Part 2

4.8K 324 14
                                    

Jungkook sedang menunggu Yerim pulang dari berbelanja. Ia sebenarnya kesal karena Yerim tidak membangunkannya dan malah pergi sendiri untuk berbelanja. Jika terjadi apa-apa dengannya bagaimana coba. Itulah kekesalan yang selalu terlintas diingatan Jungkook saat selonjoran disofa.

“Jung..” seru Yerim saat dirinya yang tiba saja datang berjalan kearah dapur.

Jungkook menatap orang yang memanggilnya dibalik sofa dengan wajah terlihat sedikit sensitif.

Jungkook menatap orang yang memanggilnya dibalik sofa dengan wajah terlihat sedikit sensitif

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Kenapa?” bingung Yerim.

“Kenapa kau tidak mengajakku?”

“Aku tidak tega membangunkanmu. Kau beberapa hari ini harus bekerja dan tidur larut malam. Padahal ini hari libur chunseok.”

“Aku bekerja karena aku akan mengambil cuti”

“Cuti untuk?”

“Membuat adik Jungri bersamamu.”

Bukan perkataan lagi yang Jungkook dapat. Tapi lemparan sendok makan yang repleks Yerim lemparkan pada suaminya.

Untung saja Jungkook bisa cepat menghindar, jika tidak bisa-bisa ia mendapat luka memar dijidatnya.

“Aku sudah katakan padamu, tunggu Jungri sampai sekolah dasar!” tegas Yerim sambil memasukan bahan-bahan masakan pada kulkas.

“Apa salahnya dengan sekarang?”

“Banyak.”

“Ia apa salah satunya?”

“Aku takut hal ini mengganggu Jungri. Kau tahu kan Jungri sangat tidak suka dengan hal yang tiba-tiba. Buktinya saja kau dan Jungri bisa dekat dan menerima membutuhkan hampir satu tahun sampai Jungri bisa memanggilmu Appa dan manja padamu.”

Jungkook hanya membalas dengan mengangguk lesu dan berbalik arah fokus pada layar kotak yang sedang menyiarkan reality show.

Yerim yang melihat suaminya hanya bisa menarik napas.

Apa perlu aku melakukan hal ini. Sesuai keinginannya. Memiliki adik untuk Jungri. Batin Yerim.

**

Jimin dan Seulgi kini sedang menikmati mandi bersama dengan taburan bunga merah di bathtub fasilitas hotel. Jimin kini sedang bahagia, bagaimana tidak . Tadi sebelum mereka berendam Seulgi mengumumkan sesuatu hal yang mampu membuat Jimin terkejut dan senang. Seulgi mengumumkan bahwa dirinya kini sudah berbadan dua, usia kadungannya sudah menginjak 3 minggu. Hal inilah yang memicu Jimin senang tak karuan untuk melalukan mandi bersama yang nantinya berakhir diranjang.

“Aku tahu kau meminta mandi bersama ingin sesuatu dariku, iya begitu?”

Jimin dengan wine ditangannya hanya mengangguk kecil.

SUITABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang