Part 4.

1.5K 291 220
                                    

"S .. Seongwoo.."

"Ayo Hyun, kita pulang. Aku sudah lelah sekali.."

"Seongwoo.."

Daniel maju ke depan hendak menghampiri Seongwoo..

Tetapi Jihoon malah memeluk lengan Daniel dan menahannya agar tidak menghampiri Seongwoo, sambil matanya menatap Seongwoo meremehkan..

Seongwoo hanya melirik, dia sudah kebas dengan semuanya.. Dilihatnya satu persatu wajah-wajah itu ..

Daniel yang tampak biasa saja , tidak tampak rasa bersalah sama sekali. Jihoon yang menatapnya arogan sambil memeluk lengan Daniel yang notabene adalah kekasihnya, dan Hyunbin yang tersenyum memberikan persetujuan atas kelakuan Jihoon pada kekasih orang lain.. Seongwoo tidak tahu siapa yang lebih buruk lagi diantara mereka semua.

Minhyun tersenyum menenangkan lalu menggandeng tangan Seongwoo..

"Ayo kita pulang Woo.."

Seongwoo mengangguk dan tersenyum manis sekali..

"Ayo, tapi aku tidak membawa mobilku. Aku tadi ke sini naik taksi.."

"Tidak masalah, aku membawa mobilku. Aku antarkan kau pulang .."

Daniel hanya memandang kekasihnya yang berlalu pergi dari hadapannya dengan orang yang mengaku sahabatnya itu. Ada perasaan tidak rela kekasihnya pergi dengan orang lain , tapi di sisi lain , Jihoon, orang yang juga dia cintai memegang lengannya dengan erat. Tidak mau Daniel pergi.. Dia mana tega membiarkannya sendirian. Kalau boleh memilih, Daniel mungkin akan lebih memilih Jihoon.

Seongwoo hanya pelengkap saja, tapi Daniel juga tidak mau Seongwoo meninggalkannya. Enak saja, mau ditaruh dimana harga diri Daniel?

Kalau memang sudah bosan, Daniel lah yang akan meninggalkan Seongwoo, bukan sebaliknya. Dan sekarang Daniel masih belum bosan dengan Seongwoo, jadi Daniel tidak akan melepaskannya dulu ..

Pulang katanya tadi? Huh, paling-paling si Minhyun akan mengantarkannya pulang ke apartemennya Seongwoo, nanti Daniel akan menyusulnya.

Seongwoo mana pernah menolaknya sih? Seongwoo kan mencintainya dan selalu menuruti semua perkataannya.. Nanti Aku akan kesana dan merayunya agar dia tidak marah lagi.

Sekarang, aku akan membahagiakan Jihoon dulu.

"Nah, apa lagi yang kau inginkan Hoonie sayang?"

Mata Jihoon berbinar bahagia.

"Sepatu, ada yang aku inginkan.. Belikan ya Hyung ya~"

"Aigo manis sekali.." Daniel mencium pipi Jihoon

"Oke, hyung belikan semua keinginanmu. Kalau perlu mall ini akan aku beli untukmu.."

"Sungguh..? Wah, kau yang terbaik hyung."

Setelah itu mereka berdua pergi tanpa memedulikan Seongwoo dan Minhyun yang masih berada tidak jauh dari sana.

"Kau yakin tidak apa-apa Woo?"

"Tentu saja.. See dia bahkan tidak peduli kalau aku pergi."

Seongwoo tertawa sinis..

"Lalu apa yang aku harapkan darinya?"

"Kau orang yang luar biasa. Dia tidak layak mendapatkanmu."

"Aku tahu, akulah yang bodoh masih mencintainya. Sudahlah, aku lapar. Bawa aku makan dan antarkan aku pulang ke rumah."

"Rumah? Bukan apartemen? Kan apartemenmu lebih dekat dari sini.."

"Tidak, nanti Daniel pasti kesana , aku malas meladeninya hari ini, aku sedang tidak ingin bertengkar ..

WHEN YOU'RE GONE! (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang