29. panas

6.7K 481 20
                                    

Jimin membanting tubuh Seulgi kearah tembok.

"Katakan pria tadi siapa?" bentak Jimin

Seulgi hanya menatap tak percaya jika Jimin akan bersikap sangat berlebihan seperti ini. Segera mungkin Seulgi menepis tangan Jimin yang menekan pundaknya ditembok.

"Sikapmu berlebihan." cetus Seulgi

"Berlebihan katamu? Ya! Aku ini pacarmu bahkan sekarang tunangamu. Ck, kau dengan entengnya berkata seperti itu?"

"Ini bukan seperti yang ada dipikiranmu Jimin!"

"Terus apa? Selingkuh?"

"JIMIN!" bentak Seulgi untuk segera menghentikan ucapannya.

"Apa? Kenapa kau membentakku? Ahh kau ingin mengakhir-----"

Ucapan Jimin terpotong ketika kecupan melayang dibibir tebalnya. Seulgi menciumannya. Seulgi sudah tahu jika Jimin marah atau mengomel agar diam ia harus menciumnya.

Jimin bungkan seribu kata ketika mendapat kecupan.

"Maaf" lirih Seulgi

Jimin masih menatap Seulgi tajam.

"Aku bilang maaf, dia hanya temanku."

Jimin mengangguk, "Baiklah aku anggap dia adalah temanmu. Lain kali jika dia mengajakmu makan katakan tidak bisa."

"Kenapa?"

"Karena kau harus makan denganku bukan dengan pria lain."

Seulgi terkekeh ternyata Ahjussi pacarnya ini adalah pria posesif.

"Baiklah-baiklah." guman Seulgi

"Kau mau makan apa sekarang?" tanya Jimin

"Memakanmu."

"Seharusnya aku yang mengatakan itu."

"Apa salahnya jika seorang perempuan menawarkannya terlebih dulu."

"Dimana?" goda Jimin

"Dimana apanya?"

"Melakukan hal itu."

"Ya!! Tunggulah sampai menikah." bentak Seulgi lalu pergi meninggalkan Jimin. "Memang aku wanita seperti apa ck." lirihnya

**

Jungkook berada dikediaman Yerim. Saat pertemuan tak sengaja tadi Yerim mengajak Jungkook untuk singgah dulu kerumahnya.

"Ini." ucap Yerim sambil memberi teh panas pada Jungkook.

Jungkook tersenyum.

"Dia Jungri?" tanya Jungkook saat melihat putranya sedang bermain dengan bibi Iyem ditaman.

Yerim mengangguk.

"Dimana ibumu?"

"Sedang dibusan."

"Ah" guman Jungkook.

Mereka diam seribu bahasa karena gugup setelah tiga tahun baru dipertemukan kembali. Dan Yerim seperti merasa bersalah karena baru membuka suratnya sekarang.

"Maaf" lirih Yerim

"Untuk?"

"Semuanya."

"Bukankah aku yang harus minta maaf?" tanya balik Jungkook

"Untuk?"

SUITABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang