Chapter 13

1.6K 144 1
                                    

Ten terlihat sedang berlatih dance diruang dance sendirian, ia memang harus mempersiapkan diri untuk lomba yang akan diadakan sebentar.

"Arggh!!"frustasinya saat ia tidak bisa melakukan gerakan dalam tarian itu.

Namja itu menjambak pelan rambutnya sebentar dan tertunduk, pikirannya sangat kacau akhir-akhir ini.

Tanpa ia sadar dari kejauhan, terlihat Lisa yang menguntitnya dan menatapnya nanar.

Ingin sekali yeoja itu menghampirinya dan membawanya kedalam pelukannya seperti dulu, Ten selalu memeluk yeoja itu untuk menenangkan dirinya dan Lisa akan memberikannya sedikit nasehat untuk membantunya.

Ten pun menghela nafas berat dan mulai kembali mengulangi gerakkannya dengan nafas yang berat.

Jujur, Lisa sangat khawatir dengan keadaan Ten saat ini. Melihat namja itu yang berusaha keras.

"Akh!!"

Ten meringis kesakitan saat kakinya terkilir dan membuatnya terjatuh.

"Phi Ten!"

Lisa dengan refleks menghampirinya dan membantunya meluruskan kakinya.

"Jangan sentuh aku, pergilah"usir Ten dengan dingin sambil menyingkirkan tangan Lisa.

Lisa pun menatap namja itu nanar, ia harus menerima kebencian Ten padanya. "Kakimu harus diobati, kau terkilir.. Jadi biarkan aku membantumu kesana"ucap Lisa.

"Ani, aku bisa sendiri"tolak namja itu mentah-mentah. "Beberapa minggu lagi kau akan lomba. Kau mau kakimu semakin parah?"

Ten menghela nafas dan menatap yeoja itu sedikit kesal dan penuh kebencian.

Kini terlihat Lisa yang membopong Ten dengan penuh hati-hati menuju klinik.

"Thank you"ucap Ten pelan sesudah Lisa membantunya mendudukkan dirinya disebuah kursi

Lisa tersenyum tipis pada namja itu sebelum pamit dan berbalik pergi meninggalkan Ten bersama seorang dokter Kim yang sibuk mengompres kakinya.

Namja itu hanya bisa menatap punggung yeoja itu yang mulai memudar dari hadapannya dengan nanar.

~

"Jennie!"

Jennie membelalak terkejut saat melihat Taeyong melambaikan tangannya dari balik jendela mobil.

"Nde? Kenapa oppa disini?"tanya Jennie.

"menjemputmu. kajja kita harus pergi kesuatu tempat"

Jennie hanya bisa menurut lalu memasuki mobil, Taeyong pun menancapkan gasnya dan menjalankan mobilnya.

tak lama kemudian sampailah mereka disuatu rumah yang tak lain adalah rumah Jennie.

"kenapa kita kesini?"tanya Jennie, "sudahlah, kajja.."

Taeyong dan Jennie pun mengetuk pintu rumah itu dan tak lama kemudian nyonya Kim terlihat muncul dari balik pintu sambal tersenyum senang.

"wah! kalian datang juga!"sambutnya.

keduanya pun memasuki rumah dan tak lama kemudian Kai dan Kuma yang tak lain adalah anjing milik Jennie pun berlari menghampiri mereka.

"Kuma! Kai! no!"pintah Jennie, kedua anjing itu terlihat sangat patuh pada Jennie.

"aigoo, lihatlah mereka sangat merindukanmu. padahal kau hanya 3 hari tidak menemuinya"ucap nyonya Kim.

Jennie pun menaruh Kuma dipangkuannya dan membiarkan Kai duduk diantara dirinya dan Taeyong.

For Love [ ✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang