☝️ lagu diatas klik ya biar lebih srekkk gitu nanti bacanya☝
Aku buat cerita ini 2000 words lebihan bagus ga tuh, tapi kasian jimin diginiin dicerita ini😭 sorry ya seyeng😭
Makasih 10k readsnya😭 segitu sih gabanyak tapi aku seneng bgt suer, jadi terhura kan😭
Tenang ya, baca dengan teliti soalnya perlahan lahan akan saling terungkap permasalahannya. Aku ga bakal buat cerita ini terlalu berat ko.
Selamat membaca, btw typo bertebaran🌚
.
.
.
.Jimin meninjak pedal gas pada mobilnya agar melaju cepat. Pagi ini ia akan pergi kerumah Yerim dimana Jungkook juga pasti ada disana. Pria bajingan seperti itu harus diberi pelajaran, apalagi dia adalah orang yang pernah menghancurkan adiknya Jinae.
Saat diperjalanan Jimin menghiraukan nada yang terus terusan berdering diponselnya. Entah terlalu fokus atau karena terlalu marah sampai Jimin tidak peduli disekitar, bahkan ia menjalankan mobilnya dengan sangat cepat dan selalu hampir menabrak mobil didepannya.
Sampai Jimin kesal dengan nada yang terus berdering, akhirnya ia mengangkatnya saat sudah memasuki jalan rumah apartemen Yerim.
Jimin melihat kelayar kaca ponselnya dan ada 30 panggilan tak terjawab dari no yang sama. Jimin mengehela napas lalu mengangkatnya.
"Halo Jimin, ini saya dengan dokter Hwang"
Mendengar telpon dari dokter, Jimin terdiam dan langsung melambatkan jalan mobilnya. Jimin masih tidak membalasnya, ia mulai berpirasat sesuatu hal yang baik atau buruk, entah itu Jinae sadar dari komanya atau.
"Jimin orangtuamu menyuruhmu cepat kerumah sakit"
Jimin masih enggan menjawab dan makin melambatkan mobilnya sampai tiba-tiba berhenti. Untungnya jalannya sudah memasuki jalan komplek jadi jarang ada mobil yang berlalu lalang.
"Jimin"
"Bagaimana kabar Jinae dok?" tanya Jimin dengan suara lirih seperti seorang yang mencoba menahan tangisnya yang bencampur dengan kesal.
"Cepatlah kemari, nanti kita bicara disini"
"KATAKAN SAJA SEKARANG BAGAIMANA KABAR JINAE!!" teriak Jimin tiba-tiba
Jimin menarik napas saat ia baru saja berteriak dan marah pada seorang dokter.
"Jinae meninggal"
Mendengar perkataan itu seketika detak jantung Jimin seolah berhenti, rasanya sangat hancur. Bahkan lebih hancur karena Jimin mengabaikan beberapa panggilan dari dokter Hwang.
Jimin mulai meneteskan air mata, melempar ponselnya kesembarang arah dengan napsu yang langsung membanting-bating setir mobil karena masih tak percaya, mengusap wajahnya dengan gusar, mengacak-ngacak rambutnya, dan bahkan memukul dirinya sendiri. Berharap ini mimpi tapi tidak, ini nyata saat bunyi klakson memfokuskan pikiran Jimin untuk melihat kebelakang saat mobil tersebut terus menekan klaksonnya.
Jimin mengusap wajahnya, ia mulai fokus kembali dan mulai memajukan mobilnya untuk pergi kerumah sakit.
**
Yerim baru saja akan pergi berangkat kuliah dengan Jungkook. Tapi tiba-tiba Saeron menelponnya untuk ikut denganya jangan dengan Jungkook.

KAMU SEDANG MEMBACA
SUITABLE
FanficMenikah muda memang banyak hambatan dan tidak mudah. Cover photo by pinterest @bingvel Cerita ini dibuat tahun 2019