Hari ini adalah hari dimana Jungkook sangat-sangat bahagia karena baru mendapat kabar Yerim kini sudah berbadan dua. Usaha yang selama ini diperjuangkan Jungkook tidak sia-sia lagi. Pantas saja hari kemarin Yerim selalu marah-marah pada Jungkook ataupun anaknya. Mungkin itu karena efek dari hormon yang meningkat saat hamil.
“Huh” Yerim terlihat kesal setelah memperlihatkan testpack pada Jungkook dan Jungri. Raut ekpresinya sangat-sangat mengesalkan. Wajahnya terlihat memuji sekaligus meledek secara bersamaan.
“Jungri punya adik?” tanyanya pada Jungkook.
“Hmm” angguk Jungkook “Kau punya adik. Penyanggah ibumu tidak sekuat appa berarti”
“Masudnya?” tanya Jungri heran.
“Maksudnya seperti ini, pria akan mempunyai sperma yang nantinya mengejar sel te----”
“Ya! Jungri masih emat tahun. Kau akan mengajarinya IPA diusia dini padanya hah?” kesal Yerim sambil memukul pundaknya pelan.
“Aa-aww” rengek Jungkook
“Jungri pergi ke kamarmu sekarang! Besok kau ada ulangan.” ucap Yerim agar Jungri pergi kekamar belajar dan tidak mendengar ucapan Jungkook yang kemana-mana.
Jungri semakin bertambahnya usia sekarang menjadikannya anak penurut dan takut pada Yerim, ibunya. Dapat dilihat dari Jungri yang selalu mengadu pada ayahnya bahwa ibunya selalu memarahi dan menyuruhnya belajar. Padahal semua ini Yerim lakukan agar putranya nanti pintar dan tidak bodoh seperti orang yang membuatnya. Jungri kini sudah mempunyai kamar sendiri yang di modifikasi dengan banyak buku agar minat membaca Jungri meningkat.
Setelah Jungri pergi, Yerim langsung berwajah masam dan melipatkan kedua tangan didadanya.
“Kenapa?” tanya Jungkook heran.
“Kenapa-kenapa kau pikir saja! Jung sudah kubilang bahwa aku sedang tidak ingin mengandung!”
“Terus kau ingin mengugurkannya?”
“Bukan begitu, maksudku ini terlalu dini. Kau tahu Jungri bagaimana? Awalnya senang karena adiknya masih didalam kandungan tapi jika nanti lahir dia akan marah karena tidak mau.”
“Biar Jungri aku yang urus.” jawab Jungkook dengan santai.
“Bagaimana dengan pekerjaanku yang baru saja menjadi guru yang harus cuti melahirkan?”
“Itu biar aku juga yang urus.”
“Terserah.” ucap Yerim bediri hendak pergi “Cukur rambut gondrongmu itu! Aku tidak suka pria gondrong dan aku tidak suka dengan rumor kau dekat dengan wanita lain.” omelnya lalu pergi melewati Jungkook yang sedari tadi duduk menyilang disamping Yerim.
“Cihh.. Kau cemburu? Bilang saja. Jangan terhalang gengsi.” balasnya dengan sedikit teriak.
“Bodo amat!”
**
Restoran outdoor privasi dengan meja bundar menjadi tempat bagus untuk mengadakan sebuah reuni kecil.
Jungkook yang terlihat sedang menggendong Jungri dan Yerim disampingnya baru saja datang ke tempat ini. Kedatangan mereka disambut oleh Hoseok dan Saeron yang sedang menata makanan. Lalu Jimin dan Seulgi yang sedang duduk dengan Jimin yang terlihat sedang mengelus-elus perut Seulgi.
“Kuki jar~ sudah lama sekali tidak bertemu.” sapa Hoseok
Jungkook menurunkan Jungri dan memberikannya pada Yerim sebelum ia pergi berbincang dengan sahabat karibnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
SUITABLE
Fiksi PenggemarMenikah muda memang banyak hambatan dan tidak mudah. Cover photo by pinterest @bingvel Cerita ini dibuat tahun 2019