Chapter 25

1.4K 103 1
                                    

Taeyong berjalan memasuki apartmentnya lalu menghempaskan dirinya diatas sofa dengan lelah.

"Eoh? Oppa? Kau sudah pulang?"

Terlihat seorang yeoja yang berjalan menghampirinya dari dapur.

Taeyong tersenyum lalu membangkitkan dirinya dan memeluk yeoja itu. Membuat Jennie terdiam bingung.

"Oppa, waeyo??"

"Chakkaman..biarkan aku memelukmu sebentar saja"ucap namja itu lalu menyembunyikan wajahnya di pundak yeoja itu.

"Are you okay???"

Taeyong pun melepaskan pelukannya dan menatap istrinya itu. "I'm totally fine"ucapnya sambil tersenyum.

"Aku hanya ingin bertanya sesuatu padamu"ucap Taeyong. "Wae??"

Taeyong mengeluarkan sebuah kotak dari saku hoodienya itu dan menunjukannya pada Jennie.

"Kau membeli ini untuk hadiah ulanh tahunku tahun lalu, tapi kenapa kau membuangnya??"tanya Taeyong yang membuat Jennie ternganga melihat kotak itu.

"D..darimana kau bisa mendapatkannya??"

"Johnny memungutnya dan menyimpannya"

Jennie terdiam seketika lalu menghela nafas dan tertunduk. "mianhae.. Malam itu saat aku ingin memberikannya padamu, dan aku melihatmu berciuman dengan Jisoo eonnie di taman. Aku.. Aku cemburu dan aku rasa hadiah ini tidak ada apa-apanya dibandingkan milik Jisoo eonnie"

Jennie sama sekali tidak berani menatap mata sang suami yang kini sedang ada dihadapannya itu.

"Kenapa kau berfikir seperti itu?"

Taeyong menghela nafas lalu menangkup pipi sang istri dan menatap matanya lembut.

"Jangan berfikir seperti itu lagi. Eoh?"ucap Taeyong dengan lembut.

Taeyong pun mengambil liontin berinisial 'T' dan mengalungkannya di leher jenjang Jennie.

"O..oppa.."

Taeyong tersenyum melihat kalung itu. "Wow, you looks so gorgeous..it's suit with you"

Taeyong pun mengambil liontin berinisial 'J' dan memasang dilehernya. Namja itu tersenyum sambil memegang liontin itu.

"Gomawo..untuk hadiahnya.."ucap Taeyong.
Jennie hanya tersenyum tipis, ia sangat terharu dengan perlakuan namja itu. "Mianhae.. Aku hanya bisa memberikan ini padamu"ucap Jennie.

"Hey, dengarkan aku. Sebenarnya kau tidak perlu memberikan aku apa-apa karena kau adalah hadiah terindah untukku, okay?"ucap Taeyong.

Jennie pun menghamburkan pelukkannya padan Taeyong dan memejamkan matanya didada bidnag namja itu "gomawo, oppa.."ucap Jennie.

~

"Aigoo, lihatlah yeoja ini. Melamun saja setiap hari"

Lamunan Chaeyoung pun terbuyar saat Alice menghampirinya dan memberinya secangkir hot chocolate.

"Gomawo.."ucap Chaeyoung lalu menyeruputnya.

"Kau masih memikirkan Jaehyun?"tanya Alice sambil menatap adiknya itu.

Chaeyoung mengangguk lemas.
Alice memang mengetahui permasalahan adiknya itu dengan Jaehyun, Chaeyoung menceritakan semuanya dari awal. Bahkan Chaeyoung sempat mendapatkan celometan panjang lebar sekaligus amukan dari Alice.

"I don't know what I have to do right now, Alice.."ucap Chaeyoung.

"Honestly, I miss him.."

Jujur saja, Alice sangat kecewa dengan adiknya itu. Ia tidak pernah menyangka kalau Chaeyoung akan berbuat sejauh ini. Tapi disisi lain, sebagai seorang kakak, ia sangat tidak tega melihat adiknya yang seperti ini.

For Love [ ✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang