"Jadi Revan. Apa rumor itu benar?"
Kini, dua orang pria sedang berdebat di rumahku.
Siapa lagi kalau bukan bang Dean dan kak Revan!
Bang Dean sudah naik pitam saat mendengar rumor bahwa kak Revan dan kak Sarah pacaran.
Memangnya itu benar? Aku saja tidak percaya.
"Dean. Sudah kubilang, aku tidak pancaran dengannya. Lagi pula, Islam melarang kita pacaran!" Ucap kak Revan.
Bang Dean mengangguk. "Itu kau tahu."
Aku geleng-geleng melihat kedua pria yang sedang berdebat di depanku ini.
Zahra dan bang Zhafir hanya jadi penonton perdebatan bang Dean dan kak Revan.
"Lagian, yang diucapkan Sarah itu tidak benar. Dia hanya mengada-ada saja." Lanjut kak Revan.
"Oke. Kita lanjutkan besok, pulanglah." Bang Dean berdiri dari duduknya.
"Kau mengusirku?"
Bang Dean mengidikkan bahu.
Kak Revan menghela nafas panjang. Kemudian, pergi meninggalkan rumahku.
"Oke. Apa perang keluarga ini sudah selesai?" Tanya Zahra.
"Belum." Jawab bang Dean singkat. Kemudian, berjalan pergi menuju ke kamarnya.
Aku menjatuhkan diriku di sofa ruang tamu.
Tiba-tiba, air mataku mengalir tampa izin.
"Dea..." Zahra menghampiri ku, dan langsung memelukku erat.
"Tenanglah. Semuanya akan baik-baik saja" Zahra mengelus punggungku.
Aku mengangguk didalam pelukan Zahra.
"Bang, abang ngak bicara dengan bang Dean?" Tanya Zahra pada bang Zhafir.
Bang Zhafir menggeleng. "Tidak. Lebih baik biarkan dia sendiri."
Zahra mengangguk.
❤❤❤
Aku, Zahra, Meva beserta Vina sedang berada di kantin.
Kami hanya jajan cemilan kecil. Aku sedang tidak mood makan.
"De, matamu kenapa merah gitu?" Tanya Vina sambil menunjuk mataku.
"Oh, ini, hanya kelilipan saja." Jawabku berbohong.
Vina mengangguk-angguk.
"Ke kelas yuk!" Zahra menarik tanganku.
..
.
Dean's POVAku tidak fokus belajar karena memikirkan rumor kemarin.
Aku masih kesal dengan Revan.
Ughh... Kenapa aku harus sekelas dengan pria seperti dia?!
Tiba-tiba, guru memanggilku.
"Dean."
Aku menatapnya. "Y-ya?"
"Apa ada yang kamu pikirkan?" Tanya Bu Eva.
"Em... Hanya masalah keluarga." Jawabku seadanya.
Bu Eva mengangguk. "Kembalilah fokus pada pelajaranmu."
Aku mengangguk.
Revano Anggra. Siap-siap jika kau melakukan sesuatu pada Dea ataupun Zahra.
Aku dan Zhafir keluar terlebih dahulu. Kami menunggu di depan gerbang.
"Dean, kamu masih memikirkan masalah kemarin?" Tanya Zhafir, menepuk bahuku.
Aku hanya mengangguk.
"Tidak usah terlalu di pikiran. Mungkin Sarah hanya mengada-ada. Tidak mungkin dia pacaran, dia pasti tau aturan."
Aku hanya mengangguk.
"Bang!!!" Teriak seseorang dari belakang.
Aku dan Zhafir menengok kebelakang. Ternyata itu Zahra dan Dea.
"Lama amat sih!" Protes Zhafir.
"Hehehe, sorry bang. Ada tugas dulu tadi." Jawab Dea.
"Yaudah, ayo kita pulang." Ajakku.
"Abang masih marah soal kemarin?" Tanya Zahra.
Namun, aku tidak menjawab pertanyaannya.
"Jawabannya... 'Iya'" Ucap bang Zhafir.
..
.
Dea's POVSeluruh keluarga sedang makan malam.
Makan malam ini hanya diisi keheningan.
"Bagaimana sekolah kalian?" Tanya Papa memecah keheningan.
"Baik." Jawab kami semua, kompak.
"Pa..." Panggil Zahra.
Oh no! Sepertinya Zahra ingin memberitahu masalah kemarin.
"Ya?" Papa menatap Zahra.
"Itu.... Kemarin... Sempat terjadi masalah kecil." Ucap Zahra dengan suara pelan.
Papa meletakkan sendok makannya di samping piringnya.
"Masalah apa?" Tanya Papa. Kali ini dengan tatapan serius.
"Ada sedikit masalah dengan Dean dan Revan, Pa." Jawab bang Zhafir.
Papa mengangkat sebelah alisnya. Lalu, menatapku.
"Jadi... Bang Dean dan kak Revan bertengkar karena.... Ada rumor bahwa kak Revan pacaran dengan seorang kakak kelas perempuan." Aku menunduk.
[Revision date; 02/05/23]
KAMU SEDANG MEMBACA
MY KAKEL MY HUSBAND {COMPLETE}
Diversos[SUDAH TAMAT] [📌 DON'T COPY MY STORY! TETAP VOTE WALAU CERITA SUDAH TAMAT. THANK YOU] Bagaimana jika kita menikah dengan kak kelas kita? terlebih lagi, dia tampan dan populer? ©™cheeseTrap_