Rosé hanya bisa menangis, ketika mendengar Jimin sudah menceritakan semuanya. Hanya air mata yang mampu mewakili perasaan Rosé sekarang.
"Setelah itu, Bangsa Serigala dan Bangsa Vampire perang. Pasukan Bangsa Vampire banyak yang hancur, dan dinyatakan kalah dari peperangan besar itu. Tapi, sampai sekarang mereka gak bisa nerima kekalahan."
"Sampai akhirnya Park Ji Seok, Papa lo balas dendam, membunuh Eomma gue, Ratu Serigala."
Jujur saja, Jimin menahan emosinya saat mengatakan hal itu. Rosé lagi-lagi hanya menyalurkan isakan tangisnya. Ia begitu tidak menyangka dengan ini semua.
"Bangsa Vampire..Sampai sekarang, gak bisa nerima kejadian 500 tahun lalu. Makannya kenapa Bangsa Vampire menakdirkan lo sebagai seorang Vampire, bertujuan untuk menghancurkan gue, bukan? Biar lebih mudah menghancurkan Bangsa Serigala."
"Bangsa Vampire, saking gak maunya tunduk pada Bangsa Serigala. Padahal, jelas-jelas mereka kalah saat peperangan itu."
"Aku bingung, Jim...hiks...Kenapa harus aku yang jadi sasaran Bangsa Vampire sialan itu?..hiks..."
Jimin tersenyum getir mendengar ucapan Rosé yang sepertinya sama bencinya dengan Bangsa Vampire. Padahal, dirinya sendiri Vampire.
"Lo tau? Gue dulu pernah hampir berpikiran untuk mengubah lo jadi manusia Serigala. Saat lo masih jadi manusia, tapi gue sama sekali gak berani ngelakuin itu."
Perkataan Jimin, tidak tahu kenapa membuat Rosé emosi mendengarnya.
"Kenapa?! Seharusnya lo ngelakuin itu, Jimin! Kalo lo ngelakuin itu, gue gak mungkin jadi Vampire sialan seperti sekarang ini!"
"Gue terlalu takut Rosé saat itu. Gue takut hidup lo jadi banyak ancaman. Lo pikir hidup jadi Serigala atau Vampire sekalipun senang? Nggak, Rosé.." Jimin terkekeh dipaksakan.
"Aku nggak bisa, Jimin! Aku nggak bisa nerima ini semua! Kenapa takdir kejam banget!..hiks..."
Rosé frustasi. Membuat Jimin jadi merasa bersalah akan hal itu. Tangan Jimin mulai bergerak menarik kedua tangan Rosé, lalu menggenggamnya. Membuat Rosé terhenyak dengan sentuhan yang Jimin berikan.
"Maafin gue, Rosé..Gue yang salah disini, seharusnya gue gak usah kenal sama lo dari awal. Gue gak pantes cinta sama lo, gue terlalu bodoh! Gak tau kenapa gue bener-bener gak sadar.."
Jimin menghela napas panjang, sebelum kembali melanjutkan ucapannya.
"..Padahal, udah jelas. Bahwa sampai kapanpun gue gak akan pernah bisa bersatu sama lo, gue tau itu! Tapi, gue terlalu goblog! Gue tetap aja jalanin hubungan itu saat lo masih menjadi manusia. Padahal, gue tau saat lo masih manusia aja, kita nggak akan bisa bersatu. Apalagi, sekarang lo udah jadi Vampire seperti ini. Kita jauh dari kata 'bisa bersatu' Rosé! Jadi maafin gue. Gue bener-bener minta maaf."
Rosé tidak bisa menahan tangisannya yang semakin pecah, saat Jimin mengatakan hal itu semua.
"Enggak...Jim...hiks..."
Rosé mulai mengontrol dirinya, yang kesulitan untuk bernapas. Sebelum menundukkan kepalanya, melihat kedua tangannya yang masih berada digenggaman Jimin, membuat dirinya seperti tercabik rasanya.
"Lo wanita yang baik, Rosé..Lo pantes dapet laki-laki yang segolongan sama lo yang tentunya jauh lebih baik dan nerima lo apa adanya. Nggak kayak gue. Karena gue yakin, mau sejauh apapun kalo kita jalanin hubungan terlarang itu, itu hanya buang-buang waktu. Jalanin hubungan yang nggak ada tujuan, nggak direstuin semua orang. Jadi buat apa juga, kan? Jadi maaf, Rosé..Gue gak ada pilihan lain. Lo pasti nyesel ketemu sama cowok kayak gue..Maaf.."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PRINCE (END)
Mistério / Suspense🔞 Kisah cinta Jimin dan Chaeyoung dulu, membuat Jimin tidak habis pikir. Saat, kisah cintanya sekarang, terulang kembali pada hubungannya dengan gadis cantik kelahiran Amerika yang bernama, Roséanne Park. Rosé gadis riang, yang berhasil membuat Jim...