🍁8

2.5K 91 3
                                    

Aku sedang dirias oleh Zahra.

Aku menyuruhnya untuk tidak mendandani ku berlebihan. Karena aku tidak suka.

Aaah...! Tak kusangka, sebentar lagi aku akan segera menjadi istri orang.

"Selesai!" Ucap Zahra girang.

Aku melihat diriku dari pantulan cermin di depanku.

Cantik! Dan make up-nya tidak berlebihan pikirku.

"Sekarang, ayo kita keluar!" Zahra menarik tanganku pelan.

Aku hanya mengikuti Zahra sampai kami bertemu dengan keluarga kami.

"Wahh... Kau cantik sekali nak." Mama mengelus pipiku perlahan.

Tiba-tiba, setetes air mata jatuh dari pelupuk Mama.

Aku langsung memeluknya erat. "Mama jangan menangis ya? Dea akan baik-baik saja."

Mama membalas pelukanku.

"Iya. Mama yakin kamu pasti baik-baik saja." Mama tersenyum.

Kemudian, aku melepas pelukan mama dan beralih menatap kedua abangku.

Aku memeluk mereka berdua.

"Dea akan tinggal dirumah kok bang." Ucapku.

Bang Dean dan bang Zhafir mengangguk sambil tersenyum.

Lalu, aku berjalan menuju ke tempat kak Revan berada.

❤❤❤

Aku sudah berada di kamarku... Lebih tepatnya kamarku dan kak Revan.

Sulit kubayangkan, kalau aku menikah muda.

"Dek." Panggil kak Revan yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Hmh?"

"Enaknya, hubungan kita dikasih tau seluruh sekolah, gimana?" Tanya kak Revan sambil tersenyum jail.

"Eh? Enggak! Enggak boleh! Awas aja kalo kakak kasih tau!" Aku mengepalkan tanganku.

Kak Revan malah ketawa. Yang ada, buat aku makin kesel!

Aku ngelempar baju kak Revan. "Pakai dulu bajunya. Aku kebawah bentar."

Aku langsung pergi meninggalkan kak Revan di kamar.

Di bawah, aku melihat Zahra dan Fathir sedang menonton TV.

"Eh, ada mbak Dea." Ucap Fathir.

Aku tersenyum. Lalu duduk disebelah Zahra.

"Eh, udah tau tentang BTS yang Bring Back Soul itu belum De?" Tanya Zahra.

"Udah! Aku pengen nonton di bioskop." Aku tersenyum senang.

"Sebentar lagi keluar. Agustus kan?" Aku mengangguk.

"Dasar Kpopers." Gumam Fathir.

Lalu, aku dan Zahra akhirnya menonton MV NCT U yang BOSS.

"Ya Allah... Emang dasar Kpopers." Ucap seseorang dari belakang.

Aku dan Zahra menengok kebelakang.

"Eh, kak Revan. Mau liat kak? Seru lho." Ucap Zahra sambil menyodorkan Handphone-nya.

"Nggak! Makasih."

Kemudian, aku dan Zahra lanjut menonton MV-nya.

Tiba-tiba, aku teringat sesuatu.

"Kak. BTS bakal rilis film atau apa gitu. Aku sama Zahra boleh nonton ngak?" Tanyaku.

"Ngak!" Itu bukan kak Revan yang jawab. Melainkan bang Dean.

"Kenapa bang?" Tanya Zahra.

"Ngak boleh! Tiketnya mahal." Jawab bang Dean ngasal.

"Dih, kan pake uang aku sama Zahra bang!" Ucapku tak mau kalah.

"Ngak boleh pokoknya!"

Aku dan Zahra memasang wajah kesal. Aku menggerutu.

"Udahlah, Dean. Izinkan saja mereka pergi." Ucap Mama dari arah dapur.

"Tapi Ma—"

"Mereka sudah besar. Insyaallah, mereka bisa jaga diri." Potong mama.

Aku dan Zahra tersenyum senang. Sedangkan bang Dean mendengus kesal.

"Yee... Makasih mama!"

❤❤❤

"Kalian mau nonton film itu di bioskop?" Tanya Meva.

Aku dan Zahra mengangguk.

"Aku boleh ikut ngak? Aku juga penasaran." Tanya Vina.

"Tentu saja." Jawab Zahra.

Tak lama kemudian, guru datang, lalu kami memulai pelajaran kami.
.

.

.
Aku dan Meva sedang membersihkan bola di lapangan.

Emang anak laki-laki habis main bola selalu naroh asal!

Jduk!

Satu bola berhasil mendarat di kepalaku.

"Auu...!!"

Orang itu langsung berlari ke arahku dan Meva.

"Astagfirullah! Maaf dek. Saya ngak sengaja." Ucap kakak kelas itu.

"I-iya, ngak papa kok kak" Balasku, masih memegangi kepalaku.

"Beneran? Atau mau ke UKS dulu?" Tanya kakak kelas itu lagi.

"Ngak! Ngak usah kak Rizki."

"Kamu tau nama saya darimana?" Tanyanya.

"Itu... Name tag yang ada di baju kakak." Aku menunjuk Name tag itu.

Kak Rizki tertawa. Setelah itu, dia pamit pergi.

"Kayaknya aku tau kakak kelas itu deh!" Ucap Meva.

"Hm?"

"Kak Muhammad Rizki Firmansyah. Saingan berat kak Revano Anggara."

[Revision date; 02/05/23]

MY KAKEL MY HUSBAND {COMPLETE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang