☝️Chapter ini sambil dengerin jungkook- ending scene enak kali ya😭
Aku kasih part ini agak panjang karena aku tahu selera kalian suka yang panjang-panjang. Panjang part nya.
Selamat membaca dan kalau ada typo mohon dimaafkan.
Bacanya pelan ya. Tarik napas, keluarkan👶
.
.
.
.
.
.
."KENAPA KAU MUNCUL LAGI DIHADAPANKU. KENAPA!!" teriak Yerim
Yerim kini sedang berada diatap rumah seseorang, beberapa jam yang lalu orangtuanya pergi kerumah ini untuk merayakan pesta ulang tahun tuan rumah yang bermarga Jeon, besan sekaligus teman akrab ayahnya.
Jika tahu Yerim dibawa kesini, ia tidak akan ikut dan sangat tidak sudi untuknya melangkahkan kaki disini. Apalagi harus bertemu dengan salah seorang anak dari keluarga ini.
"Kau menampakan seperti semuanya baik-baik saja. Apakah ini sikap aslimu Jeon Jungkook?!" bentak Yerim dengan nada sedikit penekanan
"Kau tahu, selama beberapa bulan terakhir ini aku sangat terpuruk, denganku dan dengan anak didalam kandungan ini."
"Kau" Yerim menarik napas sebelum melanjutkan ungkapannya "Dengan angkuhnya tadi melebarkan senyuman busukmu itu kesemua orang terutama padaku!?"
Yerim mencoba untuk menahan supaya amarahnya tidak keluar.
"Bagaimana bayi didalam kandunganku, apakah aku makan dengan baik, aku akan bersalin dimana, seharusnya kau menanyakan hal itu Jungkook!" lirih Yerim yang pada akhirnya ia meneteskan air matanya lagi.
Yerim menangis untuk keberapa kalinya oleh pria yang sama.
"Tapi, kau malah membahas perceraian lagi yang sudah kulupakan beberapa bulan terakhir ini." Yerim mulai larut dalam tangisannya
"Aku meminta keluargamu untuk jangan mempertemukanku denganmu karena ini, aku sangat tidak mau bercerai denganmu dan aku sangat benci dengan perceraian." Yerim mengusap kasar air mata yang terus mengalir dengan satu tangannya.
"Kali ini" Yerim menarik napasnya kembali "Kau dengar baik-baik. Aku hanya akan berbicara sekali dan semoga kau tak menyesal nantinya."
"Setiap permasalahan pasti ada jalannya tersendiri untuk diselesaikan. Aku tau saat kau memintaku untuk bercerai, saat itu kau sedang benci dengan dirimu sendiri yang baru mengetahui fakta bahwa kau pernah melakukan hal fatal dengan Jinae. Tapi apakah dengan memutuskanku dan menyuruhku pergi akan membuat bayimu dengan Jinae kembali??"
"Seharusnya kau harus mempertahankan sesuatu yang masih ada. Disampingmu! Aku, yang sudah menjadi istrimu dan mengandung anakmu juga."
Yerim menarik napasnya kembali. Sangat sesak jika terus berbicara apa yang sudah menjadi bebannya selama ini.
"Aku menyerah sekarang, aku memberimu waktu untuk tidak bertemu dan merenung ternyata sia-sia saja. Pada akhirnya kau mengatakan perceraian lagi. Baiklah jika itu maumu aku tidak akan memaksanya kali ini. Jika ini maumu aku tidak peduli lagi."
Setelah mengungkapkan semua itu, Yerim mengusap wajahnya yang lembab akibat menangis. Mencoba tenang agar dirinya tidak terlihat sedang menangis saat turun nanti. Tubuhnya mulai berbalik untuk pergi. Tapi, tiba-tiba ada satu tangan singgap langsung menahanya.
Yerim tidak begitu senang, siapa lagi jika tangan yang menahannya ini tidak lain adalah Jungkook.
Sebelum Yerim berbalik mengahadapnya. Tiba saja tangan Jungkook berubah menjadi memeluk Yerim dari belakang, kedua tangan Jungkook menyelip masuk dari arah samping tubuh Yerim.

KAMU SEDANG MEMBACA
SUITABLE
FanfictionMenikah muda memang banyak hambatan dan tidak mudah. Cover photo by pinterest @bingvel Cerita ini dibuat tahun 2019