Jimin sudah berada ditoko buku terlengkap didaerah Mall bersama Yerim. Mereka sedang memilih memilah buku yang akan dibelinya. Sedangkan disisi lain Jungkook baru sampai bersama Eunha ditoko buku yang sama dengan Jimin dan Yerim.
"Jimin sepertinya aku harus cari kesana" tunjuk Yerim dengan sorotan mata
"Hmm pergilah, bukuku ada disini"
Yerim menghela napas, dikira Jimin akan mengikutinya nyatanya dia menyuruhnya pergi sendiri, "Baiklah, aku kesana" ucapnya dengan sedikit malas.
"Jungkook sepertinya kita harus kesana deh, kupikir buku yang kucari ada disana" tunjuk Eunha pada buku yang bertumpuk disudut toko ini.
Mereka mulai berjalan kearah buku yang bertumpuk, Jungkook juga sedang melihat-lihat buku untuk ia baca nanti.
Tak lama Yerim berjalan kearah buku yang bertumpukan, "Ini dia" gumannya hendak mengambil buku yang tersisa satu lagi.
Disaat Yerim ingin mengambilnya, tiba-tiba tangan lain langsung singgap mengambilnya.
Yerim membulatkan mata ketika ada tangan yang lebih cepat mengambil buku yang hendak diambil olehnya. Merasa tak terima Yerim protes
"Permisi, itu milikku"
"Ini milikku! Aku yang mengambilnya duluan" ucap salah seorang yang mengambil buku yang hanya tersisa satu
"Tapi aku yang melihatnya duluan"
"Ck siapa kau berani beraninya protes padaku"
"Aku Yerim, tunggu" Yerim melihat teliti kearah wajah perempuan yang merebut bukunya. Ia melihat dari ujung rambut sampai kaki sepertinya Yerim mengenalnya. Dan dalam hitungan detik Yerim mengenalnya. Dia, dia wanita yang berani mencium suaminya.
"Kau!?"
"Aku" tunjuk Eunha pada diri sendiri
Yerim memalingkan wajahnya seolah tak percaya "Ah kau memang perebut"
Eunha tampak tak mengerti maksud orang yang sedang bertengkar padanya "Maksudmu?!"
Yerim tertawa tak lama ia berhenti dan menatap tajam wanita itu, "Ya!"
"Ya? Kau tidak sopan sekali memanggilku seperti itu"
"Auh,, Kau membuat kesabaranku habis" tangan Yerim mengepal seperti ingin menonjok seseorang didepannya
Jungkook tadi permisi ketoilet dulu, jadi ia sekarang sedang tidak bersama Eunha.
Eunha tampak bingung dan sedikit takut "Apa maksudmu?"
Yerim memutarkan bola matanya, ia menatap tajam lalu menujuk wanita yang berada dihadapannya dengan telunjuknya pas didepan mukanya.
"Kau seharusnya tau diri, orang yang kau dekati sekarang ini adalah milikku. Kau berani sekali merebutnya dan kau sangat tidak tau malu menciumnya"
Eunha tertegun, ia menelan ludahnya. Ia sangat ingin tidak kalah setidaknya Eunha harus membalas omongan Yerim. Eunha berencana membalas dengan fakta bohong.
"Oh Jungkook?! Jadi kau pacarnya?" tanya Eunha sambil melipat kedua tanganya
"Ck bukan hanya pacar aku ini istr----"
"Yerim" teriak seseorang dibelakang yang sedikit jauh memanggilnya
Ucapan Yerim terpotong ketika Jimin memanggilnya, ia menoleh kearah suara itu. Jimin melambaikan tangan yang memegang buku. Mungkin Jimin sudah selesai dan dia akan membayarnya. Yerim membalas dengan anggukkan. Disisi lain Eunha sedang memperhatikannya dan diam-diam memfotonya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUITABLE
FanfictionMenikah muda memang banyak hambatan dan tidak mudah. Cover photo by pinterest @bingvel Cerita ini dibuat tahun 2019