Kesepakatan Dua Badut | BE. Priyanti | Majalah Bobo

164 7 0
                                    

Dua badut tinggal di tepi pantai. Yang satu berambut kribo, yang lain berhidung merah. Keduanya suka makan ikan. Badut Kribo bertugas memancing. Sementara Badut Berhidung Merah bertugas memasak ikan hasil pancingan.

Suatu pagi, seperti biasa mereka berangkat memancing di laut menggunakan perahu kecil. Sepanjang perjalanan, Badut Hidung Merah bernyanyi. Dia memang suka menyanyi. Suaramya melengking membelah ombak. Badut Kribo asyik-asyik saja memancing.

Sore hari pun tiba. Badut Kribo tidak berhasil mendapat seekor ikan pun. Kejadian seperti itu memang sering terjadi. Badut Kribo akhirnya mulai kesal pada temannya yang terus saja bernyanyi.

"Hidung Merah," ujarnya, "Hentikan nyanyianmu. Suaramu yang melengking itu menakut-nakuti ikan. Tak ada ikan yang mendekati umpanku."

Badut Hidun Merah mengernyitkam dahinya. "Mengapa aku tidak boleh bernyanyi? Kau, kan, tahu, aku suka menyanyi."

Badut Kribo terdiam. Ia tak mau menyakiti hati temannya. Dicarinya akal agar kata-katanya tak menyinggung perasaan temannya.

"Begini saja, Hidung Merah," kata Badut Kribo hati-hati. "Bagaimana kalau kita membuat kesepakatan?"

"Kesepakatan apa?" tanya Badut Hidung Merah curiga.

"Aku suka memancing. Kau suka menyanyi. Jika aku memancing, kau tidak boleh bernyanyi supaya kita mendapat banyak ikan. Kau boleh bernyanyi saat kau memasak ikan-ikan hasil tangkapan kita. Bagaimana?" Badut Kribo berdebar-debar menunggu jawaban temannya.

Badut Hidung Merah menimbang-nimbang. Berat juga jika ia tak menyanyi selama semenit saja. Tapi akhirnya ia menerima ide temannya itu.

Nah, keesokan paginya, mereka kembali berperahu ke laut. Kali ini, Badut Hidung Merah menahan diri tak menyanyi. Perahu itu terasa sunyi. Hanya desiran ombak dan lengkingan burung camar yang terdengar.

Hasilnya..., tidak sampai siang, Badut Kribo sudah mendapatkan banyak ikan. Betapa senangnya mereka. Terlebih Badut Hidung Merah. Sekarang ia bisa menyanyi sepuasnya sambil memasak ikan.

Badut Kribo juga senang berhasil memancing banyak ikan. Sepertinya ikan-ikan itu tidak akan habis dimakan sehari. Kini ia bisa beristirahat dan menikmati nyanyian temannya karena besok ia tidak perlu memancing.

Kumpulan Cerpen Dari MajalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang