"Uncle!! Uncle!! Wake up!! Uncle!"
Suara itu berhasil membuat Jaehyun terbangun. Seorang anak kecil mengguncang-guncangkan tubuh Jaehyun hingga namja itu berakhir dengan menariknya kedalam pelukannya.
"I'm already awake, Mike "ucap Jaehyun sambil menatap namja kecil itu.
"Let's go, mom's calling you"ajak Mike sambil menarik lengan Jaehyun bangkit dari ranjang menuju meja makan.
"Oh, kau sudah bangun??"ucap Krystal sambil menyodorkan sepiring waffle dan segelas susu dihadapan Jaehyun.
"Jadi, apa yang akan kau lakukan hari ini?"tanya Jaehyun sambil memotong waffle itu sebelum memakannya.
"Seperti biasa, menjaga Kylie dan Mike dirumah"ucap Krystal.
Terdengar suara tangisan bayi dari kamar yang membuat Krystal pun segera berlari menuju kamarnya untuk menenangkan bayinya itu.
Pandangan Jaehyun teralih pada Mike yang terlihat tampak kesal.
"What happen with that face?"tanya Jaehyun sambil mencubit pipi Mike.
"Kylie selalu saja, Mom and Dad sangat memperhatikannya, mereka melupakanku"ucap Mike cemberut.
"Hey, mereka tidak melupakanmu. Adikmu masih sangat kecil dan sangat membutuhkan perhatian, Mike. Dia masih belum sekuatmu, kau harus memakluminya, okay?"ucap Jaehyun lalu mengacak-acak rambut Mike.
"Okay"ucap Mike sambil tersenyum sebelum melanjutkan sarapannya.
Usai sarapan dan mandi, Jaehyun berjalan menuju mejanya dan membuka handphonenya.
Dirinya terdiam saat melihat banyak notif yang tertata dilayar handphonenya dan terpangpang jelas nama 'Chaeyoung' disana.
Jaehyun dengan lemas mendudukkan dirinya pinggiran ranjang dan menatap layar handphonenya itu.
'Apa kau benar-benar di New York saat ini?'
'Why you never tell me about it? You hide it from me??'
'Jung Jaehyun, are you trying to avoid me?'
'Why don't you answer me??'
'Jay, are you hate me?'
'Are you gonna act like this??'
Jaehyun menghela nafas dan memijit-mijit pelipisnya, "uncle are you okay??"
Suara itu membuat pandangan Jaehyun tertoleh pada Mike yang kini menghampirinya.
"Yeah, I'm fine"ucap Jaehyun sambil tersenyum manis pada Mike dan merangkul namja kecil itu.
~
knock...knock...
"come in!" ucap Yerin yang sedang sibuk berkutik dengan tumpukan berkas dihadapannya itu.
terlihat seorang yeoja yang berpakaian formal berjalan memasuki ruangannya dan berdiri didepan meja kerja Yerin. "hey, ada seseorang yang mencarimu. katanya ia ingin berbicara padamu"ucap Eunha yang tak lain adalah sekertaris pribadinya dan juga temannya.
"suruh dia masuk saja"pintah Yerin tanpa memalingkan pandangannya dari tumpukan berkas itu, Eunha pun kembali keluar sebentar.
seketika seorang yeoja yang tak lain adalah Chaeyoung berjalan menghampiri Yerin, Yerin pun mendongakkan kepalanya dan sedikit terkejut dengan kedatangan yeoja itu.
"eoh? Chaeyoung-ah"
Chaeyoung tersenyum tipis melihat Yerin "apa aku mengganggumu, eonnie?"
Yerin dengan segera bangkit dari bangku kerjanya dan merangkul yeoja itu untuk duduk disofa yang tak jauh dari meja kerjanya itu."ani, kau tidak menggangguku. ada apa kau kesini? tumben"ucap Yerin sambil tersenyum manis pada tunangan adiknya itu.
"eonnie, apa benar Jaehyun pindah ke New York?"tanya Chaeyoung. Yerin terdiam lalu menghela nafasnya dan menatap nanar yeoja dihadapannya itu.
"kau sudah mengetahuinya ternyata.. ne, Jaehyun pindah ke New York. Abeoji meminta tolongnya untuk menjadi CEO sementara untuk menggantikan kakak sepupunya yang baru saja melahirkan anak keduanya dan suaminya yang sedang ada project di Jepang. setidaknya selama 2 tahun dia akan disana"ucap Yerin.
Chaeyoung menghela nafas dan tertunduk, "kenapa tidak ada yang memberitahuku? apa dia juga memintamu untuk menutupi ini?", Yerin pun mengangguk kecil dan mengusap punggung Chaeyoung yang kini terlihat sangat sedih.
"hey dengarkan aku, aku tidak tau apa masalah kalian dan ada apa dengan kalian. tapi saranku, selesaikan masalah kalian baik-baik. Yang aku tau dari dia adalah dia mencintaimu dengan sangat tulus,Chaeng dan dia pasti akan mendengarkanmu"ucap Yerin sambil menarik yeoja itu kedalam pelukannya berusaha menenangkan yeoja itu.
