Part.18

1.4K 244 150
                                    

" Seongwoo hyung. Kau tidak apa-apa?"

" tidak mungkin aku tidak apa-apa Lin..

Mungkin aku bersikap seperti tidak lelah padahal aku merasa lelah, aku bersikap seolah olah tidak sakit, padahal aku merasakan sakit itu. Setelah bertahun-tahun aku hidup dalam tekanan bersama orang yang aku cintai, mungkin aku tampak baik-baik saja. Tapi aku hancur di dalam.. jadi tidak, aku tidak baik-baik saja. Aku sakit hati.. aku merasakan kebencian pada mereka, aku tidak bisa melupakan Daniel, aku juga tidak bisa memaafkan Daniel juga Jihoon. Aku tidak bisa Lin,, sungguh."

Melihat songwoo seperti itu, Guanlin jadi geram sendiri.

Semua gara-gara Park Jihoon, dan Daniel.. kalian berdua tunggu saja pembalasanku. Rasakanlah sakit hati yang sama seperti yang dirasakan Seongwoo hyung..

Dan kau Park Jihoon... akan aku buat kau menderita, sampai untuk hidup pun kau akan segan. Akan kuhancurkan kau!..

.....................................................................

" kau yakin tidak apa-apa kalau kutinggal hyung?"

" tidak.. tidak apa-apa, kau pulanglah, bukankah kau harus ke Taipei besok?"

"iya, aku akan pulang ke Taiwan besok, apakah kau ingin sesuatu dari sana?"

" tidak.. tidak perlu Lin, aku akan baik-baik saja..

Kau hati-hatilah di sana ya, dan kembalilah dengan selamat."

"baiklah kalau begitu, aku pergi dulu.. sampai jumpa lagi minggu depan hyung."

" sampai jumpa Lin, semoga perjalananmu menyenangkan.."

Sementara itu, Jihoon yang sudah pulang ke rumahnya membereskan barang-barangnya untuk ke Taiwan esok pagi.

" yaps.. semua sudah siap, tidak ada yang tertinggal.. ini pekerjaan terakhirku sebagai selebritis.. aku harus semangat.. semangat Jihoon..

Setelah itu kau bebas melakukan apapun."

Tok.. tok .. tok ..

" hmm? Siapa?"

" aku oppa.."

" Ji Kyung? Masuklah.."

" waaah.. barang oppa banyak sekali, oppa mau kemana?"

" aku? Aku ada pekerjaan di Taiwan, ada apa kau kemari?"

Tanya Jihoon acuh, dia tahu kalau adik tirinya kemari karena ada sesuatu, tidak mungkin dia kemari hanya untuk basa-basi saja.

" aku butuh uang oppa.."

Jihoon mengangkat alisnya heran

" uang? Kenapa kau minta padaku? Kau kan sudah mendapatkan banyak uang dari ayah dan ibumu."

" tapi aku butuh agak banyak.. jadi aku minta tambahan uang darimu oppa."

" ji Kyung, aku tahu kalau kau baru mendapat jatah uang saku bulanan dari ayah ibumu beberapa hari lalu, kenapa kau sekarang membutuhkan uang lagi?"

Jihoon sebenarnya tidak masalah kalau memberikan uang saku pada adik tirinya ini, tetepi masalahnya adik tirinya baru mendapatkan uang saku beberapa hari kemarin, kenapa sekarang dia membutuhkannya lagi? Untuk apa?

" aku ingin pergi dengan teman-temanku, jadi aku butuh uang banyak."

"oppa tidak apa-apa memberikanmu uang, tapi kau jangan terlalu boros ya.. kau harus bisa menggunakan uangmu baik-baik."

" aduuuuh oppa banyak bicara, kalau tidak mau memberi ya sudah, tidak perlu banyak khotbah, dasar sok suci. Kau sendiri mendapatkan uangmu dari om-om.. uuups aku lupa, kau kan sekarang bersama dengan Kang Daniel. Kau pasti menggunakan uangnya juga. Dasar pelit.. begitu saja sudah sombong.. cih, sok cantik juga padahal kau tidak ada apa-apanya, badan saja gembul begitu."

WHEN YOU'RE GONE! (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang