Saat pulang kuliah, Seongwoo pergi terlebih dahulu meninggalkan Minhyun yang sedang galau menunggu kiriman botol minuman dan catatan yang selama satu minggu ini selalu datang kepadanya.. Dan Seongwoo juga masih shock, ternyata sahabatnya.. Kim Jonghyun akan segera menikah setelah Choi Minki kekasihnya di wisuda dua minggu lagi..
Sambil bersiul siul kecil Seongwoo menuju ke mobilnya dan dia melihat sesosok tubuh yang sangat familier berdiri di samping mobilnya dan memandanginya..
Seongwoo memperlambat jalannya, dia masih mencerna apa yang sedang di lakukan orang itu di sini? Dia juga mencoba menenangkan detak jantungnya yang menggila. Selalu berdebar keras setiap kali melihat nya.. Sesampainya di depan orang itu, Seongwoo berhenti dan menyapa nya...
"Daniel.."
"Hai Seongwoo.. Lama tidak bertemu.." jawab Daniel sambil tersenyum..
"Apa yang kau lakukan di sini?"
"Menemuimu, tentu saja. Aku ingin bicara denganmu. Bisakah?"
"Apakah penting?"
Seongwoo memandang Daniel dengan gelisah..
"Yah.. Penting sekali menurutku, tapi entah denganmu. Jadi . Bisakah kita bicara sebentar? Ada yang ingin ku sampaikan.."
Seongwoo merasa tidak nyaman, dan dia tidak ingin bicara dengan Daniel. Itu terlihat amat sangat jelas sekali..
Daniel memakluminya.. Dan dia baru saja akan berkata pada Seongwoo kalau dia akan pergi tetapi saat itu Minhyun datang dan berjalan mendekati Seongwoo..
"Woo.."
Seongwoo menoleh ke belakang dan tersenyum..
"Hai.. Ada apa? Kukira kau sedang menunggu pengagum rahasiamu di kantin."
"Pengagum rahasia apanya? Nih.. Ponselmu tertinggal di meja. Kenapa kau ceroboh sekali sih?"
Minhyun mulai mengeluh..
"Hehehe maaf.. Maaf.."
Daniel yang sedari tadi berdiri diam memandang Seongwoo yang sedang tertawa lepas. Sepertinya sudah lamaaaa sekali Daniel tidak melihat senyum itu.
Akhir-akhir ini Daniel selalu menemukan wajah Seongwoo yang sedang sedih atau marah. Kadang terlihat jengkel dan benci pada Daniel. Tapi Daniel sadar diri. Ini memang salahnya sendiri.. Daniel tidak berharap Seongwoo akan memaafkannya. Tapi tidak ada salahnya untuk mencoba bukan?
Sedang asyik melamun, tiba-tiba jari telunjuk Minhyun menunjuk hidung Daniel..
"Dan apa yang dilakukan orang itu di sini? Apakah dia mengganggumu?"
"Tidak Hyun.. Jangan marah, dia tidak ingin melakukan hal buruk padaku. Dia hanya ingin bicara."
"Oh, bicara ya? Buat apa? Bukannya dia sendiri yang sudah pergi meninggalkanmu? Kenapa dia datang lagi kemari?" Tanya Minhyun dengan nada super sinis pada Daniel.
"Aku.."
Belum sempat Daniel meneruskan perkataannya, Seongwoo sudah memotong pembicaraan nya Daniel dengan Minhyun..
"Eh Daniel.. Tumben kau sendirian.. Biasanya kau kan bersama dengan Hyunbin. Memangnya kemana dia?"
Seongwoo sengaja bertanya soal Hyunbin, harapannya agar Daniel dan Minhyun pikirannya teralihkan dan tidak saling baku hantam. Seongwoo sudah lelah untuk memisahkan mereka berdua.. Dan sepertinya strategi Seongwoo berhasil.
Minhyun sepertinya tertegun, dan matanya seperti mencari cari dimana keberadaann sesosok galah mangga itu..
"Hyunbin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
WHEN YOU'RE GONE! (End)
Fiksi Penggemar"saat kau pergi, sebagian kecil dari hatiku merasa kehilanganmu." "Aku tidak pernah berpikir bahwa aku sangat membutuhkanmu di sisiku" ................................ "Lepaskanlah aku, kita jalani hidup kita masing-masing. Kalau kau merasa jenuh p...