24.

1.2K 172 25
                                    

Setelah berbincang dan makan malam, Daniel menawarkan diri mengantarkan Seongwoo pulang, karena mobil Seongwoo tadi ditinggal di kampus, karena Seongwoo ikut mobil Daniel untuk pergi..

" tapi omong-omong, aku tidak tahu dimana kau tinggal sekarang. Kau kan sudah pindah rumah. Kau tidak tinggal lagi di apartemenmu yang dulu.. lalu kemana aku mengantarkanmu pulang? Apakah di rumah orang tua mu?"

" tidak Daniel.. aku tidak tinggal di apartemen lagi, aku membeli sebuah rumah di tengah kota. Lebih nyaman tinggal di rumah daripada di apartemen."

" oh.. lalu aku harus ke arah mana?"

" kau lurus saja ke arah apartemen lama ku, nanti di lampu merah ke dua kau belok kiri. Aku tinggal di perumahan dekat taman kota."

" baiklah.. aku akan mengantarkanmu ke sana."

Suasana dalam mobil Daniel tidak terasa canggung lagi.. mereka melakukan obrolan-obrolan ringan dan menyenangkan..

" nah Daniel, belok ke arah kiri. Rumah ber cat putih itu rumahku."

" hmmm? Yang itu?" Daniel menunjuk ke rumah yang memiliki halaman cukup luas..

" ya, yang itu.

Nah terima kasih.. kau mau turun mampir dulu?"

" tidak, ini sudah malam. Kau beristirahatlah.. besok akhir pekan.. kau tidak pergi ke kampus, mobilmu bagaimana?"

" gampang.. bisa aku urus. Aku biasa meninggalkan mobilku di kampus. Toh ada di parkiran dosen di bagian dalam, jadi mobilku aman."

" oh baiklah kalau begitu, senang sekali bisa makan dan mengobrol denganmu. Apakah kau keberatan kalau lain kali kita pergi keluar untuk makan dan mengobrol lagi?"

" dengan senang hati kalau aku tidak sibuk.."

" baiklah, nanti aku hubungi kau lagi. Aku pergi dulu.. selamat malam Seongwoo.."

" selamat malam Daniel.. hati-hatilah di jalan."

Setelah kepergian Daniel, Seongwoo masih melamun. Dia heran, apa yang baru saja terjadi tadi, Seongwoo merasa seperti dia mengalami sebuah babak baru dalam hidupnya..

" semoga semua akan berjalan ke arah yang baik, aku tidak tahu bagaimana ke depannya nanti. Tapi semoga tidak akan ada lagi kesedihan diantara kami."

Seongwoo lalu berjalan masuk, dia mengucapkan selamat malam pada penjaga yang dia pekerjakan beberapa waktu lalu, dan segera masuk ke dalam rumahnya..

Paling tidak Seongwoo tidak kesepian.. karena penjaga yang dia pekerjakan, tinggal di rumah ini bersama isterinya yang mengurus rumah Seongwoo, juga puteranya yang bekerja untuk membereskan kebun, dan bergantian dengan ayah nya untuk menjaga rumah Seongwoo di malam hari.

Mereka tinggal di bagian belakang rumah Seongwoo, rumah kecil dengan dua kamar yang terpisah dari rumah induk. Tapi Seongwoo senang, setidaknya dia tahu ada orang lain di rumah ini, dan dia tidak kesepian lagi.

Daniel menjalankan mobilnya menuju ke rumahnya sambil bersenandung.

Dia merasa bahagia, karena paling tidak, Seongwoo sudah mau memaafkannya.. dan Daniel tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Dia akan berubah, berubah menjadi sosok Daniel yang lebih baik dan dia akan berusaha memenangkan kembali hati Seongwoo..

Piip.. piip..

Ponsel Daniel berbunyi, ketika tahu siapa yang menelepon, Daniel segera mengangkat nya dengan bahagia..

" Halo Hoonie.. apa kabar? Bagaimana pekerjaanmu di Taiwan sana?"

" ..........."

" Ya aku tahu..

WHEN YOU'RE GONE! (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang