Tatapan Jimin kosong, dengan dirinya yang bersandar pada penyangga kasur miliknya di Istana. Bahkan ia hanya meringis sedikit-sedikit, saat Seulgi sedang mengompres luka lebamnya. Akibat hukuman dari Ayahnya sendiri kemarin.
"Shh..."
"Maaf, tahan sebentar ya." ucap Seulgi selembut mungkin.
Setelah selesai, Seulgi meletakkan kompresannya pada meja. Lalu kembali lagi beralih pada Jimin, menghela napas terlebih dahulu sebelum bicara dengan pria yang ada dihadapannya ini.
"Jim.."
Bahkan Jimin hanya menyautnya dengan deheman. Tanpa menoleh sedikitpun pada Seulgi.
"Mau sampai kapan begini terus?"
Pertanyaan Seulgi, sontak membuat Jimin akhirnya menoleh, dengan keningnya yang berkerut menandakan ia tidak mengerti apa maksud Seulgi padanya.
"Gue mohon sama lo, tolong buka hati buat gue. Izinin gue masuk, Jim. Mau sampai kapan lo cinta sama Rosé yang jelas-jelas gak akan pernah bisa bersatu?"
Jimin menghela napas panjang, setelah Seulgi berbicara padanya. Ia memejamkan matanya dan kembali menatap wanita yang ada dihadapannya ini.
"Gue lagi belajar berhenti cinta sama Rosé. Gue lagi berusaha. Karena gue juga udah janji sama Appa. Apa lo gak tau?"
"Serius? Tapi gue yakin ini sulit buat lo, Jim..Gue ngerti, gue bakal terus nunggu lo.." lirih Seulgi. Sebuah senyuman manis yang tak mampu membuat Jimin luluh, terukir.
"Maafin gue, Seulgi. Gu-gue bakal berusaha buka hati buat lo. Dan belajar lu-lupain masa lalu gue.."
Seulgi sungguh tidak percaya apa yang diucapkan Jimin barusan. "Terimakasih, Jimin.."
Jimin juga kurang yakin dengan ucapannya sendiri. Tapi, ia tidak tega melihat wanita itu terus setia menunggu dirinya seperti ini. Jimin berjanji pada dirinya, ia tidak akan menyakiti seorang wanita lagi, cukup Rosé yang terakhir. Dan mungkin mulai sekarang Jimin akan berusaha melupakan semua kenangan manis dengannya, dan mulai kehidupan baru bersama wanita yang ada dihadapannya ini, Seulgi. Walaupun belum bisa mencintainya, Jimin akan terus mencoba. Karena Seulgilah yang ditakdirkan dengannya, semuanya tahu itu.
Maafin Nchim, Ochie..
...
Rosé sudah berjanji dengan dirinya sendiri agar tidak akan menangisinya lagi. Tapi, dirinya sungguh pengecut, ia terus saja menangisi orang yang jelas tidak akan menjadi miliknya itu.
Rosé memegang dengan erat fotonya bersamanya, membajiri foto itu dengan tangisannya yang semakin deras. Napas Rosé sampai sudah tidak teratur karena terlalu lama menangis. Rosé benar-benar bingung dengan dirinya sendiri.
"Rosé!" panggil Park Young Hwa mulai berjalan menghampiri Rosé.
Park Young Hwa terkejut ketika melihat Putrinya sedang menangis hebat, sambil memegangi sebuah foto yang membuatnya sangat-sangat terkejut dan sampai tidak percaya melihatnya.
"Ro-Rosé?"
"Maafin Rosé, Ma..Rosé mencintainya.." isak Rosé yang sadar bahwa Ibunya pasti sudah melihat fotonya bersama Jimin.
Park Young Hwa langsung saja memeluk anaknya itu dengan tatapan yang masih tidak menyangka.
"Ba-bagaimana bi-bisa?" tanya Park Young Hwa, seketika tubuhnya bergetar hebat.
"Rosé gak akan bisa melakukan semua kemauan bangsa Vampire ini, Mama! Rosé sangat mencintainya, sejak Rosé masih menjadi manusia. Hanya dia yang buat Rosé bahagia saat itu, hanya dia, Mama!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PRINCE (END)
Mystery / Thriller🔞 Kisah cinta Jimin dan Chaeyoung dulu, membuat Jimin tidak habis pikir. Saat, kisah cintanya sekarang, terulang kembali pada hubungannya dengan gadis cantik kelahiran Amerika yang bernama, Roséanne Park. Rosé gadis riang, yang berhasil membuat Jim...