"aku melakukan kesalahan padanya eonnie, aku membuatnya kecewa.."ucap Chaeyoung lirih.
Yerin hanya bisa terdiam mendengarkan ucapan yeoja itu.
~
"jadi kau sudah bisa menerima Jennie sebagai istrimu??"
Taeyong tersenyum mendengar pertanyaan Johnny yang kini duduk dihadapannya disuatu café. "tentu saja, dia adalah yeoja yang baik dan istri idaman"
"kau benar, dia pasti seperti itu"ucap Johnny yang membuat Taeyong menatapnya tajam seketika. "jangan salah paham, aku sudah move on darinya"ucap Johnny yang menyadari tatapan Taeyong.
"haish.. baru gini saja kau cemburuan? kau tidak tau secemburu apa dia dulu saat kau bersama Jisoo"gerutu Johnny. "jangan mengungkit masa lalu"ucap Taeyong sebelum menyeruput americanonya itu.
"oh ya, ada yang ingin aku berikan padamu"
Johnny pun mengeluarkan sebuah kotak kecil dari tasnya dan menaruhnya dihadapan Taeyong.
"apa ini?"tanya Taeyong sebelum membuka, keningnya mengerut saat ia menemukan sepasang kalung yang berinisial 'T' dan 'J' disana.
"hadiah ulang tahunmu tahun lalu dari Jennie"ucap Johnny, "kenapa bisa ada dikamu??"tanya Taeyong.
Johnny terkekeh pelan lalu menyandarkan tubuhnya di bangkunya itu, "ia membuangnya di tempat sampah didekat apartment kalian, dan aku melihatnya lalu memungutnya"ucap Johnny.
Taeyong terdiam mendengarkan ucapan Johnny, "aku rasa sudah waktunya aku memberikannya padamu dan aku berpesan satu hal padamu, jangan sakiti dia lagi. aku akan menghajarmu lagi kalau kau membuatnya menangis"
Taeyong terkekeh dan mengangguk sambil menatap sahabatnya itu
"gomawo, John.."
Kini Lisa terlihat menatapi Chaeyoung yang sedang memakan makanannya di restorant, yeoja itu memang sengaja membawa Chaeyoung kesini dan meneraktirnya makan sepuasnya.
ia sangat tidak tega melihat Chaeyoung yang kurusan. bagaimana tidak? yeoja itu sering melupakan jam makanya.
"kau tidak makan, Lisa??"tanya Chaeyoung dengan mulutnya yang masih dipenuhi makanan itu. "ani, aku sudah kenyang melihatmu makan"ucap Lisa sambil menatapi sahabatnya itu.
"nde? jadi kau menyuruhku menghabiskan semua makanan ini? kau mau membuatku terlihat gemuk lagi?"
"tentu saja! kau tidak sadar sekurus apa kau?"ucap Lisa sedikit kesal. Chaeyoung hanya menyengir mendengar ocehan sahabatnya itu lalu melanjutkan makannya.
Lisa menghela nafas menatapi sahabatnya itu. "aku tau kau masih selalu memikirkannya, tapi kau juga harus menjaga kondisimu juga. Jaehyun pasti juga tidak mau melihatmu terpuruk seperti ini. asal kau tau, Jaehyun tertarik padamu bukan karena kecantikanmu semata-mata, ia menyukaimu karena ia tau kau adalah yeoja yang kuat."ucap Lisa yang membuat pergerakan Chaeyoung terhenti dan menatap sahabatnya itu.
"kau tau sendiri kalau ia selalu menyembunyikan kerapuhannya dibelakang semua orang dan kau adalah yeoja yang kuat. ia percaya kalau kau bisa membantunya dan menopangnya Chaeng..."ucap Lisa lagi. mata Chaeyoung memanas seketika.
" jangan menangis sekarang! habiskan makanmu dulu, kau tau ini sangat mahal"ucap Lisa yang membuat Chaeyoung menghapus air matanya dan melanjutkan makannya.
Lisa hanya terkekeh pelan melihat sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
For Love [ ✓]
Fiksi Penggemar[ 𝘽𝘼𝙃𝘼𝙎𝘼 ] ❛𝑨𝒕 𝒇𝒊𝒓𝒔𝒕, 𝑰 𝒕𝒉𝒐𝒖𝒈𝒉𝒕 𝒍𝒐𝒗𝒆 𝒘𝒂𝒔 𝒂 𝒕𝒊𝒎𝒆 𝒘𝒉𝒆𝒓𝒆 𝒚𝒐𝒖 𝒓𝒆𝒕𝒂𝒊𝒏 𝒔𝒐𝒎𝒆𝒐𝒏𝒆 𝒚𝒐𝒖 𝒍𝒐𝒗𝒆 𝒖𝒏𝒕𝒊𝒍 𝒔𝒉𝒆 𝒄𝒂𝒎𝒆 𝒂𝒏𝒅 𝒕𝒂𝒖𝒈𝒉𝒕 𝒎𝒆 𝒘𝒉𝒂𝒕 𝒕𝒓𝒖𝒆 𝒍𝒐𝒗𝒆 𝒊𝒔❜ 「𝘀𝘁𝗮𝗿𝘁; 𝗔𝗴𝘂𝘀...