Gajah Nebi Tidak Benci Lumpur Lagi | Deny Wibisono | Majalah Bobo

125 9 0
                                    

Nebi adalah anak gajah yang lucu. Ia ingin selalu dianggap lucu dan menarik. Nebi sering melihat dirinya dalam pantulan air. Karena itu, jika tubuhnya kena lumpur, secepatnya Nebi akan membersihkannya.

Suatu hari, Nebi berjalan-jalan ke hutan. Ia bertemu Tupi Tupai yang menawarkan apel.

"Terima kasih, Tupi. Kamu baik sekali," kata Nebi.

Sejak itu, Nebi dan Tupi bersahabat. Nebi sering membantu memecahkan kenari Tupi yang keras. Sekali injak, kulit kenari-kenari Tupi langsung pecah.

Suatu hari, Nebi heran melihat orang tuanya dan gajah-gajah lain melumuri tubuh mereka dengan lumpur. Hiii, menjijikkan sekali, batin Nebi.

"Ayo, Nebi, olesi tubuhmu dengan lumpur!" perintah ibu Nebi.

"Mengapa, Bu?" tanya Nebi.

"Kita akan pindah ke tempat jauh yang lebih hijau. Kita harus melumuri tubuh kita dengan lumpur agar tidak kepanasan," jelas ayah Nebi.

Nebi mengangguk-angguk mengerti. Namun, ia tetap enggan melumuri tubuhnya dengan lumpur.

Sebelum berangkat, Nebi memutuskan menemui Tupi. Ia ingin meminta saran sekaligus berpamitan. Nebi mengetuk rumah pohon Tupi. Tidak ada sahutan sama sekali. Samar-samar, Nebi mendengar suara Tupi. "Tolong! Tolong!"

Wah, rupanya Tupi terjatuh di dalam lumpur. Ia hampir tenggelam.

Nebi bisa saja mengulurkan belalainya untuk menolong Tupi. Namun, ia benci lumpur. Sementara itu, teriakan Tupi semakin melemah. Akhirnya, Nebi menjulurkan belalainya menolong sahabatnya.

"Terima kasih, Nebi. Kamu telah menyelamatkan hidupku," ucap Tupi. "Maafkan aku. Gara-gara aku, tubuhmu kena lumpur."

"Yang penting, kamu selamat. Mungkin, aku tidak seharusnya membenci lumpur. Setelah mandi, aku akan bersih kembali."

Tupi tersenyum senang dengan perubahan sahabatnya. Tupi pun ikut pindah bersama Nebi ke tempat yang lebih hijau. Untuk pertama kalinya, tubuh Nebi dipenuhi lumpur. Namun, Nebi tidak takut dianggap tidak lucu dan tidak menarik lagi. Yang penting, ia akan selalu berbuat baik.

Kumpulan Cerpen Dari MajalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang