Seorang balita yang baru berusia satu tahun kini perlahan melangkahkan kaki kecilnya menuju sang ayah.
"Ayo sayang! Kamu pasti bisa!" Sang ayah berjongkok sembari merentangkan tangannya.
Perlahan, dan hati-hati, balita itu berjalan menuju sang ayah. Tak butuh waktu lama, balita itu berhasil mendarat dipelukan sang ayah.
"Yeayy! Berhasil!" Sang ibu tersenyum senang melihat sang anak yang berhasil berjalan tampa bantuannya.
"Uhh... Pintar sekali anak ayah" Sang ayah mencium kedua pipi anaknya sayang.
"Sudah selesai kan? Ayo kita makan dulu" Sang ibu mengambil alih gendongan anaknya dari sang ayah.
Kemudian, keluarga kecil itu pergi kemeja makan.
..
.
Dea POV"Zah... Ayo dong! Jangan males-malesan terus!" Aku menarik-narik tangan saudaraku agar mau bangun.
"Ehmm, lima menit lagi" Jawabnya dengan mata yang masih tertutup rapat.
"Kamu tidak ingin menemui keponakan kesayanganmu itu?" Tanyaku. Setelah mengatakan itu, Zahra langsung membuka matanya lebar-lebar.
"Kenapa kamu tidak bilang kalau ada Ziy?!"
"Iya, iya maaf deh. Sekarang buruan mandi!" Ucapku sambil menarik tangan Zahra lagi.
Setelah Zahra masuk kedalam kamar mandi, aku menuju ke kamarku.
Sekarang, aku berada dirumah mama dan papa. Setelah melahirkan, aku tinggal sendiri dengan keluargaku.
Saat aku memasuki kamarku, ternyata, kamarku sangat rapih dan bersih.
Biar kutebak, pasti yang membersihkan kamarku mama.
Aku tersenyum melihat kamarku yang tertata dengan rapih sambil mengingat-ingat masa laluku,
Sampai......
"DEA!!!" Teriak seseorang dari bawah.
Ganggu sekali orang itu! -_-
"Apaan sih kak?" Teriakku dari atas.
"Cepet turun! Ziyan udah laper nih!" Buru-buru, aku turun kebawah. Ya Allah... Anakku.
"Ih, kak Salman! Kan bisa kakak kasih dulu buburnya, itu udah aku siapin lho!" Ucapku sedikit kesal.
Habisnya, kak Salman mengangguku yang sedang asyik memikirkan masa laluku.
"Kenapa ini?" Tanya mama yang datang bersama seorang wanita.
"Ngak papa kok ma" Jawabku sambil tersenyum.
Btw, kedua abangku sudah menikah. Dan, wanita yang bersama mama tadi itu istrinya bang Zhafir.
Namanya kak Leni. Kalau istrinya bang Dean namanya kak Velly.
Zahra? Dia masih single.
Oh iya aku lupa. Aku memiliki satu anak laki-laki bernama Ziyan. Tapi lebih sering dipanggil Ziy.
"Ziyan~~" Panggil Zahra dengan nada imutnya.
Iuh!
"Zah, please deh! Ziy mau makan dulu!" Aku udah gregetan banget sama sikap Zahra.
Pingin banget rasanya aku tonjok tuh pala!
"Ish, iya, iya" Akhirnya, Zahra duduk disebelah ku.
"Ulu.... Cucu kakek sedang makan rupanya" Ucap papa sambil melihat Ziyan yang sedang makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY KAKEL MY HUSBAND {COMPLETE}
Aléatoire[SUDAH TAMAT] [📌 DON'T COPY MY STORY! TETAP VOTE WALAU CERITA SUDAH TAMAT. THANK YOU] Bagaimana jika kita menikah dengan kak kelas kita? terlebih lagi, dia tampan dan populer? ©™cheeseTrap_