14. gugup

4.4K 445 10
                                    

Jimin tidak mengetahui sama sekali bahwa adiknya ini menyukai Jungkook. Dan bahkan dia tidak mengenal Jungkook, bertemupun hanya beberapa kali saat diapartemen dan apotek. Itupun tidak sengaja.

Jinae sekarang sedang dimarahi ayahnya dikamarnya. Tidak dengan kekerasan tapi dengan omongan. Jimin dan ibunya hanya mampu mendengar dan menunggu duluar.

"Apa yang telah adikmu perbuat lagi Jimin?" tanya Ibunya

"Dia memukul Yerim"

"Apa! Yerim yang pernah kesini?"

Jimin mengangguk.

"Kenapa bisa"

"Mereka teman lama"

Ibu Park menggelengkan kepalanya tak percaya. Tak percaya Yerim teman Jinae dan tak percaya Jinae melakukan hal ini lagi.

Jimin berdiri lalu pergi dihadapan ibunya ini.

"Anak ini, penyakitnya semakin kesini akan semakin memburuk" gerutu Ibu Park.

**

Selama seminggu ini Yerim dirawat dirumah sakit. Perkembangannya cukup pesat, Ia tidak menggunakan selang lagi dan hanya infus ditangannya. Yerim sudah mulai makan dan duduk dari tidurnya.

Kandungan Yerim baik-baik saja, hanya saja dokter memperingati agar ini tidak boleh terjadi lagi. Jika hal ini terjadi lagi otomatis Yerim akan keguguran. Karena pukulan lumayan keras diperut menjadikan area itu sensitif ketika hamil. Dokter menyarankan jangan memakai pakaian ketat. Meskipun perut belum membuncit Yerim sudah diperingati seperti itu.

Yerim sedang menonton tv. Ia sejak dirawat disini mengabaikan Jungkook.

Jungkook duduk dikursi tunggu dekat dengan jendela. Melihat kearah Yerim yang enggan untuk menatapnya.

"Kau kenapa terus seperti ini padaku" ucap Jungkook kesal

Yerim melihatnya sebentar lalu mengabaikannya lagi.

Jungkook menarik napas,  berdiri lalu keluar dari ruang ini.

Yerim tidak mempedulikannya dan fokus pada layar yang sedang menayangkan reality show kesukaannya.

Saat Jungkook keluar dari pintu kamar rawat ia menemukan Hoseok sedang berjalan mendekat. Hoseok mengahmpirinya tak lama mereka memilih berbicara tidak disini.

**

Yerim masih dengan tontonannya. Tapi lama kelamaan pikiriannya ambuyar dan malah memikirkan kejadian dimana Jinae marah dan memukulnya.

Seminggu sebelum Yerim dirumah sakit.

Yerim datang dengan Jimin yang ternyata mereka ada dirumah neneknya Jimin. Jimin mengajaknya kedalam. Rumah ini tampak sepi dan tidak ada siapapun. Sebenarnya dalam pikiran Yerim dia takut Jimin akan melakukan sesuatu. Tapi pikiran itu ditepisnya karena Jimin bukan orang yang seperti itu.

Saat Yerim masuk dia menemukan sosok perempuan yang sedang menonton tv dengan kaki yang berada dimeja.

Yerim tidak melihat orangnya, ia hanya melihat rambut karena Yerim datang dari arah samping.

Saat perempuan itu menoleh, Yerim terkejut. Ternyata yang ditemuinya adalah Jinae. Teman lamanya yang berpisah karena sebuah hubungan.

SUITABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang