Chapter 2

10.4K 959 25
                                        

"Apa yang sedang kau lihat?" Suara Rose berhasil membuat perhatian Lisa teralihkan dari layar ponselnya.

Kelas dalam keadaan kosong, hanya Lisa dan Rose yang tersisa di dalam. Semua teman sekelas mereka sudah pulang ke rumah masing-masing setelah bel pulang berbunyi dengan nyaring. Tapi, tidak dengan Lisa dan Rose.

"Eoh?" Lisa menatap Rose.

"Kau sedang melihat apa? Sejak tadi aku perhatikan kau sangat serius sekali melihatnya, memangnya kau melihat apa?" Tanya Rose lebih jelas.

"Ah... igoo." Lisa memperlihatkan ponselnya kepada Rose.

"Kau tahu? Aku sangat menyukai dance dan group dance yang ada divideo ini merupakan group dance favoritku, namanya The Queens." Jelas Lisa dengan semangat.

Rose menganggukkan kepalanya, mengambil alih ponsel Lisa dan fokus menonton video yang diputar ponsel tersebut.

"Mereka merupakan perwakilan Seoul untuk mengikuti kompetisi dance tingkat nasional. Group dance yang memenangkan kompetisi itu berhak mewakili Korea Selatan untuk tingkat yang lebih tinggi lagi, tingkat internasional!!"

"Apa The Queens yang berhasil mewakili Korea selatan?" Tanya Rose, dia menatap Lisa sekilas kemudian kembali menatap layar ponsel lagi.

"Mereka gagal dibabak penyisihan..." jawab Lisa pelan.

Mendengar jawaban Lisa membuat Rose segera mem-pause video tersebut dan menatap wajah Lisa yang terlihat sedih bercampur kecewa.

"Wae?"

Lisa menghembuskan napasnya perlahan. Kejadian satu tahun yang lalu kembali terbayang, ketika Lisa menonton penampilan dari group dance yang sangat dia kagumi tersebut.

"Disaat mereka melakukan gerakan koreografi... terjadi kesalahan yang mengakibatkan salah satu anggota group dance tersebut cedera..."

"Omo! Apa cederanya parah?" Rose menutup mulutnya tidak percaya.

"Entahlah... tapi, itu berhasil membuat The Queens tidak bisa melaju ke babak selanjutnya."

"Setelah kejadian itu, nama The Queens tidak terdengar lagi..." sambung Lisa, lagi-lagi menghembuskan napasnya.

Rose ikut menghela napas mendengar penjelasan Lisa, setelah itu dia kembali menonton video tadi dengan fokus.

Disaat memperhatikan gerakan dance The Queens tersebut, tiba-tiba Rose kembali mem-pause video tersebut.

Mata Rose menyipit ketika memperhatikan salah satu wajah anggota group dance itu. Karena video itu diambil dari jarak yang sedikit jauh, Rose harus mendekatkan layar ponsel Lisa ke matanya.

"YA! Apa yang kau lakukan?!" Lisa kembali mengambil ponselnya, tapi langsung ditepis oleh Rose.

"Chankaman!!" Tegas Rose.

"Waeyo?"

"Lihat!" Rose menunjuk salah satu anggota The Queens tersebut sambil memperlihatkannya kepada Lisa.

Tanpa disuruh dua kali, mata Lisa sudah menatap layar ponselnya tersebut. Sama seperti yang dilakukan Rose tadi, Lisa menyipitkan matanya untuk melihat wajah anggota yang ditunjuk oleh Rose.

"Saat aku melihat wajah anggota ini, aku merasa pernah melihatnya di suatu tempat... ah! Aku ingat!!" Rose menjentikkan jarinya.

"Dia sunbae kita disekolah dan orang yang membawamu ke ruang kesehatan ketika kau pingsan tadi."

Lisa melebarkan matanya, tidak percaya mendengar ucapan Rose.

"JINJJA?!!"

***

Liar ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang