Hyunbin yang sudah menjatuhkan ultimatum pada agensinya segera pergi untuk menemui Minhyun.. Sungguh, dia sangat berharap Minhyun belum melihat berita itu dan jadi salah paham..
Tetapi harapan Hyunbin hanyalah tinggal harapan ketika dilihatnya wajah Minhyun lebih dingin dari biasanya.
"Minhyun.. Sayang."
Minhyun hanya memandang Hyunbin dengan tatapan mata menusuk lalu dia langsung masuk ke dalam mobil dan meninggalkannya..
Hyunbin yang tertegun diam sejenak sebelum akhirnya dia sadar dan berlari mengejar Minhyun.
"Minhyun tunggu.."
Tetapi Minhyun malah tancap gas dan langsung kabur.
"Astaga.. Kurasa dia sudah melihat berita itu." Teriak Hyunbin frustasi sambil mengacak acak rambutnya sampai berantakan....
"Apa yang harus aku lakukan sekarang?"
Hyunbin nampak lesu.. Dia merasa bodoh sekali sudah kecolongan seperti ini..
Susah payah pendekatan dengan rubah manisnya itu, tapi sekarang lepas begitu saja? Ogah.. Hyunbin tidak sudi. Enak saja..
"Ibu bisa membunuhku kalau beliau sampai tahu calon menantunya marah besar gara-gara berita itu."
Tapi Hyunbin adalah Hyunbin..
"Tapi mana mungkin aku menyerah semudah itu? Aku adalah Kwon Hyunbin..
Dan kau, Hwang Minhyun.. Ah tidak.. Kwon Minhyun. Kau milik ku.. Kau tidak akan bisa lari dariku sayang.."
...........................
"Maafkan aku ya?"
"Kenapa noona malah minta maaf padaku?"
Tanya Seongwoo sambil mengangkat alisnya bingung..
"Gara-gara tadi noona bicara seperti itu ayah jadi marah."
"Jangan di pikirkan. Ayah sudah biasa seperti itu. Aku tidak masalah..."
"Kau dan Daniel.. Bagaimana kelanjutannya?"
"Kami sudah putus, noona."
"Apa? Kenapa? Kalian kan sudah lama berkencan. Kenapa kalian putus?"
"Tidak apa-apa Noona. Semua itu salahku. Salahku sampai Daniel berpaling dan meninggalkanku."
Jawab Seongwoo sedih..
"Aigoo adik ku.. Kenapa kau jadi begini? Kau masih mencintai Daniel bukan? Dan jangan katakan tidak karena aku tahu dari matamu kalau kau masih sangat mencintainya."
"Memang.. Aku masih mencintainya.. Amat sangat mencintainya malah. Tapi aku lah yang meminta perpisahan dari nya. Jadi aku harus tahu diri noona.. Aku harus sadar diri kalau Daniel tidak akan mau lagi bersama denganku."
Sementara itu di tempat lain , Daniel masih melamun sambil memegang script nya. Dia ada proyek bermain dalam sebuah drama.. Tetapi dia tidak dapat berkonsentrasi. Entah kenapa dia malah jadi kepikiran pada Seongwoo.. Rindu? Mungkin saja...
"Haaah .. Kau tidak akan tahu betapa berartinya orang itu sampai kau kehilangannya.." kata Daniel pelan.
"Barusan kau bilang apa Daniel?"
"Tidak hyung.. Tidak apa-apa."
"Tidak apa-apa bagaimana, lihat.. Wajahmu jadi murung begitu.. Soal Seongwoo kan?"
" darimana hyung tahu?"
" jangan meremehkanku.. aku kan sudah bilang kalau kau akan menyesal.. lihat, kau benar-benar menyesal kan sekarang. Kau sih pakai acara selingkuh juga dengan Jihoon, sudah tahu Jihoon seperti itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
WHEN YOU'RE GONE! (End)
Fiksi Penggemar"saat kau pergi, sebagian kecil dari hatiku merasa kehilanganmu." "Aku tidak pernah berpikir bahwa aku sangat membutuhkanmu di sisiku" ................................ "Lepaskanlah aku, kita jalani hidup kita masing-masing. Kalau kau merasa jenuh p...