 𝒕𝒂𝒖𝒈𝒉𝒕 𝒎𝒆 𝒘𝒉𝒂𝒕 𝒕𝒓𝒖𝒆 𝒍𝒐𝒗𝒆 𝒊𝒔❜ 「𝘀𝘁𝗮𝗿𝘁; 𝗔𝗴𝘂𝘀...