Kupu-kupu dan Belalang Nakal | No Name | SuperKids

137 6 0
                                    

Di sebuah taman bunga, terdapat sekumpulan kupu-kupu beraneka warna yang selalu terbang kesana-kemari. Mereka biasa hinggap di bunga-bunga yang berwarna-warni. Tentunya kehadiran mereka menambah keindahan di taman bunga tersebut. Sayangnya, keindahan taman terkadang dirusak oleh sekelompok belalang nakal. Mereka suka hinggap di bunga-bunga yang tumbuh di taman dan menggerogotinya.

Suatu hari, Kupu-kupu memergoki Belalang yang sedang menggigiti bunga. Ia pun bertanya kepada Belalang.

"Hei, belalang. Kenapa kamu suka sekali menggigit bunga-bunga di taman ini? Apakah kamu tidak tahu kalau perbuatan kalian bisa merusak keindahan di tempat ini?"

"Memangnya kenapa? Lagipula aku tidak merusak kok. Aku hanya memakan bunga-bunga disini. Selain warnanya bagus, rasanya ternyata juga enak," jawab si Belalang dengan santainya.

"Kalian bagaimana sih, dengan kalian merusak bunga-bunga di taman ini, kalian bisa ditangkap oleh penjaga taman ini lho. Karena mereka pasti mengetahui bahwa kalian itu sering berbuat nakal."

"Oke kita lihat saja nanti ya Kupu-kupu jelek," lagi-lagi Belalang menjawab dengan sombong.

Ternyata apa yang dikatakan oleh Kupu-kupu semuanya benar. Karena para penjaga taman mengetahui bahwa sekelompok belalang sering merusak bunga, penjaga taman pun akhirnya membuat perangkap untuk para belalang. Satu per satu mereka pun tertangkap perangkap yang dipasang. Lalu Belalang yang terakhir meminta tolong kepada Kupu-kupu untuk menyelamatkannya.

"Kupu-kupu. Aku minta maaf ya karena tidak mendengar kata-katamu. Kamu mau menolong aku agar bisa lepas dari perangkap ini?" kata Belalang sambil memohon.

"Aku tidak mau karena kamu sudah nakal dan tidak mendengar kata-kataku," jawab Kupu-kupu sambil pergi meninggalkan si Belalang.

Akhirnya semua belalang nakal sudah ditangkap dan tidak ada lagi perusak bunga-bunga di taman tersebut. Sekarang bunga-bunga tumbuh subur dan indah. Kupu-kupu bebas beterbangan dan membuat pemandangan semakin indah.

Kumpulan Cerpen Dari MajalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang