3 bulan kemudian.
Akhir-akhir ini, kak Revan menjadi sedikit.... Aneh?
Aku sudah masuk sekolah sebulan yang lalu. Sekarang, aku sudah kelas 12.
Perubahan kak Revan itu sangat berbeda. Ia jadi dingin padaku, cuek terhadapku. Dan terlebih lagi..... Dia menghindari ku?
Hanya Zahra saja yang tau soal perubahan sikap kak Revan.
Kalau misalnya yang lain tau. Bisa gawat!
Terus juga, kak Revan suka pulang malam. Ngak malam-malam banget sih. Paling cuma sampai jam 8 aja.
Kalau yang mau tentang kak Salman. Yaa.... Dia menjadi kak Salman yang aku kenal dulu.
"Dea!" Panggil Vina.
Aku tersadar dari lamunanku. "Ya?"
"Kenapa ngelamun terus sih?" Tanya Vina. "Lagi mikirin siapa?"
"Ngak kok. Bukan apa-apa"
"Yaudah, ayo kita ke kantin. Kasian Zahra sama Meva udah nungguin" Vina langsung menarik tanganku keluar dari perpustakaan.
Aku hanya mengikuti langkah Vina.
..
.
Waktu pulang telah tiba. Aku sama kak Salman lagi ngembaliin bola basket. Tadi aku sama kak Salman minjem bentar buat latihan.Setelah selesai menggembalikan bola basket. Tiba-tiba, aku tak sengaja menangkap sosok seseorang di dalam ruang basket.
"Kak..." Panggilku pada kak Salman lirih. Air mataku lolos begitu saja.
Kak Salman melihatku bingung, lalu mengalihkan pandangannya pada pandangan yang sedang aku lihat.
Mata kak Salman membulat. "De... Cepat panggil yang lainnya"
Aku tidak menjawab ucapan kak Salman. Aku langsung bergegas berlari untuk memanggil Zahra, bang Dean dan bang Zhafir.
Salman POV
Saat Dea sudah pergi. Aku menerobos masuk kedalam ruang basket tersebut.
Prok... Prok..
Suara tepuk tanganku menggema di seluruh ruangan basket nan besar itu.
"Jadi begini kelakuanmu dibelakang Dea?" Aku mengangkat sebelah alisku.
"Lalu?" Tanya Revan. "Rasa cintaku pada Dea sudah lenyap. Lagipula, kami menikah karena dijodohkan kan?"
Bukk!!
Aku langsung meninju wajah Revan.
"Rizki! Apa yang kau lakukan?!" Ucap seseorang sambil membantu Revan berdiri.
"Itu hukuman untuknya, Shelly" Jawabku.
"Dengar! Aku tidak pernah mencintai Dea sedikitpun. Perlu kau tau, aku menikahinya karena terpaksa. Itu karena paksaan oleh ayahku" Ucap Revan yang berhasil membuatku naik pitam.
"Ohh.." Tunggu, itu bukan aku yang menjawab. Melainkan....... Dea?!
"Ck, ternyata begini kelakuanmu diberikan ku ya? Pantas saja kau berubah" Ucap Dea sinis.
"D-Dea... I-ini salah paham"
Plak!
Satu tamparan berhasil mendarat di pipi Revan.
"Kau benar-benar kejam!" Ucap Dea pelan, namun penuh penekanan.
"Wah... Tak ku sangka kau sekejam itu Revan!" Kali ini, Dean yang berbicara.
"Apa kau harus ku laporkan ke kantor polisi?" Tanya Zahra.
Revan melotot. "T-tidak! Kumohon jangan"
Dea POV
Aku berjongkok dihadapan kak Revan.
"Mulai sekarang, kita pisah! Silahkan hidup dalam penderitaan. Kak Revan" Ucapku, setelah itu pergi bersama dengan yang lainnya.
❤❤❤Mama dan papa yang mendengar cerita kak Salman barusan sangat terkejut.
Mereka tidak menyangka kak Revan akan seperti itu.
Oh ya, Alhamdulillah kondisiku kini lumayan membaik. Tapi, aku juga tidak tau aku masih ada waktu untuk hidup atau tidak.
"Om, tante, saya pamit dulu ya" Ucap kak Salman sambil menyalami tangan mama dan papa.
"Oh iya, iya. Hati-hati nak" Jawab papa.
Kemudian, aku mengantar kak Salman sampai di depan pintu.
"Hati-hati ya kak" Ucapku sambil tersenyum.
"Iya. Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Setelah kak Salman pergi. Aku langsung masuk kembali kedalam rumahku.
"Aku akan memulai hidup seperti biasa!"
..
.
"Zahra..." Panggilku."Hm" Hanya kata itu saja yang keluar dari mulut Zahra. Ia tidak mau keluar dari gulungan selimutnya.
"Woi! Bangun! Jangan jadi kebo mulu!!" Aku memukul Zahra menggunakan bantal.
"Ah, iya, iya! Aku bangun!" Zahra langsung duduk.
Aku tersenyum. "Mandi gih, kita jalan-jalan"
Zahra cuma mengangguk. Lalu, pergi menuju ke kamar mandi.
Sedangkan aku berjalan kebawah untuk sarapan.
"Morning everyone~" Ucapku.
"Morning Dea" Jawab yang lainnya serempak.
"Syukurlah, Dea sudah cepat melupakan Revan" Ucap mama sambil tersenyum.
Aku tersenyum sambil menunjukkan deretan gigiku.
Kata papa. Kak Salman juga ikut jalan-jalan. Uwuu... Nambah satu anggota lagi.
Asyik!!
Assalamualaikum semuanya!
Semoga suka sama cerita ini ya. Tolong Vote agar author lebih semangat lagi buat cerita.
Terimakasih 😊🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
MY KAKEL MY HUSBAND {COMPLETE}
Acak[SUDAH TAMAT] [📌 DON'T COPY MY STORY! TETAP VOTE WALAU CERITA SUDAH TAMAT. THANK YOU] Bagaimana jika kita menikah dengan kak kelas kita? terlebih lagi, dia tampan dan populer? ©™cheeseTrap_