Langit biru cerah sejauh mata memandang. Terik cahaya matahari semakin panas menyengat kulit. Serangga musim panas berbunyi dengan nyaring, menambah kesan bahwa hari ini adalah puncaknya musim panas.
Jisoo mendongak memperhatikan langit yang dihiasi dengan awan tipis, sambil meminum teh hijau dingin yang dibelinya dari mesin penjual minuman. Dia dan Jennie sedang menghabiskan waktu istirahat dengan duduk di atap sekolah, sambil menunggu Lisa dan Rose.
"Sebentar lagi libur musim panas..." gumam Jisoo pelan.
"Tapi, kita masih ada latihan untuk menyiapkan kompetisi selanjutnya. Tidak ada waktu untuk bermalas-malasan!" Tegas Jennie menyerahkan form penilaian mereka kepada Jisoo.
Jisoo menoleh, lalu mendengus menatap Jennie. Diambilnya form penilaian tersebut, lalu dibacanya. Jisoo terlihat serius membaca form penilaian yang berisikan nilai-nilai mereka yang tertera disana. Setelah membacanya selama beberapa saat, Jisoo kembali menatap Jennie.
"Maksud angka-angka ini apa?" Jisoo bertanya dengan polos.
Jennie langsung menepuk pelan dahinya. Dia kira Jisoo akan paham dengan isi form penilaian tersebut, karena Jisoo terlihat serius sekali membacanya. Terdengar Jennie menghela napas pelan.
"Jisoo-eonnie... coba lihat angka yang dituliskan dengan angka maksimal, berbeda bukan?" Jelas Jennie dan Jisoo terlihat mengangguk. "Itu artinya nilai yang dituliskan itu masih belum sempurna dan harus diperbaiki lagi. Coba lihat, nilai kita masih banyak lagi yang kurang dari nilai maksimal."
Jisoo ber-oh sambil mengangguk-anggukan kepalanya paham. Setelah mendengar penjelasan dari Jennie, Jisoo langsung mengerti cara memahami form penilaian tersebut.
"Ngomong-ngomong, Lisa dan Chaeyoung kenapa lama sekali?" Jennie menolehkan kepalanya ke arah pintu masuk menuju atap.
Braakk!!
Setelah Jennie menyelesaikan ucapannya, pintu tersebut terbuka dengan keras, membuat Jennie yang mudah sekali terkejut terlonjak kaget. Dari balik pintu tersebut terlihat dua orang yang dicari dan ditunggu oleh Jennie dan Jisoo sejak tadi.
"Kami ingin main kembang api malam ini!!" Teriak Lisa berlarian bersama Rose.
"Neee!!" Jawab Rose ikut berteriak.
"Woah!! Ide bagus!!" Jisoo langsung berdiri menghampiri kedua maknae itu dan ikut berteriak tidak jelas.
"A-N-I-Y-O!!!"
Teriakan Jennie berhasil membuat ketiga orang yang berteriak tadi terdiam seketika. Mereka menatap ke arah Jennie dengan takut-takut. Lisa dan Rose refleks bersembunyi dibalik Jisoo.
"Kita harus latihan hari ini, juga ketika liburan musim panas! Jadi, tidak ada waktu untuk bermalas-malasan!" Jennie menatap mereka dengan tajam.
"Aigoo... Jennie-eonnie tidak menyenangkan sama sekali." Gumam Lisa sangat pelan, tapi entah kenapa masih bisa terdengar oleh Jennie.
"Hah?! Apa yang kau bilang, eoh?!"
Lisa langsung menggeleng kuat-kuat. "A-aniyo, Jennie-eonnie..."
"Sekali lagi aku mendengarmu berbisik seperti itu, aku akan menjatuhkanmu dari atap sekolah ini!"
'Sadis...' Lisa menelan salivanya dengan kasar.
Jisoo dan Rose yang sejak tadi diam menonton perdebatan mereka berdua saling tatap.
"Damai sekali, ya?..." ucap Jisoo pelan.
"Hmm..." Rose mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Liar ✔
FanfictionMenurut Lalisa, berbohong merupakan satu-satunya cara untuk membuat orang yang ada disekitarnya tetap tersenyum. Tidak mengapa saat dia 'pergi' nanti akan dicap sebagai 'pembohong'. Karena... dia memiliki alasan tertentu.