Assalamualaikum!
I'm back guysss!! Sorry baru bisa UP. Dari Senin sampe Jumat ngak boleh megang HP😢
Semoga suka ceritanya ya, enjoy!
❤❤❤Aku dan Vina sedang mengantarkan berkas-berkas keruangan bu Eva.
Saat di jalan, tiba-tiba, aku melihat kak Revan sedang bersandar di dinding dekat loker.
............
"Udah, ngak usah liat dia. Jalan aja terus" Bisik Vina. Aku mengangguk dan terus melangkahkan kakiku menuju keruangan bu Eva.
Namun....
"Dea..."
Panggilan dari kak Revan berhasil membuat langkahku terhenti. Perlahan, aku menghembuskan nafas kasar.
"Maaf, kita sudah tidak ada hubungan lagi kak. Jadi, jangan sok akrab denganku. Lagipula, aku akan segera menikah lagi" Ucapanku barusan berhasil membuat kak Revan melebarkan matanya.
Kalau Vina? Ia sudah tau. Saat di jalan tadi, aku memberitahunya tentang pernikahan ku dengan kak Salman.
"Tidak perlu kaget seperti itu kak. Dea akan lebih bahagia jika bersama orang lain" Ucap Vina, lalu menarik tanganku pergi.
Revan POV
Aku benar-benar kaget dengan ucapan Dea barusan. Secepat itukah Dea melupakanku?
Tentu saja! Aku sudah menyakitinya, dan sepertinya benar. Aku telah mengambil Dea dari Salman.
Memang dari dulu, mereka sangat dekat. Aku merasa bersalah pada mereka. Aku ingin kembali pada Dea. Tapi, aku bisa apa?
Aku benar-benar menyesal.... Sungguh... Maafkan aku ya Allah...
Dea POV
Setelah selesai mengantarkan berkas keruangan bu Eva. Aku dan Vina langsung menuju ke kantin untuk menemui Zahra dan Meva.
Ku yakin, mereka berdua pasti akan mengomel.
"Hei! Darimana saja kalian?" Tanya Zahra begitu aku dan Vina tiba di kantin.
"Sabar dulu kenapa? Ini baru dateng udah di ceramahin aja!" Balas Vina.
"Siapa suruh kalian datengnya lama banget?!" Lanjut Zahra.
"Woww... Udah, udah. Kalian ngak malu apa diliatin orang?" Ucap seseorang.
Aku dan Meva diam saja saat melihat orang yang melerai Zahra dan Meva. Diam-diam, aku tertawa kecil.
"Siapa sih? Main ikut campur urusan orang aja?!" Saat Zahra melihat kearah orang tersebut, matanya langsung membulat.
"Eh...? Bang Zhafir..."
"Jangan ribut terus! Cepetan makan. Keburu waktu istirahat habis" Ucap bang Zhafir.
Akhirnya, Zahra dan Vina mengakhiri perdebatan mereka. Karena takut bang Zhafir marah.
..
.
Pulang sekolah ini, aku dan Zahra tidak langsung pulang kerumah. Aku dan Zahra harus piket kelas terlebih dulu. Sungguh melelahkan..."Kalian tidak pulang?" Tanya seseorang tiba-tiba.
"Oh? Kami harus piket kelas dulu kak" Jawabku.
"Dea, bisa bicara sebentar?" Tanya orang itu.
Dea mengangguk. Lalu, menuju kearah orang itu.
"Kenapa kak Sarah?" Tanyaku.
"Kakak.... Kakak minta maaf ya Dea. Kakak udah ngambil Revan dari kamu.." Ucap kak Sarah sambil menunduk.
Aku tersenyum. "Ngak papa kok kak. Aku udah maafin kakak kok"
"Benarkah? Alhamdulillah... Terimakasih banyak De!" Ucap kak Sarah sambil memelukku.
"Sama-sama kak"
Kak Sarah melepas pelukannya saat melihat ada seseorang yang berdiri di belakangku.
"Oke deh, kakak balik dulu ya Dea. Byee" Ucap kak Sarah dan langsung melesat pergi.
Aku sedikit bingung dengan sikap kak Sarah barusan. Dan juga, kenapa aku merinding ya?
Ya Allah.... Kok hawanya jadi serem gini ya?
Saat aku melihat ke belakang ku, ternyata sudah ada kak Salman yang berdiri tegak di belakangku.
"Ka... Kakak?"
"Di cariin dari tadi tau-taunya disini! Ngapain sih kamu?" Oke. Aku bakal kena ceramah oleh ustadz Salman.
"Anu.... Aku sama Zahra lagi piket kelas kak" Ucapku. Baru saja kak Salman ingin melontarkan ucapannya, aku keburu melesat masuk kedalam kelas.
"Syafira Denanda!!"
❤❤❤"Zahra!!" Teriakku dari luar kamar Zahra.
"Apa?" Ucapnya setelah membukakan pintu.
"Ayo turun. Yang lain udah pada nungguin tuh" Zahra mengangguk.
Kemudian, aku dan Zahra langsung bergegas menuju keruang makan.
"Nah, ini dia, ayo duduk. Mama udah masak makan malam" Ucap mama.
Aku dan Zahra langsung duduk. Menu makan malam ini simple, tapi nikmat. Tentu saja, karena yang masak itu mama.
"Ayo baca bismillah dulu" Ucap papa.
"Bismillahirrahmanirrahim"
..
.
"Apa maumu?"
"Aku menginginkan nya menjadi milikku"
"Tidak akan kubiarkan kau mengambilnya!"
"Benarkah? Kita lihat siapa yang akan menang"
Sekian... Semoga suka ceritanya ya. Insyaallah nanti sore atau besok aku UP lagi. Thank you...❤🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
MY KAKEL MY HUSBAND {COMPLETE}
Acak[SUDAH TAMAT] [📌 DON'T COPY MY STORY! TETAP VOTE WALAU CERITA SUDAH TAMAT. THANK YOU] Bagaimana jika kita menikah dengan kak kelas kita? terlebih lagi, dia tampan dan populer? ©™cheeseTrap_