" tunggu dulu, kau mau kemana sayang? Kita belum selesai.."
Daniel manarik Seongwoo berbaring diatas karpet dan mulai menggagahinya. Seongwoo tetap diam tanpa merespon, karena lagi-lagi Daniel menyebut nama Jihoon saat bercinta dengannya.
Seongwoo tertawa miris, sungguh ironi. Dia menyebut Jihoon sebagai pelakor, tetapi kini Seongwoo melakukan hal yang sama. Dia bercinta dengan kekasih Jihoon , sekarang siapa yang pantas di sebut pelakor, Seongwoo bukan?
Dan kurasa aku mendapatkan hukumannya, Daniel hanya memanfaatkan tubuhku saja. Dia memang bercinta denganku. Tapi nama Jihoon lah yang dia sebut-sebut dari tadi.. Seongwoo berkata dalam hatinya..
" Jihoon.. Jihoon.. aku mau keluar, aaarrrgggh..."
Daniel meledak dalam tubuh Seongwoo, di saat bersamaan Seongwoo langsung menangis tersedu, Setelah melakukan hal itu, tubuh Daniel ambruk ke samping, lalu dia menarik Seongwoo dalam pelukannya dan langsung tertidur.
Sebetulnya Seongwoo sangat lelah.. Seluruh tubuhnya merasakan nyeri. Dia sudah lama tidak pernah melakukan hal ini. Tapi dia menahannya.. Jangan sampai dia tertidur..
Setelah dia mendengar dengkuran keras dari Daniel, Seongwoo berusaha melepaskan diri dari pelukan pria itu.
Dia lalu berdiri perlahan, dia berjalan tertatih sambil merintih kecil. Seongwoo mau mandi, dia merasa Jijik.. Jijik pada Daniel dan juga jijik pada dirinya sendiri yang diam saja dan tidak melawan ketika di perkosa oleh Daniel seperti itu.
Bau sperma di tubuhnya membuatnya merasa marah, dia lalu langsung menyalakan shower dan menggosok keras tubuhnya.
Dia lalu mngeringkan tubuhnya dan mengambil pakaiannya dari dalam lemari bajunya. Hanya ada beberapa helai pakaian di sana. Seongwoo sudah mengemas hampir seluruh barang-barang pribadinya..
Mabuk Seongwoo sudah sepenuhnya menghilang.. Tanpa menoleh pada Daniel yang terlelap dengan senyum puas di bibirnya, Seongwoo langsung mengambil kunci mobilnya yang di letakkan Daniel di tempat biasanya.
Seongwoo cepat-cepat keluar tanpa menoleh ke belakang lagi..
Sesampainya di lobby, Seongwoo di sapa oleh penjaga lobby..
"Tuan Ong? Mau kemana anda pagi-pagi buta begini? Ini sudah jam dua pagi."
"Ah iya.. Paman, aku harus pergi ke suatu tempat ada urusan mendesak.."
"Begitu ya, baiklah..
Oh iya, omong-omong tuan Ong.. Ada yang ingin membeli apartemenmu."
"Benarkah? " tanya Seongwoo senang..
"Benar, mereka bilang besok siang mereka ingin melihat-lihat apartemen anda."
"Besok siang ya.. Sebentar, hmm.. Besok aku hanya ada satu kelas pagi. Baiklah paman, katakan pada mereka aku bisa menemui mereka saat jam makan siang."
"Baiklah tuang Ong.."
"Oh iya paman, satu lagi. Kalau ada yang menanyakan soal aku atau mencariku, kau tidak boleh mengatakan apapun. Jangan bilang kalau kau melihatku pergi, jangan katakan apapun soal kepindahanku. Terutama pada Daniel."
"Tuan Kang?"
"Iya tuan Kang." Seongwoo mengangguk..
"Baiklah. Kau bisa mempercayaiku."
"Terima kasih.. Aku pergi dulu. Sampai jumpa besok."
Penjaga malam apartemen memandang kepergian Seongwoo sampai dia tidak terlihat lagi..
"Sepertinya ada masalah pada hubungan mereka. Sayang sekali.. Padahal mereka pasangan yang serasi.
Apa karena wawancara tuan Kang yang waktu itu? Yang mengatakan kalau dia tidak pernah berkencan sama sekali?
KAMU SEDANG MEMBACA
WHEN YOU'RE GONE! (End)
Fanfic"saat kau pergi, sebagian kecil dari hatiku merasa kehilanganmu." "Aku tidak pernah berpikir bahwa aku sangat membutuhkanmu di sisiku" ................................ "Lepaskanlah aku, kita jalani hidup kita masing-masing. Kalau kau merasa jenuh p...