1. baku hantam

10.2K 719 15
                                    

15 menit sebelum pertengkaran hebat dirumah ini terjadi

"apa? kau menuduhku selingkuh?" ucap santai Jungkook yang sedang duduk santai menonton tv

yerim mendekatinya lalu memperlihatkan ponselnya tepat didepan wajah Jungkook.

"sudah jelas, dan kau masih mengelak"

Jungkook memutarkan bola matanya

"sudah kubilang dia temanku"

"murahan sekali, kau diciumnya tapi kau tidak menolaknya?" tanya yerim sedikit dengan emosi

"apa urusanmu jika aku berciuman"

"mwo!!!" teriaknya

Jungkook mensejajarkan duduknya lalu menatap tajam yerim

"dan kau apa bedanya denganku, makan bersama dengan seorang laki laki"

"dia patner kelompokku"

"mana ada patner yang mengajak makan malam diresto bintang 5! ahh kau pasti bercumbu denganya dan sudah melakukan hal aneh dihotelnya benar kan?"

plakk

sontak Yerim menampar Jungkook yang berani beraninya berkata seperti itu padanya.

Jungkook memegang pipi yang ditampar Yerim.

Yerim mulai meneteskan air mata dan hujan diluar sana mulai turun.

"auh kau cengeng sekali" gumannya santai

Melihat Yerim menangis membuat Jungkook bosan melihatnya, dia terlalu cengeng bahkan hal sepelepun jika dia tersinggung akan menangis.

Jungkook lebih memilih berdiri dan hendak pergi kekamarnya.

"KAU BAJINGAN DAN KAU LEBIH MURAHAN DARIKU !!!"

Teriakan Yerim sontak membuat jalan Jungkook terhenti, dia membalik dan menatap tajam gadis yang sedang menangis ini.

tidak jauh dari meja, Jungkook mengambil pas bunga yang ada didepannya, melemparnya tanpa aba aba.

prang

Yerim terkejut tidak main dia sontak menutup kedua telinganya mendengar pecahan itu cukup kencang ditambah dengan suara petir.

"aku sudah muak dengan pertengkaran ini, baiklah akan lebih baik jika kita bercerai" ujar Jungkook dengan sedikit penekanan.

Jungkook mungkin sudah kesal dengan pertengkaran seperti ini, sebelum kejadian ini mereka memang sering banyak bertengkar.

Jungkook pergi begitu saja ke kamar dan..

bragh

pintu kamarnya ditutup dengan kasar.

Yerim semakin menangis kencang. untunya tangisannya sama dengan gemuruh hujan. jadi tidak terlalu terdengar.

**

Pagi tiba. ditidurnya Yerim mulai membuka mata, melihat pancaran mentari pagi di jendela rumah dapat membuatnya tersenyum entah kenapa.

Dia tertidur di sofa semalaman dengan cuaca sedikit dingin akibat hujan kemarin. kejadian semalam membuatnya takut untuk melangkahkan kaki tidur dikamar.

Yerim melihat jam dinding masih menunjukan pukul 7 pagi, Yerim duduk dari tidurnya dan mulai berjalan kedapur.

sebelum berjalan kedapur Yerim pergi ke kamar mandi dulu, membasuh wajahnya yang bengkak akibat menagis semalaman, kemudian Yerim mengikat cempol rambutnya lalu berjalan lunglai kedapur.

SUITABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang